Artikel BIMTEK BUDIDAYA TANAMAN SEHAT PADA TANAMAN PADI DI DESA NGRUPIT KECAMATAN JENANGAN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Kegiatan dimulai pukul 8.00 WIB, dimoderatori oleh Mayang selaku POPT Kecamatan Jenangan, yang kemudian mempersilakan Kepala Desa Ngrupit, Suherwan dan Koordinator POPT Kabupaten Ponorogo, Suwarni, untuk memberikan sambutan pembuka. Dalam sambutannya, Suwarni menyampaikan bahwa pengendalian penyakit kerdil hampa tidak boleh sepotong-sepotong, tapi harus dikendalikan dengan terencana dan menyeluruh sejak persemaian.
Setelah itu, dilanjutkan materi inti Bimtek yang disampaikan oleh Wuryaning Handayani, Koordinator Lab. Proteksi Wilayah Madiun. Dalam materinya, beliau mengulas tuntas upaya pengendalian penyakit kerdil pada tanaman padi, mulai penyebab penyakit, gejala penyakit, dan teknis pengendaliannya. Menurut penjelasan wanita yang biasa dipanggil Aning itu, ada dua jenis penyakit kerdil yang menyerang tanaman padi, yaitu kerdil rumput dan kerdil hampa. Berdasarkan hasil pengamatan, pada kasus di Desa Ngrupit, jenis penyakit kerdil yang menyerang yakni penyakit kerdil hampa dengan ciri pertumbuhan padi yang kerdil dan adanya daun yang permukaannya tidak rata serta meliuk-liuk.
Berikutnya, dijelaskan juga oleh Aning tentang teknis pengendalian penyakit kerdil, yakni penggunaan varietas tahan wereng dan penerapan budidaya sehat. Contoh dari varietas tahan wereng antara lain: Inpari 32, Inpari 48, Cakra Buana, Siliwangi, dll. Sementara itu, penerapan budidaya sehat dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
Setelah pemberian materi usai, dilanjutkan praktik bersama pembuatan MOL dari bongol pisang dan buah maja, pembuatan PGPR dari akar bambu, serta pembuatan pestisida bubur california. Kegiatan praktik berlangsung dengan penuh semangat dan antusias, menandakan pelaksanakan Bimtek berjalan dengan lancar hingga rangakaian acara usai pada sore hari, pukul 14.00 WIB. (Suluh A. P.)
Artikel BIMTEK BUDIDAYA TANAMAN SEHAT PADA TANAMAN PADI DI DESA NGRUPIT KECAMATAN JENANGAN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel BIMTEK DAN PENYERAHAN BANTUAN PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KELOMPOK TANI SRI KATON BANJAREJO PUDAK pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Bimtek tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber, yaitu dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Kusdiyarto selaku Kepala Bidang Perbibitan, Pakan, dan Produksi Peternakan; Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Ponorogo, Masun, dan perwakilan dari PT. Nestle, Ali.
Bimtek tersebut dilaksanakan karena Jawa Timur memiliki potensi dalam pengembangan ternak ruminansia perah, salah satunya Kabupaten Ponorogo. Utamanya Kecamatan Pudak yang memiliki potensi terbesar. Kusdiyarto mengatakan bahwa adanya pandemi PMK sangat berdampak pada peternak di Kecamatan Pudak, sehingga para peternak mengalami kerugian yang cukup besar. “Oleh sebab itu, adanya bantuan pengembangan ruminansia perah ini agar dapat dijadikan stimulan. Sehingga peternak-peternak di Kecamatan Pudak memiliki gairah lagi dalam mengembangkan usahanya,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Ali dari PT. Nestle Indonesia memberikan materi tentang Pertanian Regeneratif, yaitu menghidupkan tanah untuk sumber pangan yang sehat. Fokus pertanian regeneratif adalah dengan melakukan tumpang sari serta pengolahan limbah kotoran hewan. Limbah kotoran hewan dapat dilakukan dengan dikembalikannya ke lahan, yaitu dengan pembuatan slurry pitt ataupun bisa juga dengan pemanfaatan biogas. “Dengan lingkungan yang sehat, maka akan menghasilkan usaha sapi perah yang berdaya saing dan berkelanjutan. Jaga susu, jaga sapi, dan jaga semesta,” ungkap Ali.
Setelah dilakukan bimtek, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur langsung meluncur ke lokasi Kelompok Tani Sri Katon untuk melakukan serah terima bantuan sapi perah sejumlah 10 ekor. Sapi yang diberikan sudah mendapatkan vaksin aftogen 1 dan 2, yaitu dengan ditandai dengan pemberian eartag di telinga sapi. (Risma H. Y.)
Artikel BIMTEK DAN PENYERAHAN BANTUAN PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KELOMPOK TANI SRI KATON BANJAREJO PUDAK pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel BIMBINGAN TEKNIS PENYULUH PERTANIAN OPTIMALISASI TUGAS, FUNGSI, DAN PERAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) KOSTRATANI pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan manajemen gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Bimtek Kostratani ini terselenggara dengan kerja sama antara Bidang Penyuluhan Dipertahankan Kab. Ponorogo dengan Pusat Penelitian dan Studi Pengembangan Indonesia (PPSPI).
Kegiatan Bimtek Kostratani dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Arief Efendi. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa BPP Kostratani memiliki lima peran utama, yakni pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
Sujono selaku fasilitator/pemateri dalam kegiatan bimtek ini menyampaikan bahwa melalui Kostratani akan dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan pertanian, yaitu menyediakan pangan 280 juta penduduk di Indonesia. “Selain itu, dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor pertanian melalui peningkatan produktivitas, kualitas, kontinuitas komoditas pertanian,” ujar pria yang menjabat sebagai Wakil Direktur I Polbangtan Yogyakarta Magelang tersebut.
Bimtek berjalan lancar dan hidup karena pemateri menggunakan metode ceramah, curah pendapat, diskusi, dan tanya jawab untuk menunjang efektivitas dan efisiensi kegiatan.
Dengan dilaksanakannya Bimtek BPP Kostratani ini, diharapkan brigade Kostratani di setiap BPP lingkup Dinas Pertanian, Katahanan Pangan dan Perikanan Kab. Ponorogo, mampu mengimplementasikan secara optimal 5 (lima) peran Kostratani dengan baik. (Tunjung Bayu H.)
Artikel BIMBINGAN TEKNIS PENYULUH PERTANIAN OPTIMALISASI TUGAS, FUNGSI, DAN PERAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) KOSTRATANI pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>