kemitraan Arsip - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan https://pertanian.ponorogo.go.id/tag/kemitraan/ Pemerintah Kabupaten Ponorogo Fri, 28 Jul 2023 00:40:07 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 Budidaya Lele Lumbung Farm Desa Serag Kecamatan Pulung https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/07/budidaya-lele-lumbung-farm-desa-serag-kecamatan-pulung/ Tue, 18 Jul 2023 08:03:46 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4427 PONOROGO – Darsono (39) menjalin kemitraan dengan banyak petani peternak lele di wilayah timur Ponorogo. Tidak hanya di wilayah Desa Serag, tetapi juga merambah ke desa lain dan wilayah Kecamatan […]

Artikel Budidaya Lele Lumbung Farm Desa Serag Kecamatan Pulung pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Darsono (39) menjalin kemitraan dengan banyak petani peternak lele di wilayah timur Ponorogo. Tidak hanya di wilayah Desa Serag, tetapi juga merambah ke desa lain dan wilayah Kecamatan Sooko. Beliau adalah peternak lele pemilik Lumbung Farm dan juga anggota sub kelompok pembudidaya ikan Gapoktan Mukti Wibowo Desa Serag Kecamatan Pulung, merangkap sebagai Bhabinsa di Koramil Sooko. Darsono sudah menggeluti budidaya lele ini selama kurang lebih 7 tahun. Selain lele beliau juga mengusahakan nila dan gurame. Senin, 17 Juli 2023, Darsono memanen sebanyak 8 kuintal ikan lele untuk dikirim ke Solo. Ikan-ikan tersebut dikirim dalam keadaan hidup dengan dua armada. 

Darsono memiliki 52 kolam kemitraan dengan petani ikan. Adapun kolam miliknya sendiri mencapai 14 Kolam di areal Desa Serag. Kapasitas per kolamnya mencapai 10.000 ikan lele per kolam, dengan umur lele yang bervariasi. Kolam miliknya terdiri dari kolam portable, kolam terpal dengan beberapa ukuran, dan kolam permanen.

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif. Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan bertujuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi.

Darsono tidak enggan berbagi tentang budidaya ikan lele mulai dari penyiapan kolam. Jika kolam yang digunakan adalah kolam tanah, perlu dilakukan pengeringan dan pengolahan tanah. Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.

Proses pemanenan ikan lele

Setelah dilakukan pengolahan tanah, tahapan selanjutnya adalah pengapuran dan pemupukan. Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Selanjutnya tanah dibalik agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sementara untuk urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele. (https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/detail/886-cara-budidaya-ikan-lele-yang-baik)

Pengangkutan ikan lele setelah dipanen

Tahapan selanjutnya adalah pengisian dengan air sampai batas 30-40 cm dan kolam dibiarkan tersinari matahari selama satu minggu. Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam, seperti fitoplankton, tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton akan berwarna kehijauan. Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal. “Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm,” ungkap Darsono.

Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Oleh sebab itu, Darsono mendatangkan bibit ikan lele dari Kediri. Bibit ikan lele yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat adalah gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit, dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik. Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. “Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 10-12 ekor per kilogram,” ujarnya.

Darsono memamerkan ikan lele hasil panennya

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. “Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang,” sarannya. Sebagai nutrisi tambahan, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Kebutuhan pelet yang harus disediakan setiap hari oleh Darsono adalah 3 zak pelet @50 Kg. Jadi, selama 3 bulan beliau harus menyediakan kuota pelet kurang lebih sebanyak 135 zak pelet atau 13.500 Kg pelet. Pelet yang diberikan merupakan kemitraan dengan pabrikan dengan merek New Hope Aqua Feed 833 dengan kandungan protein minimal 31% yang diformulasikan khusus untuk budidaya ikan lele intensif. Selain menggunakan pakan ikan atau pelet yang berkualitas, perlu ditentukan jadwal pemberian pakan. Frekuensinya 3 kali sehari untuk ikan lele dewasa, sedangkan untuk ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, sore, dan malam hari. Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari, sehingga pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari.

Hasil panen lele dari kemitraannya dibeli oleh Lumbung Farm dan dipasarkan hingga keluar daerah, seperti Solo, Jogja dan sekitarnya. Setiap bulannya beliau sanggup mengirim hingga 5 ton lele. Dalam umur pembesaran ikan lele (kurang lebih 3 bulan) akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 10-12 ekor per Kg. (Farida)

Artikel Budidaya Lele Lumbung Farm Desa Serag Kecamatan Pulung pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
Kemitraan Pembenihan Cabe Keriting di Poktan Tani Subur Desa Serag Kecamatan Pulung bersama PT. Bisi International https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/07/kemitraan-pembenihan-cabe-keriting-di-poktan-tani-subur-desa-serag-kecamatan-pulung-bersama-pt-bisi-international/ Thu, 13 Jul 2023 07:26:04 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4412 PONOROGO – Ikhwan (46), anggota Kelompok Tani Subur Desa Serag Kecamatan Pulung menjalin kerja sama kemitraan pembenihan cabe keriting dengan PT. Bisi International. Adapun benih cabe tersebut menggunakan merk dagang […]

Artikel Kemitraan Pembenihan Cabe Keriting di Poktan Tani Subur Desa Serag Kecamatan Pulung bersama PT. Bisi International pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Ikhwan (46), anggota Kelompok Tani Subur Desa Serag Kecamatan Pulung menjalin kerja sama kemitraan pembenihan cabe keriting dengan PT. Bisi International. Adapun benih cabe tersebut menggunakan merk dagang Cap Kapal Terbang. Ikhwan melaksanakan budidaya cabe tersebut di lahan seluas 1.000m2 dengan jumlah tanaman 1.300 batang, terdiri dari 950 batang bibit cabe betina dan 350 bibit cabe Jantan.

Bibit cabe keriting hibrida varietas Bisi HP 33 ditanam dengan sistem legowo 2-1-2 dengan jarak tanam 50cm x 30cm dan jarak antar bedeng 90cm. Bibit tanaman cabe terdiri dari cabe jantan dan cabe betina yang akan dipisahkan dengan jarak tanam 90cm antar bedeng. Bedengan menggunakan plasik mulsa dengan lebar 1,2 m dan dalam satu bedeng terdiri dari 2 baris tanaman cabe. Dalam setiap baris ditanam bibit cabe berselang-seling antara cabe jantan dan cabe betina, setiap 5 bibit cabe betina ditanam 1 bibit cabe jantan.

Cara menanam cabe sistem mulsa plastik merupakan salah satu teknik menanam cabe yang banyak dipakai untuk membudidayakan tanaman cabe, terutama untuk para petani yang hendak menanam dalam skala luas. Hal ini dikarenakan mudah dalam proses persiapan, perawatan, serta minim biaya. Adapun pemasangan mulsa platik yang berwarna hitam menghadap ke bawah dan yang berwarna perak menghadap ke atas. Kebutuhan per hektar mulsa plastik hitam perak dengan lebar 120cm adalah 12roll. Pemasangan mulsa plastik sebaiknya saat matahari terik agar proses pemuaian optimal dan mulsa dapat menutup rapat pada bedengan. Mulsa plastik banyak digunakan pada budidaya tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, terong, seledri, kubis, sawi, okra, paprika, dan lain sebagainya. Adapun manfaat dari pemasangan mulsa plastik ini, antara lain dapat mengatur dan menjaga kelembaban tanah agar tetap normal, dapat menjaga suhu mikro tanah agar tetap optimal, mencegah erosi dan pencucian hara saat musim hujan, menekan pertumbuhan gulma pengganggu sehingga menghemat biaya penyiangan, serta mencegah serangan hama penyakit akibat pantulan sinar UV dari mulsa plastik hitam perak. (Azizah, http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/80808/manfaat-mulsa-plastik-pada-tanaman-cabe-merah)

Perawatan dan pemanenan cabe

Ikhwan melaksanakan pindah tanam ke bedengan bibit cabe pada tanggal 26 April 2023 dan umur bibit tanaman waktu itu kira-kira seminggu. Ikhwan dalam budidayanya menggunakan pupuk organik kompos sebesar 500 Kg, NPK Mutiara 16-16-16 sebanyak 10 Kg, Phonska Subsidi Pemerintah sebesar 15 Kg, NPK Grower KCL Pak Tani sebesar 10 Kg, dan pupuk Organik Cair dari urin kelinci milik sendiri. “Pemupukan tanaman cabai setelah tanam dilakukan ketika tanaman berumur 7, 10, atau 15 hari setelah tanam, dan diulangi setiap 7, 10, atau 15 hari sekali. Setiap kali pemupukan, dosis ditambah sedikit-demi sedikit,” terangnya.

Proses penyerbukan silang dilakukan secara buatan setelah tanaman cabe mencapai fase berbunga atau berumur kurang lebih 65 HSS (Hari Setelah Semai). Setelah berbunga, putik bunga cabe jantan diambil dan dipanggang diatas silica selama 4 jam agar bisa terurai serbuk sarinya, kemudian serbuk sari disaring diatas kain yg halus agar didapatkan serbuk sari yang diinginkan. Kemudian dengan alat khusus semacam pipet, serbuk sari tersebut diserbukkan ke bunga tanaman cabe betina agar terjadi pembuahan. Apabila penyerbukan tersebut berhasil nantinya akan dihasilkan tanaman induk cabe keriting, dan cabenya dapat dipetik dan diambil bijinya sebagai benih cabe F1, atau turunan pertama benih cabe hibrida.   

Benih hibrida disebut juga benih F1 (Filial 1). Benih hibrida merupakan turunan ke-1 dari persilangan dua atau tiga jenis induk yang punya keunggulan spesifik masing-masing untuk diambil sifat-sifat unggulnya, biasanya dari segi produktivitas panen yang tinggi, keseragaman dan kualitas buah, dan respon terhadap pupuk yang tinggi. Proses pembuatan benih hibrida cukup panjang, harus melalui serangkaian tahap pemurnian di kebun laboratorium yang terpisah jauh dengan kebun budidaya. Kuncinya ada pada tanaman indukan yang mempunyai sifat-sifat yang dikehendaki. Maka biji dari benih hibrida ini nantinya tidak bisa lagi dijadikan benih kembali karena akan terjadi pemisahan sifat-sifat awal yang berujung pada rendahnya panen dan kualitas, ketidakseragaman buah, bahkan ada juga tanaman yang mandul (https://mitrabertani.com/artikel/detail/Mengatasi-Permasalahan-pada-Buah-Cabai-Merah-dari-Benih-Lokal)

Cabe yang berwarna merah siap dipanen dan dijadikan benih

Pada 12 Juli 2023, Ikhwan telah melaksanakan panen tahap pertama. Tanaman cabe dapat dipanen beberapa kali setelah umur 75 sampai dengan 85 HSS. “Menurut pihak Bisi, potensi hasil yang bisa didapatkan antara 0,6 – 0,9 Kg per tanaman cabe. Jadi, potensi dari 1.300 bibit tanaman bisa mencapai 9Kuintal atau 0,9Ton,” ungkap Ikhwan. Dari cabe basah diambil bijinya, kemudian dikeringkan. Dengan sistem kemitraan ini, cabai basah yang berkualitas bagus dibeli dengan harga Rp 65.000,-/kg cabe. Sementara jika dijual dalam bentuk biji kering bisa mencapai harga Rp 900.000,-/kg. Hasil samping dari kerjasama kemitraan cabe tersebut berupa cabe dalam kondisi masih hijau (dari tanaman cabe jantan) yang bisa dijual oleh petani langsung di pasar sekitar. Sehingga, potensi pendapatan dari usaha pembenihan tersebut berkisar antara 52 juta hingga 58 juta/Ha. (Farida)

Artikel Kemitraan Pembenihan Cabe Keriting di Poktan Tani Subur Desa Serag Kecamatan Pulung bersama PT. Bisi International pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
DIPERTAHANKAN DAN AGROFARM LAKSANAKAN GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/06/dipertahankan-dan-agrofarm-laksanakan-gelar-teknologi-pertanian/ Tue, 13 Jun 2023 00:22:06 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4006 PONOROGO – Gelar Teknologi Pertanian bertemakan Gelar Teknologi dan Kemitraan Ortani By Agrofarm dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sukorejo pada hari Rabu tanggal 7 Juni 2023. Acara ini merupakan kerja […]

Artikel DIPERTAHANKAN DAN AGROFARM LAKSANAKAN GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Gelar Teknologi Pertanian bertemakan Gelar Teknologi dan Kemitraan Ortani By Agrofarm dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sukorejo pada hari Rabu tanggal 7 Juni 2023. Acara ini merupakan kerja sama antara Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DIPERTAHANKAN) Kabupaten Ponorogo dengan PT. Agrofarm Nusa Raya. Gelar teknologi ini dihadiri sekitar 350 peserta/petani, diantaranya seluruh ketua kelompok tani  di wilayah Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Sampung, dan Kecamatan Kauman.

Penyambutan peserta gelar teknologi

Turut hadir dalam acara ini Masun selaku Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo, Direktur Utama PT. Agrofarm Nusa Raya, Kapolsek Kecamatan Sukorejo, dan Danramil Kecamatan Sukorejo. Acara gelar teknologi ini merupakan salah satu terobosan program Ortani Integrated Farming System (IFS) yang diusung oleh PT. Agrofarm Nusa Raya.

Pada kesempatan tersebut, Masun menyampaikan bahwa petani adalah sebuah profesi yang terhormat dan sangat mulia, karena profesi petani membantu dalam memakmurkan bumi. Ada beberapa anggapan profesi petani ini tidak membanggakan bagi masyarakat pada umumnya. “Bahkan di negara kita saat ini persentase kemiskinan masih didominasi oleh kaum tani,” ujarnya.

Masun meninjau produk-produk PT. Agrofarm Nusa Raya yang dipamerkan selama acara

Masih lanjut Kepala DIPERTAHANKAN, profesi petani banyak mengalami tantangan dan hambatan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karenanya dibutuhkan peran aktif dari berbagai elemen baik dari pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan pembangunan pertanian. “Saat ini, tugas kita adalah mengajak para generasi muda untuk terjun menjadi petani,” paparnya.

Trisna Mardiana selaku Direktur Utama PT. Agrofarm Nusa Raya mengharapkan dengan adanya program kemitraan IFS ini para pelaku pertanian dapat berkembang bersama, maju bersama, sarpras pertanian lancar. “Dengan ikut program Agrofarm hasil panen dapat meningkat, anak cucu kita senang bertani, dan kita masih bisa makan dari beras,“ paparnya.

Antusiasme peserta gelar teknologi

Dalam kerjasama berbasis kemitraan ini, PT. Agrofarm Nusa Raya menawarkan fasilitas kepada petani berupa pinjaman tanpa bunga, pemberian paket pupuk, pembenah tanah, dan nutrisi, serta penyerapan hasil panen sesuai dengan harga pasaran.

Setelah acara gelar teknologi ini, semua petani bisa menjadi mitra. Tidak hanya petani di Kecamatan Sukorejo, Sampung, dan Kauman, akan tetapi bisa berkembang di kecamatan lainnya di Kabupaten Ponorogo. (Hadi Siswanto)

Artikel DIPERTAHANKAN DAN AGROFARM LAKSANAKAN GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PANEN PERDANA SORGUM KWT AGRO MUTIARA BERSAMA TIM BPP KECAMATAN PULUNG https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/05/panen-perdana-sorgum-kwt-agro-mutiara-bersama-tim-bpp-kecamatan-pulung/ Tue, 30 May 2023 08:11:09 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=3902 PONOROGO – KWT Agro Mutiara bersama Tim BPP Pulung melaksanakan panen perdana sorgum di lahan demplot kemitraan seluas 2.000 m2 pada tanggal 29 Mei 2023. Sorgum yang ditanam di Desa Pulung […]

Artikel PANEN PERDANA SORGUM KWT AGRO MUTIARA BERSAMA TIM BPP KECAMATAN PULUNG pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – KWT Agro Mutiara bersama Tim BPP Pulung melaksanakan panen perdana sorgum di lahan demplot kemitraan seluas 2.000 m2 pada tanggal 29 Mei 2023. Sorgum yang ditanam di Desa Pulung Kec. Pulung tersebut merupakan demplot Kerjasama Kemitraan antara KWT Agro Mutiara dengan Koperasi Konsumen MITRA KREATIF dan PT. ASA AGRI SEJAHTERA, Jakarta.

Teknisi lapangan demplot, Haryogi (45), menyatakan bahwa tanaman sorgum dengan varietas Biokuma 2 yang ditanam di lahan tersebut cocok dibudidayakan di Kecamatan Pulung yang memiliki ketinggian lahan 471,6 mdpl. “Tanaman sorgum berpotensi 3 kali panen dengan sekali olah lahan,” ujarnya.

Sorgum yang telah dipanen

Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan yang potensial dikembangkan di Indonesia khususnya di daerah yang kering. Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai pangan, pakan, dan bioenergi (bioetanol). Tanaman serealia ini dapat dijadikan alternatif untuk diversifikasi pangan di Indonesia. Bukan tidak memiliki alasan bahwa serealia ini dapat dijadikan sebagai bahan alternatif untuk pengganti padi di Indonesia. Kandungan gizi yang tinggi dan tingginya manfaat bagi kesehatan manusia menjadi salah satu alasannya. Sorgum dikenal sebagai bahan baku pembuatan cereal paling penting kelima di dunia. Serealia ini mengandung vitamin dan nutrisi yang sangat tinggi seperti niacin, riboflavin, dan thiamin. Selain itu, bijinya juga mengandung berbagai macam mineral seperti kalium, zat besi, tembaga, magnesium, dan fosfor. Kandungan vitamin dan nutrisi yang tinggi membuat tanaman ini sangat erat kaitannya dengan bidang kesehatan. (sumber: Permana Diki.https://foresteract.com/sorgum)

Pada demplot tersebut, PT. ASA AGRI SEJAHTERA memfasilitasi benih dan Pupuk Organik Cair. Sementara, petani mengeluarkan biaya untuk olah lahan dengan penambahan campuran pupuk kompos sebanyak 1.000 Kg dan Pupuk Kimia NPK sebanyak 100 Kg pada lahan tersebut.

Lahan demplot sorgum Desa Pulung Kec. Pulung

Jarak tanam yang digunakan adalah 60×30 cm dengan jumlah benih per lubang tanam adalah tiga. Tanaman Sorgum pada tahap pertama ini dapat dipanen pada umur 4 bulan. Setelah dipanen, dilakukan pemangkasan pada pangkal batangnya, sehingga dapat tumbuh tunas baru dan dapat dipanen kembali pada 3 bulan berikutnya. Demikian seterusnya hingga 3-4 kali panen.

Menurut Muthmainah, KWT Agro Mutiara, budidaya sorgum ini sangat mudah dan menguntungkan. Sebab, potensi dan harga jual sorgum yang dibeli oleh perusahaan di atas harga pasar, yaitu kurang lebih Rp. 2.500,00 per kg kering. Dengan potensi hasil mencapai 8-9 ton per Ha per musim tanam, maka potensi pendapatan petani dari kemitraan tersebut berkisar antara 16,88 juta rupiah per Ha per musim tanam. Untuk hasil panen lain yang berupa batang sorgum juga dibeli oleh PT. ASA AGRI SEJAHTERA dan di hitung per kilogram. “Sorgum tersebut informasinya akan diekspor ke Jerman oleh pabrik dan batangnya disuling untuk dijadikan gula rendah glukosa,” lanjutnya.

Hasil ubinan sorgum

Tim BPP Pulung bersama Muthmainah melakukan ubinan pada tanggal 29 Mei 2023 dan didapatkan hasil 7,825 Kg. Dengan pengurangan sebesar 30% untuk karkas didapatkan hasil 5,275 Kg basah. Kemudian dikurangi 20% kadar air, sehingga hasil ubinan kering sebesar 4,22 Kg kering panen. Estimasi produksi berdasarkan ubinan tersebut yaitu sebesar 6,752 Ton/Ha sorgum kering. Adapun untuk perkiraan potensi hasil berupa batang basah, yaitu sebesar 38,4 ton dengan estimasi pendapatan dari penjualan batang basah sebesar 77 Juta/Ha . (Farida/Khoirul H.)

Artikel PANEN PERDANA SORGUM KWT AGRO MUTIARA BERSAMA TIM BPP KECAMATAN PULUNG pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>