Kemitraan Pembenihan Cabe Keriting di Poktan Tani Subur Desa Serag Kecamatan Pulung bersama PT. Bisi International

PONOROGO – Ikhwan (46), anggota Kelompok Tani Subur Desa Serag Kecamatan Pulung menjalin kerja sama kemitraan pembenihan cabe keriting dengan PT. Bisi International. Adapun benih cabe tersebut menggunakan merk dagang Cap Kapal Terbang. Ikhwan melaksanakan budidaya cabe tersebut di lahan seluas 1.000m2 dengan jumlah tanaman 1.300 batang, terdiri dari 950 batang bibit cabe betina dan 350 bibit cabe Jantan.

Bibit cabe keriting hibrida varietas Bisi HP 33 ditanam dengan sistem legowo 2-1-2 dengan jarak tanam 50cm x 30cm dan jarak antar bedeng 90cm. Bibit tanaman cabe terdiri dari cabe jantan dan cabe betina yang akan dipisahkan dengan jarak tanam 90cm antar bedeng. Bedengan menggunakan plasik mulsa dengan lebar 1,2 m dan dalam satu bedeng terdiri dari 2 baris tanaman cabe. Dalam setiap baris ditanam bibit cabe berselang-seling antara cabe jantan dan cabe betina, setiap 5 bibit cabe betina ditanam 1 bibit cabe jantan.

Cara menanam cabe sistem mulsa plastik merupakan salah satu teknik menanam cabe yang banyak dipakai untuk membudidayakan tanaman cabe, terutama untuk para petani yang hendak menanam dalam skala luas. Hal ini dikarenakan mudah dalam proses persiapan, perawatan, serta minim biaya. Adapun pemasangan mulsa platik yang berwarna hitam menghadap ke bawah dan yang berwarna perak menghadap ke atas. Kebutuhan per hektar mulsa plastik hitam perak dengan lebar 120cm adalah 12roll. Pemasangan mulsa plastik sebaiknya saat matahari terik agar proses pemuaian optimal dan mulsa dapat menutup rapat pada bedengan. Mulsa plastik banyak digunakan pada budidaya tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, terong, seledri, kubis, sawi, okra, paprika, dan lain sebagainya. Adapun manfaat dari pemasangan mulsa plastik ini, antara lain dapat mengatur dan menjaga kelembaban tanah agar tetap normal, dapat menjaga suhu mikro tanah agar tetap optimal, mencegah erosi dan pencucian hara saat musim hujan, menekan pertumbuhan gulma pengganggu sehingga menghemat biaya penyiangan, serta mencegah serangan hama penyakit akibat pantulan sinar UV dari mulsa plastik hitam perak. (Azizah, http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/80808/manfaat-mulsa-plastik-pada-tanaman-cabe-merah)

Perawatan dan pemanenan cabe

Ikhwan melaksanakan pindah tanam ke bedengan bibit cabe pada tanggal 26 April 2023 dan umur bibit tanaman waktu itu kira-kira seminggu. Ikhwan dalam budidayanya menggunakan pupuk organik kompos sebesar 500 Kg, NPK Mutiara 16-16-16 sebanyak 10 Kg, Phonska Subsidi Pemerintah sebesar 15 Kg, NPK Grower KCL Pak Tani sebesar 10 Kg, dan pupuk Organik Cair dari urin kelinci milik sendiri. “Pemupukan tanaman cabai setelah tanam dilakukan ketika tanaman berumur 7, 10, atau 15 hari setelah tanam, dan diulangi setiap 7, 10, atau 15 hari sekali. Setiap kali pemupukan, dosis ditambah sedikit-demi sedikit,” terangnya.

Proses penyerbukan silang dilakukan secara buatan setelah tanaman cabe mencapai fase berbunga atau berumur kurang lebih 65 HSS (Hari Setelah Semai). Setelah berbunga, putik bunga cabe jantan diambil dan dipanggang diatas silica selama 4 jam agar bisa terurai serbuk sarinya, kemudian serbuk sari disaring diatas kain yg halus agar didapatkan serbuk sari yang diinginkan. Kemudian dengan alat khusus semacam pipet, serbuk sari tersebut diserbukkan ke bunga tanaman cabe betina agar terjadi pembuahan. Apabila penyerbukan tersebut berhasil nantinya akan dihasilkan tanaman induk cabe keriting, dan cabenya dapat dipetik dan diambil bijinya sebagai benih cabe F1, atau turunan pertama benih cabe hibrida.   

Benih hibrida disebut juga benih F1 (Filial 1). Benih hibrida merupakan turunan ke-1 dari persilangan dua atau tiga jenis induk yang punya keunggulan spesifik masing-masing untuk diambil sifat-sifat unggulnya, biasanya dari segi produktivitas panen yang tinggi, keseragaman dan kualitas buah, dan respon terhadap pupuk yang tinggi. Proses pembuatan benih hibrida cukup panjang, harus melalui serangkaian tahap pemurnian di kebun laboratorium yang terpisah jauh dengan kebun budidaya. Kuncinya ada pada tanaman indukan yang mempunyai sifat-sifat yang dikehendaki. Maka biji dari benih hibrida ini nantinya tidak bisa lagi dijadikan benih kembali karena akan terjadi pemisahan sifat-sifat awal yang berujung pada rendahnya panen dan kualitas, ketidakseragaman buah, bahkan ada juga tanaman yang mandul (https://mitrabertani.com/artikel/detail/Mengatasi-Permasalahan-pada-Buah-Cabai-Merah-dari-Benih-Lokal)

Cabe yang berwarna merah siap dipanen dan dijadikan benih

Pada 12 Juli 2023, Ikhwan telah melaksanakan panen tahap pertama. Tanaman cabe dapat dipanen beberapa kali setelah umur 75 sampai dengan 85 HSS. “Menurut pihak Bisi, potensi hasil yang bisa didapatkan antara 0,6 – 0,9 Kg per tanaman cabe. Jadi, potensi dari 1.300 bibit tanaman bisa mencapai 9Kuintal atau 0,9Ton,” ungkap Ikhwan. Dari cabe basah diambil bijinya, kemudian dikeringkan. Dengan sistem kemitraan ini, cabai basah yang berkualitas bagus dibeli dengan harga Rp 65.000,-/kg cabe. Sementara jika dijual dalam bentuk biji kering bisa mencapai harga Rp 900.000,-/kg. Hasil samping dari kerjasama kemitraan cabe tersebut berupa cabe dalam kondisi masih hijau (dari tanaman cabe jantan) yang bisa dijual oleh petani langsung di pasar sekitar. Sehingga, potensi pendapatan dari usaha pembenihan tersebut berkisar antara 52 juta hingga 58 juta/Ha. (Farida)