EKSPLORASI MIKROORGANISME LOKAL PLUS BERBAHAN BONGGOL PISANG DAN PGPR UNTUK PENCAPAIAN PRODUKSI YANG OPTIMAL

PONOROGO – Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia, terutama bahan yang bersifat racun (insektisida, fungisida, dan bakterisida), Penyuluh Pertanian beserta POPT mengadakan Kegiatan Eksplorasi Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT (P4). Rangkaian Kegiatan P4 tersebut dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 Juli 2023 dan hari Sabtu 15 Juli 2023 di Kelompok Tani Tani Makmur Desa Glinggang Kecamatan Sampung. Turut hadir mendampingi kegiatan tersebut Suwarni selaku Koordinator POPT Kabupaten Ponorogo, POPT Kecamatan Sampung, dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sampung.

Kelompok tani Tani Makmur Desa Glinggang Kecamatan Sampung siap untuk praktik

Damun sebagai Petugas POPT Kecamatan Sampung menjelaskan bahwa melalui program P4 petani bisa memasyarakatkan prinsip Pengelolaan Hama Terpadu.

“Ada 4 prinsip yang harus diterapkan di tingkat petani yaitu budidaya tanaman sehat salah satunya dengan pembuatan mikroorganisme lokal, melestarikan musuh alami salah satunya dengan penanaman refugia, pengamatan mingguan untuk mengetahui data agroekosistem yang ada, serta petani mau dan mampu menjadi ahli PHT,” ungkapnya.

Proses pencacahan bonggol pisang sebagai bahan dasar MOL Plus

Pada kesempatan tersebut, petani diajak membuat Mikroorganisme Lokal (MOL) Plus berbahan dasar bonggol pisang dan juga Pembuatan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Fungsi dari MOL plus ini adalah untuk memperbaiki lingkungan fisik, biologi dan kimia tanah, sebagai biodecomposer pupuk organik, menekan perkembangan penyakit dan stimulator pertumbuhan tanaman.

Proses pembuatan MOL Plus

Tri Harianto, salah satu pengurus dari kelompok tani Tani Makmur Desa Glinggang merasa sangat antusias dengan adanya kegiatan ini.

”Dengan adanya kegiatan P4, petani khususnya anggota kelompok mampu belajar dan praktik langsung memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar seperti air leri, urine sapi/kambing, bonggol pisang, akar bambu dan sebagainya yang mudah didapat untuk membuat MOL. Ini sangat bermanfaat, petani bisa menekan biaya dan harapannya memperoleh hasil produksi panen yang optimal,” ujarnya.

Praktik pembuatan MOL Plus

Adanya kegiatan ini diharapkan petani menjadi petani yang mandiri dan menguasai teknologi sederhana. Sehingga petani dapat dan mau berinovasi dalam memanfaatkan apa yang ada di alam. (Imanto-Ulfa)