PANEN PERDANA SORGUM KWT AGRO MUTIARA BERSAMA TIM BPP KECAMATAN PULUNG

PONOROGO – KWT Agro Mutiara bersama Tim BPP Pulung melaksanakan panen perdana sorgum di lahan demplot kemitraan seluas 2.000 m2 pada tanggal 29 Mei 2023. Sorgum yang ditanam di Desa Pulung Kec. Pulung tersebut merupakan demplot Kerjasama Kemitraan antara KWT Agro Mutiara dengan Koperasi Konsumen MITRA KREATIF dan PT. ASA AGRI SEJAHTERA, Jakarta.

Teknisi lapangan demplot, Haryogi (45), menyatakan bahwa tanaman sorgum dengan varietas Biokuma 2 yang ditanam di lahan tersebut cocok dibudidayakan di Kecamatan Pulung yang memiliki ketinggian lahan 471,6 mdpl. “Tanaman sorgum berpotensi 3 kali panen dengan sekali olah lahan,” ujarnya.

Sorgum yang telah dipanen

Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan yang potensial dikembangkan di Indonesia khususnya di daerah yang kering. Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai pangan, pakan, dan bioenergi (bioetanol). Tanaman serealia ini dapat dijadikan alternatif untuk diversifikasi pangan di Indonesia. Bukan tidak memiliki alasan bahwa serealia ini dapat dijadikan sebagai bahan alternatif untuk pengganti padi di Indonesia. Kandungan gizi yang tinggi dan tingginya manfaat bagi kesehatan manusia menjadi salah satu alasannya. Sorgum dikenal sebagai bahan baku pembuatan cereal paling penting kelima di dunia. Serealia ini mengandung vitamin dan nutrisi yang sangat tinggi seperti niacin, riboflavin, dan thiamin. Selain itu, bijinya juga mengandung berbagai macam mineral seperti kalium, zat besi, tembaga, magnesium, dan fosfor. Kandungan vitamin dan nutrisi yang tinggi membuat tanaman ini sangat erat kaitannya dengan bidang kesehatan. (sumber: Permana Diki.https://foresteract.com/sorgum)

Pada demplot tersebut, PT. ASA AGRI SEJAHTERA memfasilitasi benih dan Pupuk Organik Cair. Sementara, petani mengeluarkan biaya untuk olah lahan dengan penambahan campuran pupuk kompos sebanyak 1.000 Kg dan Pupuk Kimia NPK sebanyak 100 Kg pada lahan tersebut.

Lahan demplot sorgum Desa Pulung Kec. Pulung

Jarak tanam yang digunakan adalah 60×30 cm dengan jumlah benih per lubang tanam adalah tiga. Tanaman Sorgum pada tahap pertama ini dapat dipanen pada umur 4 bulan. Setelah dipanen, dilakukan pemangkasan pada pangkal batangnya, sehingga dapat tumbuh tunas baru dan dapat dipanen kembali pada 3 bulan berikutnya. Demikian seterusnya hingga 3-4 kali panen.

Menurut Muthmainah, KWT Agro Mutiara, budidaya sorgum ini sangat mudah dan menguntungkan. Sebab, potensi dan harga jual sorgum yang dibeli oleh perusahaan di atas harga pasar, yaitu kurang lebih Rp. 2.500,00 per kg kering. Dengan potensi hasil mencapai 8-9 ton per Ha per musim tanam, maka potensi pendapatan petani dari kemitraan tersebut berkisar antara 16,88 juta rupiah per Ha per musim tanam. Untuk hasil panen lain yang berupa batang sorgum juga dibeli oleh PT. ASA AGRI SEJAHTERA dan di hitung per kilogram. “Sorgum tersebut informasinya akan diekspor ke Jerman oleh pabrik dan batangnya disuling untuk dijadikan gula rendah glukosa,” lanjutnya.

Hasil ubinan sorgum

Tim BPP Pulung bersama Muthmainah melakukan ubinan pada tanggal 29 Mei 2023 dan didapatkan hasil 7,825 Kg. Dengan pengurangan sebesar 30% untuk karkas didapatkan hasil 5,275 Kg basah. Kemudian dikurangi 20% kadar air, sehingga hasil ubinan kering sebesar 4,22 Kg kering panen. Estimasi produksi berdasarkan ubinan tersebut yaitu sebesar 6,752 Ton/Ha sorgum kering. Adapun untuk perkiraan potensi hasil berupa batang basah, yaitu sebesar 38,4 ton dengan estimasi pendapatan dari penjualan batang basah sebesar 77 Juta/Ha . (Farida/Khoirul H.)