Artikel DIALOG PERTANIAN DAN GERAKAN PANEN RAYA PADI pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Hadir pula dalam kegiatan ini, Asisten Ahli Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Ponorogo, Kepala Badan Penerapan Standardisasi Pertanian Jawa Timur, Kepala Perusahaan Listrik Nasional (PLN) Ponorogo, Perwakilan Komandan Kodim 0802 Ponorogo serta segenap insan pertanian di Kabupaten Ponorogo.
Kegiatan diawali dengan panen raya bersama menggunakan combine harvester besar. Pasukan Koramil Sukorejo juga turut berkontribusi dalam kesuksesan pelaksanaan panen raya padi musim ini.
Suprianto, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo menyambut kehadiran para insan pertanian dan mengucapkan terimakasih atas dedikasinya menjaga ketersediaan pangan di Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.
Apresiasi disampaikan juga oleh Dydik Rudy Prasetya karena Ponorogo merupakan salah satu Kabupaten yang mampu menerapkan IP400. “Saya berharap Kabupaten Ponorogo bisa mempertahankan dan meningkatkan prestasi ini,” ucapnya.
Dalam sesi dialog, beberapa petani menyampaikan masalah pertanian terkait mekanisasi pertanian, kebutuhan pupuk, fluktuasi harga dan kepastian pasar. Mekanisasi pertanian akan terus ditingkatkan secara bertahap pada semua lini budidaya pertanian dari hulu sampai hilir. Diharapkan petani juga meningkatkan inovasinya untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi. Kepala Bulog Ponorogo menyampaikan bahwa Bulog membuka luas peluang kemitraan. “Bulog membuka luas peluang kemitraan dengan penggilingan padi untuk menyerap padi, utamanya padi pecah kulit,” ujarnya. (ryns)
Artikel DIALOG PERTANIAN DAN GERAKAN PANEN RAYA PADI pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel PENYERAHAN BANTUAN ALAT MESIN PANEN DAN PASCA PANEN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Sebanyak 7 corn sheller mobile yaitu 4 alat perontok jagung roda tiga dan 3 alat perontok jagung roda 2 diserahkan kepada 7 kelompok tani di kecamatan sentra tanaman Jagung. Dengan alat ini diharapkan bisa menekan tingkat kehilangan hasil dan meningkatkan efisiensi di tahap pasca panen.Tidak hanya itu, 6 buah combine harvester, alat panen padi, diserahkan kepada 6 Kelompok Tani yang tersebar di wilayah Kabupaten Ponorogo.
Dalam sambutannya, Masun, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo menekankan kepada petani untuk melaporkan apabila ada oknum yang mengatasnamakan pemerintah Kabupaten Ponorogo dan meminta hal-hal yang merugikan kelompok tani.
Kang Giri, begitu sapaan akrab Bupati Ponorogo, menceritakan betapa baiknya ekosistem pertanian berjalan di saat masa kecilnya.
“Marilah para petani untuk meneladani bagaimana nenek moyang bertani, sehingga bisa lebih menjaga ekosistem, menjaga lingkungan, menjaga kesehatan, menjaga ekonomi petani hebat Ponorogo,” ucapnya. © ryns/tph
Artikel PENYERAHAN BANTUAN ALAT MESIN PANEN DAN PASCA PANEN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel Profil Hariyanto, Sang Juara 1 Petani Berprestasi dari Desa Munggu Kecamatan Bungkal pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Setelah lulus SMP pada tahun 2000, Hariyanto memilih merantau dan bekerja di perkebunan kelapa sawit di Riau. Kemudian pada tahun 2012, pria berumur 36 tahun ini memulai usaha berkebun sendiri dengan membuka lahan kelapa sawit di Jambi seluas 50 ha. Tahun 2019, kelapa sawitnya sudah mencapai produksi maksimal. “Selama 7 tahun itu, saya wira-wiri Ponorogo – Jambi. Namun pada tahun 2020 karena ada pandemi Covid, saya memutuskan untuk menekuni usaha tani bidang peternakan (ternak ayam potong) di sini (Desa Munggu, red),” ungkap Hariyanto. Saat ini sudah kurang lebih 2 tahun dirinya menggeluti usaha ternak ayam potong.
Selain budidaya ayam potong, Hariyanto juga melakukan usaha budidaya hortikultura, diantaranya adalah melon, timun, dan pare. Usaha ini sudah berjalan selama kurang lebih 1 tahun dan tak kalah sukses dibanding usaha ternak ayam potongnya.
Adapun teknologi usaha tani yang dimiliki Hariyanto adalah ternak ayam potong dengan kandang tingkat 3 yang menggunakan sistem Close House dan budidaya melon dengan sistem setengah engkel. Menurutnya, kedua teknologi ini lebih menguntungkan dibanding sistem yang biasa dipakai peternak dan petani lainnya.
Dengan kegigihan dan keuletannya, usahanya membuahkan hasil yang manis. Bahkan, Hariyanto berencana akan mengembangkan sayapnya dengan usaha ternak bebek pedaging dan ikan gurami.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Bungkal, Windari, menyampaikan rasa syukur dan ucapan selamat kepada Hariyanto yang telah meraih juara 1 petani berprestasi. Dirinya berharap agar Hariyanto dapat meneruskan jejak Misno dari Desa Bancar yang telah meraih Juara 1 Petani Berpretasi Tingkat Provinsi tahun 2021. “Hariyanto adalah motivator dan penggerak bagi anak-anak muda di Desa Munggu untuk berusaha tani, baik di bidang peternakan maupun budidaya tanaman hortikultura,’’ tambahnya.
Windari juga mengungkapkan bahwa Hariyanto adalah sosok petani yang mandiri, maju, dan modern, sehingga bisa dicontoh oleh petani yang lain untuk bisa lebih baik kedepannya. Selanjutnya, dia mengajak seluruh tim BPP Kecamatan Bungkal agar siap mendampingi Hariyanto untuk maju dalam Lomba Petani Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Untuk para generasi muda di Kabupaten Ponorogo, Hariyanto berpesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau mencoba. “Ayo kita terjun di dunia pertanian, tidak usah malu, karena kalau kita mau maka hasil pasti akan mengikuti,” ujarnya. (Yani Tri Astuti)
Artikel Profil Hariyanto, Sang Juara 1 Petani Berprestasi dari Desa Munggu Kecamatan Bungkal pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel Puncak Perayaan HKP Ke-51 Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Setelah jalan sehat sejauh 2 km, Kang Giri dan rombongan meninjau gelar pangan murah produk pertanian yang berlokasi di halaman depan Dinas. Berbagai kebutuhan rumah tangga dijual di acara tersebut dengan harga yang terjangkau. Produk yang dijual merupakan hasil kerja sama dengan Perum Bulog dan KWT binaan Dipertahankan Kabupaten Ponorogo.
Masun selaku Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo dalam laporannya menyampaikan bahwa rangkaian acara perayaan HKP Ke-51 telah dimulai sejak tanggal 5 Juni 2023 dan puncaknya pada tanggal 21 Juni 2023 ini. Sebanyak 300 petani penerima manfaat kegiatan berupa 147 paket bantuan hadir dalam acara puncak HKP Ke-51 ini.
Masun menambahkan bahwa HKP merupakan hari bersyukur dan mawas diri. “Bersyukur atas nikmat yang sudah diterima berupa hasil panen yang baik karena ketersediaan air yang cukup untuk pertanian, sekaligus mawas diri karena setelah tanggal 21 Juni dimungkinkan adanya kemarau,” ungkapnya. Tak lupa, Masun juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pendukung acara HKP Ke-51 ini.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko menyatakan bahwa pertanian merupakan salah satu fokus utama pemerintahan Kabupaten Ponorogo. Bahkan pertanian hebat ada pada misi pertamanya. Kang Giri juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data, lebih dari 11% petani di Ponorogo lahannya seluas 1 kotak atau bahkan di bawahnya. Dengan kondisi tersebut, petani tidak mungkin kaya dan bisa membiayai hidup secara tenang. “Oleh karena itu, tugas kita belum selesai, kita perlu punya solusi jitu untuk mengatasi masalah ini,” lanjutnya. Harapannya, petani bisa merasa aman dan nyaman.
Kang Giri juga mengucapkan selamat hari krida pertanian kepada semua insan pertanian. Kang Giri berpesan kepada para penyuluh pertanian agar terus meningkatkan pengetahuannya sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil pertanian.
Setelah memberikan sambutan, Kang Giri melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbolisasi rasa syukur atas anugerah Tuhan YME. Potongan tumpeng tersebut diserahkan kepada Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo bersama dengan Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo dan Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo.
Pada kesempatan tersebut, Kang Giri juga menyerahkan hadiah bagi pemenang lomba gapoktan berprestasi, petani berprestasi, dan cerdas cermat petani, serta menyerahkan secara simbolis bantuan kepada kelompok tani penerima manfaat kegiatan dinas. Selanjutnya, Kang Bupati Sugiri Sancoko melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan P.T. Asuransi Jasa Indonesia terkait perlindungan padi terhadap budidaya padi. (Purwati)
Artikel Puncak Perayaan HKP Ke-51 Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel Juara Lomba Gapoktan dan Petani Berprestasi Tahun 2023 Kabupaten Ponorogo pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Ika Niscahyani selaku salah satu dewan juri dalam lomba petani dan gapoktan berprestasi menuturkan bahwa tahapan pembuktian lapang ini merupakan salah satu tahap yang sangat penting dalam penentuan juara lomba. Sebab pada saat pembuktian lapang, dewan juri dapat mengetahui kesesuaian antara pemaparan petani atau gapoktan dengan kondisi akltual. “Hal ini tentu akan mempengaruhi nilai dan keputusan dewan juri dalam menentukan pemenang lomba,” ujarnya. Harapnnya pemenang lomba dapat diputuskan secara objektif sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pada proses pembuktian lapang masing-masing peserta dengan antusias menampilkan yang terbaik sesuai dengan pemaparan yang telah dilakukan saat tahap pemaparan didepan dewan juri. Pembukatian lapang meliputi diantara pengecekan administrasi, pengecekan lahan/kandang, pengecekan budidaya, pengecekan usaha tani dsb sesuai dengan yang sudah dipaparkan oleh peserta lomba.
Seletah proses pembuktian lapang selesai, dewan juri berkumpul untuk mendiskusikan untuk menentukan juara 1, 2, dan 3 dari masing-masing kategori. Hasil penilaian secara objektif menunjukkan suara bulat juara 1, 2, 3 pada masing-masing kategori.
Pemenang lomba gapoktan berprestasi Juara 1 diraih oleh Gapoktan Tani Makmur Kecamatan Sambit. Sementara Juara 2 dan 3 diraih oleh Gapoktan Margo Rejeki Kecamatan Pulung dan Gapoktan Agro Mandiri Kecamatan Ngrayun. Sementara pemenang lomba petani berprestasi Juara 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah Hariyanto petani dari Kecamatan Bungkal, Yateno Agus Widodo petani dari Kecamatan Sawoo, dan Sunarto petani dari Kecamatan Sambit.
Ika Niscahyani mengharapkan para juara pada masing-masing kategori dapat menjadi inspirasi untuk gapoktan dan petani lainnya. Sehingga gapoktan dan petani di Ponorogo menjadi lebih baik kedepannya.
Adapun penyerahan hadiah pemenang lomba akan dilaksanakan pada saat puncak acara perayaan Hari Krida Pertanian Ke-51 Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Ponorogo. Khusus untuk Juara 1 dari masing-masing kategori, akan mewakili Kabupaten Ponorogo untuk bertanding di tingkat Provinsi Jawa Timur pada periode selanjutnya. (Tunjung Bayu)
Artikel Juara Lomba Gapoktan dan Petani Berprestasi Tahun 2023 Kabupaten Ponorogo pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel LINDUNGI PETANI, DIPERTAHANKAN GELAR SOSIALISASI DAN KOORDINASI AUTP pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Saat ini, usaha sektor pertanian khususnya tanaman padi dihadapkan pada risiko ketidakpastian sebagai dampak negatif perubahan iklim yang merugikan petani. Guna mengatasi kerugian tersebut, pemerintah membantu mengupayakan perlindungan usaha tani dalam bentuk asuransi pertanian.
Menurut Analis Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Samidi, sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat tani mengetahui program pemerintah yang dapat membantu dalam menyejahterakan petani. “AUTP merupakan program perlindungan petani melalui asuransi komoditas,” ujarnya.
Masih menurut Samidi, petani yang mengalami kegagalan panen dapat mengklaim kerugian melalui asuransi ini. Program asuransi ini bertujuan memberikan rasa aman dalam bertani. Sebab, pada saat terjadi kegagalan panen, petani akan mendapatkan modal melalui hasil klaim dari pihak asuransi.
Asuransi pertanian sangat penting bagi petani untuk melindungi usahataninya. Program AUTP ini dapat menjadi salah satu cara pengalihan risiko dengan memberi ganti rugi pada petani yang gagal panen, sehingga keberlangsungan usaha tani dapat terjamin. Jaminan asuransi dapat diberikan terhadap kerugian akibat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, serta serangan hama dan penyakit tanaman atau organisme pengganggu tumbuhan.
Program AUTP diharapkan dapat melindungi petani, memberdayakan petani, memberikan rasa aman dan nyaman dalam berusaha tani, meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan taraf hidup petani, serta meningkatkan kontribusi pertanian dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, kegiatan sosialiasi ini akan terus dilakukan di 21 kecamatan di Kabupaten Ponorogo. (Rzk)
Artikel LINDUNGI PETANI, DIPERTAHANKAN GELAR SOSIALISASI DAN KOORDINASI AUTP pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel DIPERTAHANKAN DAN AGROFARM LAKSANAKAN GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Turut hadir dalam acara ini Masun selaku Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo, Direktur Utama PT. Agrofarm Nusa Raya, Kapolsek Kecamatan Sukorejo, dan Danramil Kecamatan Sukorejo. Acara gelar teknologi ini merupakan salah satu terobosan program Ortani Integrated Farming System (IFS) yang diusung oleh PT. Agrofarm Nusa Raya.
Pada kesempatan tersebut, Masun menyampaikan bahwa petani adalah sebuah profesi yang terhormat dan sangat mulia, karena profesi petani membantu dalam memakmurkan bumi. Ada beberapa anggapan profesi petani ini tidak membanggakan bagi masyarakat pada umumnya. “Bahkan di negara kita saat ini persentase kemiskinan masih didominasi oleh kaum tani,” ujarnya.
Masih lanjut Kepala DIPERTAHANKAN, profesi petani banyak mengalami tantangan dan hambatan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karenanya dibutuhkan peran aktif dari berbagai elemen baik dari pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan pembangunan pertanian. “Saat ini, tugas kita adalah mengajak para generasi muda untuk terjun menjadi petani,” paparnya.
Trisna Mardiana selaku Direktur Utama PT. Agrofarm Nusa Raya mengharapkan dengan adanya program kemitraan IFS ini para pelaku pertanian dapat berkembang bersama, maju bersama, sarpras pertanian lancar. “Dengan ikut program Agrofarm hasil panen dapat meningkat, anak cucu kita senang bertani, dan kita masih bisa makan dari beras,“ paparnya.
Dalam kerjasama berbasis kemitraan ini, PT. Agrofarm Nusa Raya menawarkan fasilitas kepada petani berupa pinjaman tanpa bunga, pemberian paket pupuk, pembenah tanah, dan nutrisi, serta penyerapan hasil panen sesuai dengan harga pasaran.
Setelah acara gelar teknologi ini, semua petani bisa menjadi mitra. Tidak hanya petani di Kecamatan Sukorejo, Sampung, dan Kauman, akan tetapi bisa berkembang di kecamatan lainnya di Kabupaten Ponorogo. (Hadi Siswanto)
Artikel DIPERTAHANKAN DAN AGROFARM LAKSANAKAN GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel RAPAT ANGGOTA TAHUNAN GAPOKTAN TANI LANCAR pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Dalam sambutannya, Suharto selaku Kepala Desa Pondok menyampaikan bahwa Gapoktan Tani Lancar adalah organisasi petani yang harus bisa mengakomodir semua kepentingan petani. “Apalagi saat ini sudah waktunya petani melakukan olah tanah untuk persiapan tanam MK I, otomatis ketersediaan pupuk perlu segera disiapkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ika Niscahyani berpesan agar kedepannya Gapoktan Tani Lancar akan lebih baik lagi dalam membenahi segala kekurangan, baik pengelolaan organisasi maupun tata administrasi gapoktan. “Sehingga kepercayaan anggota terhadap gapoktan akan lebih kuat dan solid, serta gapoktan dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” lanjutnya. Pada kesempatan tersebut, Ika Niscahyani juga mengapresiasi semangat para anggota yang hadir dalam RAT tersebut. Mulai dari petani senior sampai petani milenial mengikuti acara sampai selesai.
Pada kesempatan tersebut, Tim Teknis PUAP Kab. Ponorogo yang diwakili oleh Endang Sriningsih juga memberikan hasil evaluasinya terhadap laporan Gapoktan Tani Lancar. Beliau menyampaikan perbaikan yang diperlukan pada laporan selanjutnya. Selain itu, gapoktan perlu menjadwal ulang kegiatan gapoktan yang tertunda akibat pandemi COVID-19.
Di akhir acara, Boyadi HA selaku Ketua Gapoktan Tani Lancar melakukan pengesahan atas laporan keuangan yang telah dibacakan dan disetujui seluruh peserta rapat. Dirinya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam RAT tersebut. “Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga pada kesempatan berikutnya bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (Binti Masnunah)
Artikel RAPAT ANGGOTA TAHUNAN GAPOKTAN TANI LANCAR pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>