Artikel FFD DEMPLOT JAGUNG VARIETAS NK NAGA DI DESA TRANJANG KECAMATAN SIMAN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Acara FFD diawali dengan kunjungan lapang ke sawah Ismanto yang merupakan lahan demonstrasi plot (demplot) tanaman jagung varietas NK Naga. Petani diajak untuk melihat langsung bagaimana pertumbuhan tanaman dan bonggol jagung yang siap panen. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Regional Sales Representative Jawa Timur PT. Syngenta dilanjut sambutan Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Siman, lalu pemaparan materi.
Budi Danang Arifin selaku narasumber dari PT. Syngenta memperkenalkan varietas NK Naga yang memiliki karakteristik yakni tahan terhadap kekeringan, tahan penyakit bulai dan busuk batang dengan umur panen 110 HST di dataran rendah, serta cocok ditanam di tanah sawah setelah padi dan tanah tegalan. Rekomendasi jarak tanam 70 x 20 cm dengan kebutuhan benih 17 kg/Ha. Adapun potensi hasil panen NK Naga yakni sebesar 14,11 Ton/Ha (KA 15%) dan rata-rata hasil panen sebesar 12,44 Ton/Ha (KA 15%).
Ismanto memaparkan bahwa dalam budidaya jagung NK Naga yang dilakukannya, per kotak atau 1.400 m2 ia memerlukan 2,5 kg benih jagung NK Naga, pupuk urea sebanyak 90 kg dan 85 kg, pupuk KNO3, pupuk kompos dan insektisida untuk pengendalian OPT dengan total biaya yang ia keluarkan sebesar Rp. 3.260.000,- termasuk tenaga kerja. Hasil panen yang ia peroleh sebesar 1,74 ton jagung pipil basah, harga jual sebesar Rp 4.700/kg pipil basah sehingga memperoleh pendapatan kotor sebesar Rp 8.178.000,- dan keuntungan bersih yang ia dapatkan sebesar Rp 4.918.000,-.
“Kita sebagai petani apabila menggunakan varietas unggul, menerapkan teknik budidaya dan pemeliharaan tanaman jagung yang tepat maka InsyaAllah akan diperoleh hasil yang optimal pula,” ujarnya. Dengan diadakannya FFD ini diharapkan petani bijak dalam pemilihan varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan sesuai dengan kondisi lahan serta mampu melakukan teknik budidaya yang baik agar mendapatkan hasil panen yang optimal. (Linda Luvi)
Artikel FFD DEMPLOT JAGUNG VARIETAS NK NAGA DI DESA TRANJANG KECAMATAN SIMAN pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel Varietas Tepat, Panen Berlimpah, Kesejahteraan Meningkat pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Komoditas jagung memang sedang banyak ditanam di Kecamatan Sooko ketika musim kemarau, tidak terkecuali di Desa Ngadirojo. Para petani memilih komoditas jagung untuk ditanam karena relatif tahan dalam kondisi tanah yang kurang air. Ditambah lagi dengan sulitnya mendapatkan pupuk di pasaran juga membuat petani berpikir keras untuk memilih varietas jagung yang cocok untuk ditanam. Demplot yang dilaksanakan oleh PT. Advanta Seeds Indonesia mencoba menawarkan solusi bagi petani di Desa Ngadirojo dalam menghadapi kelangkaan pupuk di pasaran yaitu dengan cara menanam varietas yang mampu tumbuh dan berproduksi dengan baik meskipun minim pemupukan.
Meskipun minim pemupukan namun produktivitas jagung yang dihasilkan dapat dibilang cukup tinggi dan menguntungkan bagi petani. Beny Miranto (44), anggota Poktan Rukun Santoso Makmur mengatakan bahwa hasil panen jagungnya mencapai 9 ton/ha dengan menanam 12 kg benih jagung di lahan miliknya yang dijadikan lahan demplot. “Hasil panennya tinggi walaupun hanya dikocor pupuk dua kali,” ujarnya. Menurut beliau penggunaan pupuk dapat dihemat hingga 30% dengan cara dikocor.
Pada kesempatan ini, Sugeng Priyadi selaku Koordinator PPL Kecamatan Sooko menyampaikan harapannya mengenai demplot yang diadakan oleh PT. Advanta Seeds Indonesia. “Harapannya dengan adanya demplot ini maka petani di Kecamatan Sooko, khususnya Desa Ngadirojo, dapat meningkat kesejahteraannya,” ujarnya. Selain itu, beliau juga berharap penggunaan varietas jagung yang tepat mampu menjadi salah satu solusi dalam menghadapi kelangkaan pupuk di pasaran.
Senada dengan yang disampaikan oleh Sugeng Priyadi, Lurah Desa Ngadirojo, Pamuji, juga berharap kemampuan dan pengetahuan petani bisa bertambah dengan adanya demplot ini. Dengan demikian maka kesejahteraan petani khususnya di Desa Ngadirojo juga bisa meningkat. (Yossi Putri)
Artikel Varietas Tepat, Panen Berlimpah, Kesejahteraan Meningkat pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel Ubinan Jagung Gapoktan Sunan Kumbul Desa Sawoo pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Pada ubinan kali ini telah diambil 5 titik sampel dengan petak ubinan 2,5 m x 2,5 m. Hasil ubinan diperoleh rata-rata jumlah tongkol 52 buah dan rata-rata beratnya 9,77 kg. “Setelah dikonversi hasilnya setara dengan 8,86 ton per hektar jagung pipilan kering,” ungkap Sarjono, PPL Desa Sawoo. Dari hasil ubinan tersebut, dapat diprediksi bahwa hasil produksi jagung Gapoktan Sunan Kumbul dengan luas 0,7 Ha adalah sebesar 6,20 ton jagung pipilan kering. Hasil ini dicapai dengan penerapan teknologi, salah satunya penggunaan benih unggul bersertifikat.
Kegiatan ubinan adalah salah satu cara memprediksi jumlah produksi dan produktivitas jagung melalui penentuan sampel, pengukuran, dan penimbangan. Di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sawoo, kegiatan ubinan rutin dilaksanakan PPL setiap musim panen di setiap desa. Komoditas yang di ubin antara lain jagung, padi, kedelai, dan kacang tanah. Hasil penimbangan yang didapatkan melalui ubinan akan sangat bervariasi tergantung jenis lahan, varietas yang ditanam, pupuk yang digunakan, jarak tanam, serangan organisme pengganggu tanaman, dan sebagainya. Diharapkan pelaksanaan ubinan ini dapat terus dilaksanakan dengan optimal guna mendukung data pertanian di Kecamatan Sawoo yang lebih baik kedepannya dan sebagai acuan kegiatan di tahun-tahun yang akan datang. (Tri Utami)
Artikel Ubinan Jagung Gapoktan Sunan Kumbul Desa Sawoo pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel Gapoktan Dewi Tani Studi Tiru Budidaya Jagung Hibrida pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Kegiatan studi tiru ini dipimpin langsung oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukorejo, Eko Nuryanto, dan Ketua Gapoktan Dewi Tani Desa Karanglolor, Karman. Studi tiru diikuti oleh 20 orang anggota gapoktan dan seluruh penyuluh pendamping wilayah Kecamatan Sukorejo.
Sales Regional Syngenta Wilayah Ponorogo, Budi Hartono, bersama Arifin selaku Junior Sales Regional mendampingi langsung kegiatan ini. Mereka bersedia memandu untuk berkeliling melihat, memantau, dan mengamati perkembangan tanaman jagung hibrida NK 007 Andalan di lahan edukasi tersebut.
Budi Hartono mengatakan bahwa jagung hibrida NK 007 Andalan ini merupakan benih jagung hibrida yang diluncurkan sebagai wujud komitmen Syngenta untuk mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan, khususnya membantu petani dalam menjawab dampak perubahan iklim dan peningkatan produksi jagung. Selama berkeliling di lahan beliau juga menjelaskan beberapa karakter tanaman jagung NK 007 Andalan, kelebihan, kekurangan, dan potensi hasilnya. “Benih jagung NK 007 Andalan memiliki kemampuan beradaptasi di lahan tadah hujan (tegalan) maupun lahan sawah, serta mempunyai sifat tahan terhadap penyakit busuk batang,” ujarnya.
Dalam sesi ramah tamah Arifin menjelaskan Sygenta selalu punya terobosan baru. “Bahwasanya Sygenta ga kurang akal (tidak kurang akal, red) untuk meningkatkan hasil untuk petani. Pie gawe winih apik, hasile akeh, ning hargane rodok murah. Ora sah fanatik karo perkasa (Bagaimana caranya membuat benih yang baik, hasil banyak, tapi harganya agak murah. Tidak usah fanatik dengan benih perkasa, red),” ungkapnya. Menurutnya yang lebih penting lagi membeli benih harus asli, jangan sampai beli benih yang palsu. Karena selama ini petani terlalu fanatik terhadap benih jagung NK Perkasa, padahal kondisi benih yang sedikit dan sangat mahal harganya.
Selain itu, Arifin juga memberikan rekomendasi teknologi budidaya tanaman jagung NK 007 Andalan seperti yang ditanam di lahan edukasi. Tanaman yang berada dilahan seluas 0.5 Hektar milik Slamet (anggota kelompok tani Dewi Sri) tersebut saat ini masih berumur 60 HST.
Luas Area Tanam Jagung 3.5 Kotak ( 0.5 Ha)
Jarak Tanam : 70 cm x 20 cm
Jumlah Kebutuhan Benih : 10 Kg (20 Kg / Ha)
Pupuk Urea : 2 Sak (100 Kg)
Pupuk ZA : 2 Sak (100 Kg)
NPK Phonska : 2 Sak (100 Kg)
Phonska Plus : 1 Sak (25 Kg)
KCl : 1 Sak (50 Kg)
Perlakuan Pemupukan :
Pemupukan 1 (7 HST) : 1 Sak ZA (50 Kg), 1 Sak Urea (50 Kg), dan 1 Sak Phonska Plus (25 Kg)
Pemupukan 2 (30 HST) : 1 Sak Urea (50 Kg), 1 Sak Za (50 Kg), dan 1 Sak NPK Phonska (50 Kg)
Pemupukan 3 (45 HST) : 1 Sak NPK Phonska (50 Kg) dan 1 Sak Kcl (50 Kg)
Potensi Hasil : 12. 67 Ton/Ha
Umur : ± 105 HST
Karman selaku ketua Gapoktan menyatakan harapan ke depan untuk semua anggota ataupun petani Desa Karanglolor agar mau menanam jagung benih NK 007 Andalan. “Karena harga benihnya murah, perawatan mudah, dan tanaman tahan terhadap penyakit, khususnya busuk batang,” ungkapnya. Selain itu, beliau berpesan kepada petugas Syngenta agar harga benih tetap stabil (stabil murah) dan mudah dibeli di pasaran. Sehingga bisa membantu petani untuk meningkatkan hasil dalam berusaha tani. (Hadi Siswanto)
Artikel Gapoktan Dewi Tani Studi Tiru Budidaya Jagung Hibrida pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Artikel PANEN JAGUNG HIBRIDA VARIETAS LOKAL PONOROGO BERSAMA GUBERNUR JATIM DAN BUPATI PONOROGO pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>Selain hasil produksinya yang tinggi, varietas jagung ini juga memiliki keunggulan berupa tahan terhadap penyakit bulai, adaptif di lahan irigasi maupun tadah hujan, perakaran kuat, dan batang tahan rebah. Oleh karena itu, jagung ini cocok ditanam di seluruh wilayah, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
Kegiatan panen jagung ini dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Timur, Bupati Ponorogo, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Dandim 0802 Ponorogo, dan Kapolres Ponorogo bersama para petani.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa bangganya karena warga Ponorogo memiliki kemampuan untuk menghasilkan benih jagung sendiri. Benih jagung tersebut juga sudah mendapatkan ijin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk diedarkan sebagai salah satu varietas unggul di Indonesia. “Ke depannya Ponorogo tidak hanya menjadi penghasil jagung, tetapi juga sebagai penghasil benih jagung,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya memaparkan bahwa Jawa Timur merupakan penghasil jagung tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2021, produksinya mencapai 6,6 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan pada tahun 2022 menjadi 7,3 juta ton. Namun, jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan jagung di Jawa Timur, baik untuk pakan ternak maupun untuk bahan baku produksi makanan. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, Jawa Timur masih harus mendatangkan jagung dari provinsi lain.
“Kebutuhan jagung yang tinggi akan mendorong pasar yang luas untuk komoditas tersebut. Adanya varietas unggul yang ditemukan akan dapat meningkatkan produksi jagung,” lanjutnya. Sebagai dampaknya, kesejahteraan petani akan meningkat dan kemajuan pertanian semakin mudah untuk dicapai. (Purwati)
Artikel PANEN JAGUNG HIBRIDA VARIETAS LOKAL PONOROGO BERSAMA GUBERNUR JATIM DAN BUPATI PONOROGO pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.
]]>