tembakau Arsip - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan https://pertanian.ponorogo.go.id/tag/tembakau/ Pemerintah Kabupaten Ponorogo Wed, 21 Feb 2024 02:47:44 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 NAIK KELAS, PETANI TEMBAKAU DAN PENYULUH PERTANIAN PENDAMPING BERSINERGI DALAM PENERAPAN MANAJEMEN AGRIBISNIS USAHA TANI TEMBAKAU https://pertanian.ponorogo.go.id/2024/02/naik-kelas-petani-tembakau-dan-penyuluh-pertanian-pendamping-bersinergi-dalam-penerapan-manajemen-agribisnis-usaha-tani-tembakau/ Wed, 21 Feb 2024 02:00:00 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4989 PONOROGO – Pada hari Selasa, 20 Februari 2024 telah diadakan Pelatihan Manajemen Agribisnis Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Hall Room Hotel Amaris Ponorogo. Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui […]

Artikel NAIK KELAS, PETANI TEMBAKAU DAN PENYULUH PERTANIAN PENDAMPING BERSINERGI DALAM PENERAPAN MANAJEMEN AGRIBISNIS USAHA TANI TEMBAKAU pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Pada hari Selasa, 20 Februari 2024 telah diadakan Pelatihan Manajemen Agribisnis Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Hall Room Hotel Amaris Ponorogo. Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo sebagai penyelenggara tercatat sangat rutin menggelar pelatihan bagi para petani tembakau dan penyuluh pendamping untuk mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tembakau.

Kang Bupati – Sugiri Sancoko, dalam sambutan pembukaan Pelatihan Manajemen Agribisnis DBHCHT

Pembukaan dilaksanakan oleh Kang Bupati – sapaan Bupati Sugiri Sancoko – secara langsung. “Saya memiliki harapan yang besar pada komoditas tembakau sebagaimana dulu komoditas ini pernah berjaya bersama dengan komoditas lainnya seperti tebu, cengkeh, dan lainnya. Harapannya di Ponorogo ini dapat menghasilkan bibit unggul karena tembakau rentan terkena serangan penyakit terlebih pada masa curah hujan yang tinggi. Tentunya pemetaan pengembangan kawasan tembakau harus memiliki manajemen yang baik sehingga tidak mengganggu tanaman pangan khususnya padi namun justru mampu saling melengkapi sehingga Ponorogo ke depannya menjadi lumbung pangan dan sentra produksi tembakau,” ujarnya saat membuka Pelatihan Manajemen Agribisnis DBHCHT Tembakau.

Adapun yang menjadi sasaran pada pelatihan manajemen agribisnis kali ini tercatat sebanyak 200 orang yang terdiri dari petani tembakau dari 18 kecamatan di Ponorogo bersama dengan petugas penyuluh pendamping. Kecamatan yang sudah mengembangkan produksi tembakau diantaranya adalah Kecamatan Jenangan, Ngebel, Pulung, Sooko, Sawoo, Sambit, Mlarak, Siman, Balong, Bungkal, Slahung, Jambon, Badegan, Sampung, Sukorejo, Kauman, Pudak dan Ponorogo.

Sugiri Sancoko saat paparan tentang pentingnya pengembangan tembakau yang tidak mengganggu produktivitas tanaman pangan

Menurut Kang Bupati, hasil panen tembakau dari petani harus memiliki spesifikasi yang sesuai dengan tuntutan pabrik, sehingga kualitas dan mutu produk tembakau Ponorogo dapat diterima pasar dan memiliki daya ekonomis tinggi, yang kemudian harapannya akan menambah pendapatan dan kesejahteraan para petani tembakau.

“Petani Ponorogo memiliki andil besar dalam pembangunan di Ponorogo karena menyumbang DBHCHT sebanyak 34 miliar rupiah, dan dari nominal itu 40 persennya dikembalikan kembali kepada petani tembakau dalam berbagai bentuk seperti alat dan mesin pertanian (alsintan), kepesertaan BPJS Ketenagakerajaan, serta bantuan langsung tunai (BLT). Multiplier Effect atau efek domino yang dihasilkan sangat luar biasa kepada sektor ekonomi karena hampir semua yang terlibat merasakan manfaatnya mulai dari petani, pedagang, hingga karyawan yang ada di pabrik pengolahan tembakau beserta seluruh keluarganya,” terang Kang Bupati.

Sunyoto, Ketua APTI Blitar sebagai narasumber menyampaikan kesan baik sinergi antara petani tembakau dan penyuluh pendamping di Kabupaten Ponorogo

Sunyoto, ketua APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Kabupaten Blitar, yang bertindak sebagai narasumber menyampaikan materi kelembagaan petani tembakau serta budidaya tembakau yang baik sebagai bagian dari manajemen agribisnis untuk menjawab tantangan dan permasalahan pengembangan tembakau pada hari-hari ini. “Saya melihat di Kabupaten Ponorogo ini sudah cukup baik, karena para petani tembakau bersama dengan petugas penyuluh pendampingnya serta dengan Asosiasi (APTI) mampu bersinergi dan berkolaborasi sehingga pengembangan tembakau dapat berjalan optimal. Konsep “no one left behind” tidak ada yang ditinggalkan ini dapat terwujud karena seluruh stakeholder saling terikat, saling memahami, saling bersinergi untuk tujuan yang sama yaitu pengembangan tembakau yang naik kelas khususnya di Kabupaten Ponorogo,” ucapnya.

Petani tembakau terlihat antusias dalam memberikan pertanyaan pada sesi diskusi

Selain menyampaikan materi dan teori, Sunyoto membawakan langsung beberapa jenis varietas unggulan tembakau langsung dari Kabupaten Blitar sehingga para peserta petani dan petugas penyuluh dapat melihat dan merasakan langsung serta membandingkan tingkat mutu dan kualitas dengan varietas yang ada di Kabupaten Ponorogo.

Peserta mengikuti pelatihan dengan antusias

Sesi kedua pelatihan manajemen agribisnis diisi langsung oleh Kepala Bidang Penyuluhan, Ika Niscahyani selaku penanggung jawab kegiatan. Adapun materi yang disampaikan berupa sosiologi pertanian sebagai dasar administrasi kelembagaan petani tembakau. Pada sesi kali ini cukup menarik karena terjadi interaksi yang intens antara narasumber dengan peserta dengan berbagai kuis, pertanyaan, dan diskusi yang ada.

Ika Niscahyani, Kabid Penyuluhan aktif mengajak diskusi peserta pelatihan

“Tentu kami mewakili Bapak Kepala Dinas selaku penyelenggara berharap pelatihan manajemen agribisnis kali ini dapat mendorong para petani beserta penyuluh pendamping untuk naik kelas dengan menjawab persoalan yang ada di lapangan melalui pendekatan scientific atau ilmiah yaitu dengan manajemen agribisnis,” ucapnya.

“Sehingga konsep dalam berbudidaya haruslah mengacu atau berstandar pada kualitas dan mutu yang dibarengi dengan ilmu manajemen, baik itu manajemen waktu tanam, benih berkualitas yang dipakai, alsintan, dan sebagainya. Bahkan, sampai pada tingkat pemasaran harus dibarengi dengan melek teknologi sehingga produk tembakau Ponorogo mampu diterima pabrikan, memiliki kualitas baik, dan menjadi komoditas unggulan,” imbuhnya.

“Tentu, melalui kesadaran pentingnya para petani berkumpul, berorganisasi dan berserikat dalam wadah APTI diharapkan mampu memberikan daya tawar lebih tinggi dan bersama-sama menyejahterakan anggotanya,” pungkasnya. (Bidang Penyuluhan)

Artikel NAIK KELAS, PETANI TEMBAKAU DAN PENYULUH PERTANIAN PENDAMPING BERSINERGI DALAM PENERAPAN MANAJEMEN AGRIBISNIS USAHA TANI TEMBAKAU pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PUBLIC EXPOSE SARANA PRASARANA PERTANIAN DBHCHT TAHUN 2023 KABUPATEN PONOROGO https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/11/public-expose-sarana-prasarana-pertanian-dbhcht-tahun-2023-kabupaten-ponorogo/ Tue, 14 Nov 2023 14:04:47 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4913 PONOROGO – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo melaksanakan rangkaian acara public expose Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada tanggal 13-14 November 2023. Kegiatan ini […]

Artikel PUBLIC EXPOSE SARANA PRASARANA PERTANIAN DBHCHT TAHUN 2023 KABUPATEN PONOROGO pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo melaksanakan rangkaian acara public expose Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada tanggal 13-14 November 2023. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang peran besar anggaran DBHCHT guna mendukung pembangunan di bidang perkebunan, khususnya untuk meningkatkan kualitas bahan baku komoditas tembakau. DBHCHT merupakan bagian dari transfer Pusat ke Daerah yang dibagikan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota penghasil tembakau.

Bupati Sugiri Sancoko menyerahkan secara simbolis bantuan sarana prasarana pertanian

Pada hari Senin, 13 November 2023, acara dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Ponorogo. Berkesempatan hadir Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Ponorogo, jajaran pejabat Dipertahankan, Camat, Kepala Desa, serta perwakilan petani tembakau penerima manfaat. Di acara tersebut, Bupati secara simbolis menyerahkan bantuan sarana dan prasarana kepada kelompok tani penerima manfaat. Bupati Ponorogo dalam sambutannya menyampaikan bahwa petani tembakau sangat diperhatikan oleh pemerintah. Salah satunya dengan diberikannya bantuan sarana prasarana pertanian, seperti alsintan, sumur dalam, dan BLT. “Harapan kami ke depan di Ponorogo ada penambahan luas, saat ini sudah ada 2.500 Ha lahan tembakau. Tahun lalu hanya sekitar 500 Ha, maka sudah naik 5 kali lipat,” ungkapnya.

Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan sambutannya

Adapun acara pada hari kedua berupa peresmian gudang tembakau di Desa Kunti Kecamatan Sampung. Berkesempatan hadir Kepala Dipertahankan beserta seluruh jajaran pejabat dan staf Bidang Perkebunan, perwakilan Koramil Sampung, Kepala Desa Kunti dan Kepala Desa Carangrejo beserta seluruh perangkat desa dan BPD, serta pengurus dan anggota kelompok tani setempat. Kepala Desa Kunti dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih karena petani tembakau sudah diberikan bantuan berupa gudang penyimpanan tembakau. “Mudah-mudahan ke depan petani bisa menanam tembakau lebih luas lagi, karena lahan sawah Desa Kunti sangat luas,” harapnya.

Sambutan dari Kepala Desa Kunti

Sementara itu, Kepala Dipertahankan, Herry Sutrisno, pada kesempatan tersebut meminta petani agar dapat memanfaatkan gudang penyimpanan tembakau dengan sebaik-baiknya. “Ini pilihan petani meminta gudang, Alhamdulillah dapat terealisasi,” ujarnya. Selanjutnya, Herry Sutrisno melakukan pemotongan pita untuk meresmikan gudang penyimpanan tembakau secara simbolis dan dilanjutkan dengan peninjauan bangunan gudang.

Kepala Dipertahankan, Herry Sutrisno, menyampaikan sambutan

Pada tahun anggaran 2023, Dipertahankan Kabupaten Ponorogo mengelola DBHCHT dengan total sebesar 8,7 Milyar Rupiah. Anggaran DBHCHT dipergunakan untuk beberapa kegiatan antara lain pelatihan peningkatan kualitas bahan baku, penanganan panen dan pasca panen, penerapan inovasi teknis, serta dukungan sarana dan prasarana usaha tani tembakau. Sampai akhir tahun nanti akan disalurkan bantuan sarana dan prasarana kepada beberapa kelompok tani tembakau, antara lain Irigasi Air Tanah Dalam (IATD) 15 unit, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 5 unit, Jalan Produksi 5 unit, Gudang Tembakau 2 unit, Alsintan Pasca Panen 50 paket, Alsintan Pra Panen 52 unit, Kendaraan R3 17 unit, serta dalam rangka diversifikasi tanaman akan diberikan benih padi sebanyak 12,5 ton serta pupuk NPK 69,7 ton.

Pemotongan pita untuk meresmikan gudang penyimpanan tembakau secara simbolis

Menjadi keinginan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, petani dapat terus bersemangat untuk menanam tembakau di tahun-tahun yang akan datang. Dengan cuaca yang mendukung, penggunaan bibit yang berkualitas, perawatan tanaman, serta penanganan pasca panen yang baik, akan dihasilkan tembakau yang berkualitas. Dengan harapan harga tetap terjaga yang tentunya akan menguntungkan petani.

Artikel PUBLIC EXPOSE SARANA PRASARANA PERTANIAN DBHCHT TAHUN 2023 KABUPATEN PONOROGO pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
Senyum Sumringah Petani Tembakau ditengah Keluh Kesah Sengatan Panas El Nino https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/11/senyum-sumringah-petani-tembakau-ditengah-keluh-kesah-sengatan-panas-el-nino/ Mon, 06 Nov 2023 03:54:20 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4874 PONOROGO – Senin, 6 November 2023, tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan Ponorogo sedang menunjukkan buah manisnya. Bagaimana tidak, di tengah keluh-kesah masyarakat tentang panasnya era el nino saat […]

Artikel Senyum Sumringah Petani Tembakau ditengah Keluh Kesah Sengatan Panas El Nino pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Senin, 6 November 2023, tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan Ponorogo sedang menunjukkan buah manisnya. Bagaimana tidak, di tengah keluh-kesah masyarakat tentang panasnya era el nino saat ini, komoditas tembakau justru menyisakan kebahagiaan tersendiri bagi petani tembakau. Bukan tanpa sebab, pasalnya per hari ini harga tembakau melejit hingga mencapai Rp 48.000/kg.

Hamparan tanaman tembakau

Budidaya tembakau memang bukan hal yg mudah, dimana tidak setiap musim tembakau harganya bisa bagus. Ada masa seperti tahun lalu, dimana musim penghujan datang lebih awal, sehingga kualitas tembakau tidak begitu bagus. Bahkan ada beberapa lahan petani yang gagal panen karena hujan. Apalagi penjemuran rajangan tembakau ini bergantung pada panas matahari.

Proses penjemuran rajangan tembakau

Agung, salah satu petani tembakau di Kecamatan Jambon, mengungkapkan bahwa jika cuaca panas cerah ini masih bertahan, petani tembakau masih dapat mempertahankan kualitas tembakaunya. Karena masih banyak tembakau petani yang baru dipanen 50%. Sisanya kemungkinan akan dipanen hingga satu bulan ke depan. Akan tetapi, kalau hujan datang lebih awal, maka hasil kualitas tembakaunya juga menurun. “Kalau cuacanya stabil seperti ini bagus, tapi kalau tiba-tiba hujan ya mau bagaimana lagi. Kita petani tembakau pasrah saja,” terangnya.

Tembakau siap dikirim ke gudang

Berbeda jauh dengan tahun lalu, musim tembakau tahun ini merupakan musim yang membahagiakan bagi sebagian besar petani tembakau. Namun demikian, walaupun harga per kilogram tembakau mencapai Rp 48.000/kg, tidak semua petani bisa mencapai harga tertinggi tersebut. “Iya, harga yang diberikan Sadana Rp. 48.000 itu kalau kriterianya grade A. Harga grade F nanti Rp. 38.000. Kalau rata-rata saya biasanya Rp. 44.000,-. Misalkan saya bawa 20 bal, yang grade A paling banyak 9 bal, sisanya ya di bawah itu,” ungkap Jemari, salah satu petani tembakau. (yhltrwln)

Artikel Senyum Sumringah Petani Tembakau ditengah Keluh Kesah Sengatan Panas El Nino pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
CEGAH KERUSAKAN TANAMAN AKIBAT SERANGAN OPT, PETANI TEMBAKAU LAKUKAN GERDAL https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/10/cegah-kerusakan-tanaman-akibat-serangan-opt-petani-tembakau-lakukan-gerdal/ Thu, 19 Oct 2023 06:42:02 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4855 PONOROGO – Rabu, 18 Oktober 2023, kelompok tani Rahayu Desa Sendang Kecamatan Jambon melakukan gerakan pengendalian (gerdal) OPT pada tanaman tembakau. Kegiatan ini didampingi oleh Penyuluh Pertanian Desa Sendang, Perwakilan […]

Artikel CEGAH KERUSAKAN TANAMAN AKIBAT SERANGAN OPT, PETANI TEMBAKAU LAKUKAN GERDAL pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Rabu, 18 Oktober 2023, kelompok tani Rahayu Desa Sendang Kecamatan Jambon melakukan gerakan pengendalian (gerdal) OPT pada tanaman tembakau. Kegiatan ini didampingi oleh Penyuluh Pertanian Desa Sendang, Perwakilan Bidang Perkebunan, dan juga Petugas Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Perkebunan (BBP2TP) dari Kabupaten Jombang. Gerakan pengendalian pada tanaman tembakau ini bertujuan untuk menekan kerusakan akibat dari serangan OPT.

Penyampaian materi oleh petugas

Dalam materinya, Didik selaku petugas BBP2TP menyampaikan kepada petani bagaimana cara untuk membedakan macam-macam OPT dan gejala yang ditimbulkan, sehingga petani dapat mengenali jenis serangan dan mengendalikannya dengan tepat. Pada kesempatan ini disebutkan juga bahwa gerakan pengendalian dilakukan dengan menggunakan Agen Pengendali Hayati (APH) berupa Trichoderma. APH jenis Trichoderma ini berguna sebagai biofungisida yang berarti Trichoderma merupakan fungisida hayati yang bermanfaat dalam mengendalikan jamur patogen.

Tidak hanya pelaksanaan gerakan pengendalian secara massal menggunakan APH, pada kegiatan ini anggota kelompok tani Rahayu juga mendapatkan manfaat berupa hand sprayer elektrik sejumlah 10 unit. Hand sprayer ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan dukungan pemerintah terhadap petani yang ada di Kabupaten Ponorogo, khususnya kelompok tani Rahayu Desa Sendang Kecamatan Jambon. Tentu saja dukungan ini sangat diterima oleh anggota kelompok tani. “Alhamdulillah, terimakasih kepada Dinas Pertanian dan Pemerintah, sudah memberikan kami bantuan hand sprayer. Tentu saja ini sangat bermanfaat dan sangat membantu kegiatan kami para petani,” terang Edy, salah satu peserta gerdal.

Proses perakitan hand sprayer oleh petani

Selain itu, Ratna selaku perwakilan dari Bidang Perkebunan dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan petani semakin bersemangat dalam berbudidaya, khususnya tanaman tembakau. Beliau juga berharap bahwa ke depannya, petani dapat mengembangkan sendiri ilmu yang didapatkan pada hari ini, yakni pengembangan APH sebagai pengendali hayati untuk menggantikan pestisida kimia. “Bapak-Bapak sekalian, nanti ilmu yang disampaikan tadi jangan hanya berhenti disini. Sebisa mungkin, monggo kita kembangkan APH untuk menggantikan kebutuhan pestisida kimia di tembakau Bapak-Bapak sekalian,” ungkapnya. (yhltrwln)

Artikel CEGAH KERUSAKAN TANAMAN AKIBAT SERANGAN OPT, PETANI TEMBAKAU LAKUKAN GERDAL pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Tembakau Di Kecamatan Kauman https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/09/gerakan-pengendalian-opt-tanaman-tembakau-di-kecamatan-kauman/ Mon, 18 Sep 2023 00:48:19 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4708 PONOROGO – Kreativitas dan inovasi petani selaku pelaku utama dalam kegiatan bercocok tanam  saat ini sangat diperlukan, mulai dari pengolahan lahan, musim tanam, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Untuk […]

Artikel Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Tembakau Di Kecamatan Kauman pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Kreativitas dan inovasi petani selaku pelaku utama dalam kegiatan bercocok tanam  saat ini sangat diperlukan, mulai dari pengolahan lahan, musim tanam, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman tembakau yang berada di Desa Pengkol dan Desa Bringin Kecamatan Kauman, pada hari Kamis dan Jumat, tanggal 14 dan 15 September 2023 telah diadakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Tanaman Tembakau yang diikuti oleh perwakilan dari Bidang Perkebunan Dipertahankan Ponorogo, Koordinator PP, PPL Kecamatan Kauman, serta Kelompok Tani. Kegiatan Gerdal ini dilakukan di lahan tanaman tembakau tepatnya di lahan Kelompok Tani “Tani Makmur” Desa Pengkol dan lahan Kelompok Tani “Tani Maju” Desa Bringin Kecamatan Kauman.

Petani antusias dalam mendengarkan pengarahan dari petugas

Kegiatan gerakan pengendalian tersebut diawali dengan pengarahan dari Kepala Bidang Perkebunan (Endah Widuri), persiapan penyemprotan agen hayati pada tanaman, serta penyemprotan pada tanaman tembakau. Kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan dari Bidang Perkebunan (Didik Darmanto) tentang hama dan penyakit tanaman tembakau serta cara pengendalian yang tepat dan ramah lingkungan.

Persiapan petani sebelum melakukan penyemprotan masal

“Petani harus aktif melakukan pengamatan pada lahan tembakau sehingga jika terdapat serangan hama dan penyakit dapat dikendalikan secara optimal,” ujar Endah Widuri dalam sambutannya. Menanam tembakau bagi petani merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjanjikan. Namun demikian dalam setiap kali musim tanam tembakau tidak selalu mendapat hasil yang memuaskan karena adanya serangan hama dan penyakit. Kegiatan gerdal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada petani tembakau dalam upaya mengendalikan OPT tanaman tembakau serta dapat membedakan jenis OPT yang menyerang mulai dari hama, penyakit, atau virus.

Penyemprotan masal tanaman tembakau

Didik Darmanto selaku petugas Balai Perbenihan dan Proteksi Perkebunan menjelaskan bahwa saat ini petani harus bisa membedakan hama dan penyakit pada tanaman tembakau, penyebab munculnya OPT, serta langkah pengendalian yang tepat. ‘’Petani harus mengurangi penggunaan pestisida kimia pada tanaman dan diharapkan mau membuat serta mengaplikasikan agen pengendalian hayati pada tanaman untuk pengendalian hama secara terpadu dan juga ramah lingkungan. Penggunaan bahan kimia yang terus menerus pada tanah dan tanaman akan berdampak buruk di kemudian hari,” lanjutnya.

Penyemprotan dilakukan dengan agen pengendalian hayati Trichoderma. Trichoderma sp. merupakan jenis jamur yang ada disekitar perakaran tanaman, bersifat antagonis terhadap patogen tular tanah. (Dora Dwi J.)

Artikel Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Tembakau Di Kecamatan Kauman pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
MANFAAT DAN PERAN GUDANG PENYIMPANAN TEMBAKAU https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/07/manfaat-dan-peran-gudang-penyimpanan-tembakau/ Mon, 31 Jul 2023 00:20:00 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4536 PONOROGO, Jumat 28 Juli 2023 Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo terus berupaya dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau dengan jalan peningkatan produktivitas hasil […]

Artikel MANFAAT DAN PERAN GUDANG PENYIMPANAN TEMBAKAU pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO, Jumat 28 Juli 2023 Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo terus berupaya dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau dengan jalan peningkatan produktivitas hasil panennya dalam bentuk mutu produk tembakau yang optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya pendampingan secara sinergi antara petani dengan petugas yang ada di wilayah sentra tembakau maupun dengan Bidang Perkebunan sebagai leading sektor.

Persiapan peninjauan pembangunan gudang penyimpanan tembakau

Penggunaan dana DBHCHT Tahun 2023 perlu kecermatan dan ketelitian dalam pengelolaanya dengan harapan penggunaan anggaran tersebut sesuai dengan kebutuhan petani tembakau secara prioritas. Salah satunya digunakan untuk membangun gudang penyimpanan tembakau. Pembangunan gudang penyimpanan tembakau diantaranya dilaksanakan di Desa Tatung Kecamatan Balong. Dengan adanya gudang penyimpanan tembakau merupakan salah satu wujud nyata manfaat dalam upaya mempertahankan peningkatan mutu hasil produksi tembakau, dan mempunyai peran strategis dalam budidaya komoditi tembakau secara berkelanjutan.

Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo saat memberikan sambutan

Mengawali sambutannya Masun Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo mengatakan bahwa penanaman tembakau virgin dicatatannya selalu mengalami pasang surut terhadap luasan areal tanamnya.

“Hal ini terjadi karena komoditas tembakau merupakan komoditi perkebunan yang tidak dipacu oleh luas areal pengembangan melainkan setiap tahunnya diselaraskan dengan jumlah permintaan perusahaan serta kondisi pasar nasional maupun internasional sehingga tidak terjadi over produksi dan menumpuk di gudang perusahaan,” ujarnya.

Lebih lanjut terkait harga rata-rata jual petani sebenarnya ada dua mekanisme yang dijalankan antara lain dalam bentuk krosok maupun bentuk rajangan tergantung permintaan stake holder yang memintannya. Sebagian besar untuk komoditi tembakau virgin yang ada di Ponorogo kemasan yang bisa terbeli sesuai dengan kesepakatan yaitu dalam bentuk rajangan tentunya disesuaikan dengan permintaan mitra / perusahaan.

Kepala Desa Tatung ketika menyampaikan pengalaman menanam tembakau di wilayahnya

Kepala Desa Tatung yang juga mewakili Ketua Kelompok Tani Tatung Kidul mengatakan bahwa Desa Tatung Kecamatan Balong merupakan daerah sentra tembakau yang cukup banyak memberikan kontribusi terhadap kebutuhan tembakau pabrikan

“Mengapa demikian, karena sebagian besar luas lahan pertaniannya ± 75 Ha ditanami komoditi tembakau, hal ini disebabkan selain topografi yang memungkinkan untuk budidaya, masyarakat setempat secara turun temurun ada kebiasaan untuk berbudidaya tembakau, sehingga petani survive  terhadap kegiatan yang selama ini digelutinya,” jelasnya.

“Dahulu nenek moyang kami menanam tembakau dengan varietas lokal dan teknologi yang digunakan apa adanya, tetapi dengan berjalannya waktu dan sampai saat ini ada sebuah perubahan sistem budidaya yang dibangun yaitu dengan sistem kemitraan atau bagi hasil,” imbuhnya.

Sistem kemitraan dirasa perlu dilakukan karena cukup membantu mengurai harga penjualan saat panen, dimana seringkali harga selalu dibuat permainan oleh sebagian besar tengkulak dan secara tidak langsung petani tembakau yang selalu dirugikan.

Menyaksikan pemasangan pondasi gudang penyimpanan tembakau

Di sela-sela kunjungan mendampingi Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo, Anik Sri Mulyani selaku Pengawas Mutu Hasil Pertanian Bidang Perkebunan juga menyampaikan pabrik rokok khususnya rokok kretek melakukan pembelian tembakau tiap-tiap tahunnya didasarkan atas kebutuhan akan tembakau, kualitas tembakau, jenis tembakau tiap daerah dan harga tembakau itu sendiri.

Menurunnya mutu tembakau disebabkan oleh budidaya yang dilakukan petani tidak sesuai dengan buku teknis seperti seringkali petani tembakau masih menggunakan pupuk nitrogen yang berlebihan dan menggunakan pupuk yang mengandung Cl (klor), selain itu perluasan areal tembakau dilakukan pada areal-areal lahan yang tidak potensial.

Hal ini dikandung maksud bahwa tembakau yang seharusnya ditanam pada lahan tegalan, ditanam pada lahan sawah maupun tanaman tersebut dicampur dengan varietas lain yang nantinya akan menghasilkan mutu tanaman tembakau yang tidak baik sehingga secara tidak langsung akan menyebabkan mutu hasil tembakau dari daerah potensial juga akan menurun.

Besar harapan kami Bidang Perkebuan khususnya kepada kelompok tani penerima manfaat pembangunan gudang penyimpanan tembakau untuk bisa menggunanakan dan mengelola secara optimal sehingga bangunan ini disediakan bukan hanya untuk dibangun saja tetapi juga bisa berdaya guna terhadap petani tembakau secara luas. anyelir@3

Artikel MANFAAT DAN PERAN GUDANG PENYIMPANAN TEMBAKAU pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN GUDANG PENYIMPANAN TEMBAKAU DESA KUNTI KECAMATAN SAMPUNG https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/07/peletakan-batu-pertama-pembangunan-gudang-penyimpanan-tembakau-desa-kunti-kecamatan-sampung/ Fri, 21 Jul 2023 05:45:00 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=4460 PONOROGO-Jumat 21 Juli 2023 Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang selama ini sering disebut (DBHCHT) dari tahun ke tahun memberikan sumbangsih kepada pemerintah daerah Kabupaten Ponorogo yang cukup tinggi […]

Artikel PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN GUDANG PENYIMPANAN TEMBAKAU DESA KUNTI KECAMATAN SAMPUNG pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO-Jumat 21 Juli 2023 Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang selama ini sering disebut (DBHCHT) dari tahun ke tahun memberikan sumbangsih kepada pemerintah daerah Kabupaten Ponorogo yang cukup tinggi dan selalu mengalami peningkatan. Tahun Anggaran 2023 Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo, dana cukai tersebut dikelola serta dikembalikan lagi kemanfaatannya kepada petani tembakau dalam  bentuk kegiatan berupa peningkatan kualitas bahan baku tembakau seperti peningkatan pengelolaan budidaya, peningkatan produksi dan peningkatan mutu hasil tembakau.

Peletakan batu pertama oleh Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo

Dari berbagai kegiatan Bidang Perkebunan pada tahun 2023 dalam rangka peningkatan kualitas bahan baku tembakau, salah satu  kegiatan diwujudkan berupa kegiatan pembangunan / pembuatan  gudang penyimpanan tembakau. Gudang penyimpanan tembakau yang dibangun saat ini mempunyai fungsi yang strategis dalam hal percepatan penyerapan tembakau dari petani khususnya pada saat panen raya.

Masun, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo saat memberikan sambutan

Masun selaku Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo dalam sambutannya mengatakan bahwa peletakan batu pertama merupakan simbol akan dimulainya pekerjaan pembangunan gudang tembakau dan bertujuan sebagai wujud syukur atas pencapaian yang harus dilaksanakan atau dikerjakan pada waktu akan datang, sehingga kelompok petani penerima kegiatan akan lebih serius dalam pengelolaan tembakau pada saat panen maupun pasca panennya.

“Pembuatan gudang tembakau pada saat ini merupakan kegiatan yang baru di bidang perkebunan dalam pengelolaan dana DBHCHT, mengapa kegiatan ini perlu dilaksanakan, kita menginginkan dalam peningkatan kualitas bahan baku tidak hanya melulu dalam bentuk pemberian alsintan, mesin perajang, pembuatan sumur dalam dan lainnya tetapi perlu perencanaan yang tepat dan matang dalam mengambil keputusan dalam mengurai permasalahan yang ada dan dirasakan oleh banyak petani tembakau semisal penanganan yang tepat pada saat panen raya,” paparnya.

Peletakan batu oleh Kepala Bidang Perkebunan

Endah Widuri selaku Kepala Bidang Perkebunan di sela mendampingi Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo menyampaikan pembangunan gudang penyimpanan tembakau saat ini dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok tani yang berada di Desa Kunti Kecamatan Sampung (1 unit) dan Desa Tatung Kecamatan Balong (1 unit).

“Panen tembakau merupakan tanda akan berakhirnya kegiatan di sebuah lahan pertanian dan mengumpulkan komoditas dari lahan dengan kematangan yang tepat dan kerusakan yang minimal. Tanaman tembakau mempunyai karakteristik berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya. Perlakuan saat pemanenan tembakau apabila daun yang kurang masak pada saat dipetik akan menghasilkan kualitas kurang baik terlihat dari warna krosok yang kehijauan dan menghasilkan daya bakar kurang baik pula, sebaliknya daun yang terlalu masak juga tidak baik karena mudah rapuh dan warnanya tua,”  imbuhnya.

“Pelaksanaan pembuatan gudang penyimpanan tembakau, Bidang Perkebunan mempunyai tugas dan kewajiban untuk melaksanakan monitoring serta evaluasi pekerjaan di lapang secara berkala dan periodik bahkan sampai pada saat serah terima pekerjaan yang telah selesai dari Dipertahankan Kabupaten Ponorogo kepada kelompok tani penerima, selain itu kelompok penerima tani mempunyai kewajiban secara manajerial dalam pelaksanaannya wajib membentuk Tim Perencana, Tim Pelaksana dan Tim Pengawas  dengan harapan pelaksanaan pembangunan gudang penyimpanan tembakau dapat transparan dan akuntabel dalam pengelolaanya,” jelasnya.

Ketua Kelompok Tani Berkah Abadi saat mengucapkan terima kasih

Mujiono ketua kelompok tani Berkah Abadi salah satu penerima kegiatan menyampaikan beribu-ribu terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dari Dipertahankan Kabupaten Ponorogo khususnya melalui Bidang Perkebunan untuk mengelola dana DBHCHT dalam rangka pembangunan gudang penyimpanan tembakau secara swakelola.

“Harapan ke depan dengan terbangunnya gudang tembakau ini, semoga anggota kelompok tani kami bisa memanfaatkannya secara optimal dan petani tembakau semakin bersemangat dalam meningkatkan produksi tembakau,” ujarnya.

“Sisi lain yang tak kalah pentingnya adalah pada bulan panen raya kami dan anggota kelompok tani sekitar mengalami cukup kendala antara lain keterbatasan akan tempat untuk mengumpulkan hasil panen dari lahan, sementara ini petani memetik hasil panennya langsung dibawa ke rumah dengan jarak yang cukup jauh dengan menggunakan alat pengangkut sederhana. Singkat kata bangunan gudang penyimpanan tembakau pemanfaatannya bisa digunakan seoptimal mungkin baik untuk mengepul hasil panen sementara maupun aktivitas kegiatan lainnya yang bersifat membangun untuk kemajuan pertembakauan di tempat kami,” pungkasnya.   anyelir@3

Artikel PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN GUDANG PENYIMPANAN TEMBAKAU DESA KUNTI KECAMATAN SAMPUNG pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
HARAPAN PETANI TEMBAKAU BITING PONOROGO https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/05/harapan-petani-tembakau-biting-ponorogo/ Wed, 31 May 2023 07:42:22 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=3913 PONOROGO – Tembakau Biting merupakan salah satu tembakau unggulan Kabupaten Ponorogo. Jenis tembakau yang ditanam oleh salah satu petani tembakau Biting, Janto (49), adalah jenis Tembakau Kedu. Bibit tembakau ini […]

Artikel HARAPAN PETANI TEMBAKAU BITING PONOROGO pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Tembakau Biting merupakan salah satu tembakau unggulan Kabupaten Ponorogo. Jenis tembakau yang ditanam oleh salah satu petani tembakau Biting, Janto (49), adalah jenis Tembakau Kedu. Bibit tembakau ini diperoleh dari pembibitan sendiri yang dibuat dari bunga tembakau dikeringkan dan disebar di lahan persemaian. Di lahannya kini telah ditanam sekitar 1.400 batang tembakau dengan jarak tanam 80×70 cm.

Tanaman tembakau Kedu

Pemupukan dilakukan pada umur 10 HST (Hari Setelah Tanam) dan 25 HST. Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk ZA dan pupuk kandang. Sementara pengairan dilakukan secara manual dengan penggemboran menggunakan air sumur.

Tembakau yang ditanamnya pada bulan Maret kini sudah mulai bisa dipanen. Biasanya daun tembakau sudah mulai bisa dipanen pada usia 60-75 hari. Panen daun tembakau dilakukan dengan memetik daun tembakau dari yang paling bawah kemudian beranjak ke daun di atasnya.

Proses pasca panen selanjutnya adalah dengan mendiamkan daun tembakau yang sudah dipetik selama 4-5 hari di dalam ruangan dengan ditutup terpal. Daun tembakau yang sudah didiamkan kemudian akan berwarna menguning untuk selanjutnya dirajang. Hasil rajangan tembakau akan dijemur selama kurang lebih 2 hari di bawah terik matahari.

Daun tembakau yang didiamkan mulai menguning

Tembakau hasil rajangan yang sudah dijemur kemudian dikemas dalam kemasan plastik dengan berat sekitar 2,5 kg yang dijual dengan harga Rp 200.000 – Rp 575.000. Tembakau dijual pada pengepul tembakau di Biting tiap hari Selasa Pahing di pasar Biting selatan Jembatan Pelangi Biting. Harga jual tembakau kini sedang tidak menentu, karena panen tembakau yang termasuk terlambat akibat musim hujan yang panjang sehingga jadwal tanam tembakau yang tertunda.

Petani tembakau melinting tembakau

“Kalo harga sekarang sudah termasuk payu Bu, tapi harga tidak menentu,” ungkap Janto. Harapan dari Petani tembakau adalah harga bisa tetap bagus dan stabil sehingga dapat memenuhi kebutuhan selama di musim tanam tembakau kemarau ini. (Salma)

Artikel HARAPAN PETANI TEMBAKAU BITING PONOROGO pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
DISTRIBUSI BANTUAN PUPUK NPK BAGI PETANI TEMBAKAU https://pertanian.ponorogo.go.id/2023/05/distribusi-bantuan-pupuk-npk-bagi-petani-tembakau/ Mon, 29 May 2023 07:55:53 +0000 https://pertanian.ponorogo.go.id/?p=3871 PONOROGO – Pada hari ini Senin (29/6/2023) dilakukan pengiriman bantuan pupuk tembakau dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur di 2 (dua) Kelompok Tani Desa Tatung Kecamatan Balong, yaitu  Kelompok Tani […]

Artikel DISTRIBUSI BANTUAN PUPUK NPK BAGI PETANI TEMBAKAU pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>
PONOROGO – Pada hari ini Senin (29/6/2023) dilakukan pengiriman bantuan pupuk tembakau dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur di 2 (dua) Kelompok Tani Desa Tatung Kecamatan Balong, yaitu  Kelompok Tani Tatung Kidul dengan Ketua Kabani dan Kelompok Tani Gunung Prau dengan Ketua Boniran. Adapun jenis kegiatannya yaitu intensifikasi tanaman tembakau dengan bantuan berupa pupuk NPK. Sasaran kegiatan ini khusus untuk petani tembakau dengan tujuan untuk mengurangi biaya operasional budidaya tembakau khususnya dalam pemupukan. Selain Kecamatan Balong, ada beberapa wilayah yang juga mendapatkan bantuan ini, yaitu Kecamatan Badegan, Bungkal, Jambon, Mlarak dan Sampung.

Jumlah bantuan pupuk NPK yang didistribusikan di Kelompok Tani Tatung Kidul sebanyak 2.800 Kg untuk tanaman seluas 14 Ha, sedangkan Kelompok Tani Gunung Prau sebanyak 2.400 Kg untuk tanaman seluas 12 Ha. Pupuk NPK merupakan jenis pupuk yang mengandung unsur makro primer, sekunder, dan mikro dengan komposisi yang seimbang, sehingga sangat cocok untuk tanaman tembakau dalam meningkatkan produksi dan kualitas. 

Penyerahan bantuan pupuk NPK ke kelompok tani

Boniran selaku Ketua Kelompok Tani Gunung Prau Desa Tatung, mengatakan bahwa dirinya sangat senang atas bantuan pupuk NPK yang diterima oleh kelompok taninya. “Kami atas nama kelompok tani mengucapkan terima kasih. Semoga dengan bantuan ini bisa menambah semangat anggota dalam berbudidaya tanaman tembakau,” ujarnya. Pupuk tersebut rencananya akan diaplikasikan pada musim tanam ke tiga (MK 2) sekitar bulan Juni 2023, saat petani menanam tembakau.

Setyono selaku petugas penyuluh pertanian Desa Tatung Kecamatan Balong berharap bantuan pupuk dari anggaran DBHCT APBN tahun 2023 tersebut dapat memberikan manfaat untuk petani. “Kami berharap, bantuan ini dapat meningkatkan produksi dan kualitas tembakau di Kabupaten Ponorogo, khususnya di Desa Tatung Kecamatan Balong,” ungkapnya. (Erna Wijayanti)

Artikel DISTRIBUSI BANTUAN PUPUK NPK BAGI PETANI TEMBAKAU pertama kali tampil pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

]]>