Ponorogo (30/10/2019), Berdasarkan data dari 197 stasiun (pos hujan) sampai dengan awal bulan Oktober 2019 telah diinformasikan untuk wilayah Kabupaten Ponorogo Sifat Hujan Bulan September 2019 adalah Bawah Normal (0 -30%) dan Curah Hujan 0-20 mm. Sedangkan untuk banyaknya Hari Hujan bulan September 2019 diinformasikan wilayah Kabupaten Ponorogo tidak terjadi hujan sehingga ketersediaan air tanahnya sangat kurang (<10%). Pengetahuan akan kondisi ketersediaan air di dalam tanah sangat diperlukan dalam pengelolaan pertanian, yaitu dapat digunakan untuk mempertimbangkan kesesuaian lahan khususnya lahan tadah hujan bagi jenis tanaman yang akan diusahakan, merencanakan jadwal tanam dan panen, serta mengatur jadwal pemberian air irigasi/siraman baik jumlah maupun waktunya sehingga dapat dilakukan secara lebih efisien.
Berdasarkan pemantauan, perhitungan serta analisis aktifitas dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya sampai awal bulan Oktober 2019 untuk Wilayah Ponorogo dapat diprakirakan sebagai berikut :
A. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan November 2019
Uraian | Kriteria | Kecamatan |
Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2019 | Normal (85 – 115%) | Sebagian Kecil : Badegan |
Sebagian : Sukorejo | ||
Sebagian Besar : Babadan, Jambon, Kauman, Ngrayun dan Slahung | ||
Seluruh : Balong, Bungkal, Jenangan, Jetis, Mlarak, Ngebel, Ponorogo, Pudak, Pulung, Sambit, Sawoo, Siman dan Sooko | ||
Atas Normal (116 – 150%) | Sebagian Kecil :Babadan, Kauman, Ngrayun dan Slahung Sebagian : Jambon Sebagian Besar : Badegan dan Sukorejo | |
Seluruh : Sampung | ||
Prakiraan Curah hujan Bulan November 2019 | 151 – 200 mm | Sebagian kecil : Badegan, Jambon, Pulung dan Sooko |
Sebagian : Slahung | ||
Sebagian besar : Balong, Bungkal, Jenangan, Kauman, Sambit. Sampung dan Sawoo | ||
Seluruh : Babadan, Jetis, Mlarak, Ponorogo, Siman dan Sukorejo | ||
201 – 300 mm | Sebagian kecil : Kauman dan Sawoo | |
Sebagian : Balong, Bungkal, Jenangan, Sambit dan Sampung | ||
Sebagian besar : Badegan, Jambon, Pulung, Slahung dan Sooko | ||
Seluruh : Ngebel, Ngrayun dan Pudak |
B. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan Desember 2019
Uraian | Kriteria | Kecamatan |
Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2019 | Bawah Normal (51 – 84%) | Sebagian kecil : Sawoo |
Normal (85 – 115%) | Sebagian : Ponorogo | |
Sebagian besar : Babadan, Bungkal, Jenangan, Kauman, Sawoo, Siman, Slahung dan Sukorejo | ||
Seluruh : Badegan, Balong, Jambon, Jetis, Mlarak, Ngebel, Ngrayun, Pudak, Pulung, Sambit, Sampung dan Sooko | ||
Atas Normal (116 – 150%) | Sebagian Kecil : Babadan, Bungkal, Jenangan, Kauman, Siman dan Sukorejo | |
Sebagian : Slahung | ||
Sebagian Besar : Ponorogo | ||
Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2019 | 201 – 300 mm | Sebagian kecil : Ngebel |
Sebagian : Pulung | ||
Sebagian Besar : Jenangan, Ngrayun dan Sooko | ||
Seluruh : Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jetis, Kauman, Mlarak, Ponorogo, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Slahung dan Sukorejo | ||
301 – 400 mm | Sebagian Kecil : Jenangan dan Ngrayun | |
Sebagian : Sooko | ||
Sebagian Besar : Ngebel dan Pulung | ||
Seluruh : Pudak |
C. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan JANUARI 2020
Uraian | Kriteria | Kecamatan |
Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020 | Normal (85 – 115%) | Sebagian besar : Ngrayun dan Slahung |
Seluruh : Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, kauman, Mlarak, Ngebel, Ponorogo, Pudak, Pulung, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Sooko dan Sukorejo | ||
Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020 | 201 – 300 mm | Sebagian : Badegan, Bungkal, Jambon, Pulung, Sambit, Sawoo dan Slahung |
Sebagian besar: Balong dan Jenangan | ||
Seluruh : Babadan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ponorogo, Sampung. Siman dan Sukorejo | ||
301 – 400 mm | Sebagian : Balong, Jenangan dan Pulung | |
Sebagian besar: Badegan, Bungkal, Jambon, Pudak, Sambit, Sawoo dan Slahung | ||
Seluruh : Ngebel, Ngrayun dan Sooko | ||
401 – 500 mm | Sebagian kecil : Pulung | |
Sebagian : Pudak |
- MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT
Deret hari tanpa hujan berturut-turut adalah jumlah hari kering (hari tidak ada hujan) berurutan yang tidak diselingi oleh hari basah (hari hujan). Hari basah adalah hari dimana terjadi hujan yang tinggi curah hujannya mencapai 1mm atau lebih. Berdasarkan hal tersebut di atas maka deret hari tanpa hujan berturut-turut didefinisikan sebagai hari yang tinggi hujannya dibawah 1mm atau tidak terjadi hujan sama sekali.
Analisis hari tanpa hujan berturut-turut bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana suatu wilayah mempunyai tingkat hari kering baik pada tingkat sangat pendek, pendek, menengah, panjang, sangat panjang atau bahkan kekeringan ekstrim yang terjadi pada tiga bulan berturut-turut. Kedepan informasi ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui awal, panjang musim kemarau/hujan maupun prakiraan peringatan dini tingkat kekeringan suatu wilayah untuk antisipasi dan mitigasi bencana kekeringan, puso, kekeringan sumber mata air dan sebagainya.
Kriteria yang digunakan dalam analisis deret hari tanpa hujan berturut-turut memuat 7 kriteria, yaitu :
No | KELAS (Hari kering berturut-turut) | KRITERIA |
1 | 1 – 5 | Sangat Pendek |
2 | 6 – 10 | Pendek |
3 | 11 – 20 | Menengah |
4 | 21 – 30 | Panjang |
5 | 31 – 60 | Sangat Panjang |
6 | >60 | Kekeringan Ekstrim |
7 | HH | Masih Ada Hujan |
Berdasarkan Analisis Hari Tanpa Hujan Berturut-turut Maksimum Bulan Juli – September 2019, Kabupaten Ponorogo termasuk kriteria mengalami kekeringan ekstrim.
Cuaca merupakan salah satu unsur penentu dalam melaksanakan kegiatan usahatani, karena kecenderungan terhadap cuaca sangat mutlak bagi petani dalam mengambil keputusan atas pilihan budidayanya. Informasi prakiraan cuaca bisa dijadikan sebagai kalender musim yang bisa terbaca dalam satu tahun.
Semoga prakiraan cuaca ini dapat bermanfaat bagi petugas pertanian dan petani dalam merencanakan kegiatan usahataninya untuk periode bulan November 2019 sampai dengan Januari 2020.