Si Ulat Pengganggu Tanaman Jagung

Pulung (11/06/2020), Pada musim tanam ini para petani di kelompok tani Tani Mulyo Desa Pulung Merdiko menanam komoditas jagung di lahan sawah mereka. Pada saat ini rata-rata tanaman jagung sudah berumur 20-35 hari. Pertumbuhan tanaman terlihat normal, akan tetapi dari hasil pengamatan oleh petani ditemukan adanya serangan hama ulat grayak dengan intensitas serangan cukup banyak. Para petani berinisiatif untuk berkonsultasi kepada penyuluh pertanian mengenai serangan hama tersebut. Dari hasil pengamatan penyuluh ternyata hama ulat yang menyerang tanaman jagung para petani merupakan hama ulat grayak Spodoptera frugiperda.

Kegiatan penyemprotan ulat grayak pada tanaman jagung

Menindaklanjuti laporan dari anggota kelompok tani Tani Mulyo mengenai serangan OPT Ulat Grayak Spodoptera frugiperda di hamparan miliknya, penyuluh pertanian Desa Pulung Merdiko berkoordinasi dengan Petugas POPT Kecamatan Pulung untuk mengadakan gerakan pengendalian (Gerdal) OPT Ulat grayak Frugiperda tersebut. Gerakan Pengendalian tersebut dilakukan pada hari Kamis tanggal 11 juni 2020 dimulai jam 07.00 WIB.

Penyemprotan dilaksanakan secara serentak

Soeprapto, selaku pengamat hama di Kecamatan Pulung menjelaskan, bahwa hama ulat grayak ini mengalami 6 stadia pertumbuhan. Dari stadia 1 sampai 3, bisa dibasmi dengan racun insektisida dan langsung mati, sedangkan untuk stadia 4-6 Si ulat seolah kebal dengan racun insektisida tersebut, untuk itu dalam pengendalian terutama di fase akhir dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mematikan kelompok ulat stadia 4−6 yang terletak pada permukaan bawah daun pada bagian atas tanaman atau pucuk jagung. Dalam gerakan tersebut, para petani diberikan penjelasan pengendaliannya baik secara kimiawi maupun agens hayati.

Penakaran dosis insektisida untuk penyemprotan
Penuangan insektisida ke dalam tangki handsprayer

Disamping itu, pelestarian musuh alami (parasit, predator, dan patogen serangga) merupakan faktor pengendali hama penting yang perlu dilestarikan dan dikelola agar mampu berperan secara maksimum dalam pengaturan populasi hama di lapang. Untuk itu, penggunaan insektisida perlu dilakukan secara selektif. Pada saat yang sama para petani bersama petugas bersama-sama mengendalikan secara kimiawi atau mengadakan gerakan penyemprotan massal yang dipimpin langsung oleh Bejo Suwito selaku Koordinator Penyuluh BPP Pulung.

Para petani siap melakukan penyemprotan ulat grayak

Gerakan pengendalian massal ini diharapkan dapat menekan dan mencegah penyebaran yang lebih luas, sehingga tanaman jagungnya bisa berproduksi optimal kata Harianto salah seorang petani jagung yang mengikuti gerakan tersebut.