ANALISIS HUJAN BULAN FEBRUARI 2020
Ponorogo (31/3/2020), Berdasarkan data dari 197 stasiun (pos hujan) sampai dengan awal bulan Maret 2020 dapat diinformasikan untuk wilayah Kabupaten Ponorogo Sifat Hujan Bulan Februari 2020 adalah Bawah Normal(51 – 84%) terjadi di sebagian kecil Ponorogo, Normal (85-115%) terjadi di sebagian kecil Ponorogo, Atas Normal (116 – 150%) terjadi di sebagian besar Ponorogo dan Atas Normal (>200%) terjadi di sebagian kecil Ponorogo.
Untuk Curah Hujan bulan Februari 2020 adalah 101-150 mm terjadi di sebagian kecil Ponorogo, 151-200mm terjadi di sebagian kecil Ponorogo, 201-300mm terjadi di sebagian kecil Ponorogo, 301-400mm terjadi di sebagian Ponorogo, 401-500mm terjadi di sebagian Ponorogo dan >500mm terjadi di sebagian kecil Ponorogo.
Banyaknya hari hujan di Wilayah Ponorogo pada Bulan Februari 2020 adalah 11 – 20 hari terjadi di sebagian besar Ponorogo dan lebih dari 20 hari terjadi di sebagian kecil Ponorogo.
Di wilayah Kabupaten Ponorogoketersediaan air tanahnya cukup (60 – 90%) terjadidi sebagian kecil Ponorogo dan sangat cukup (>90%) terjadi di sebagian besar Ponorogo. Pengetahuan akan kondisi Ketersediaan air di dalam tanah sangat diperlukan dalam pengelolaan pertanian, yaitu dapat digunakan untuk mempertimbangkan kesesuaian lahan khususnya lahan tadah hujan bagi jenis tanaman yang akan diusahakan, merencanakan jadwal tanam dan panen, serta mengatur jadwal pemberian air irigasi/siraman baik jumlah maupun waktunya sehingga dapat dilakukan secara lebih efisien.
PRAKIRAAN HUJAN BULANAN
Berdasarkan pemantauan, perhitungan serta analisis aktifitas dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya sampai awal bulan Maret 2020 dapat diprakirakan sifat hujan bulan April 2020 untuk Wilayah Ponorogo sebagai berikut:
A. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan April 2020
Uraian | Kriteria | Kecamatan |
Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2020 | Bawah Normal (51 – 84%) | Sebagian Kecil : Jenangan Sebagian : Pulung |
Normal (85 – 115%) | Sebagian Besar : Jenangan, Pulung, Sampung dan Sukorejo | |
Seluruh : Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngebel, Ngrayun, Ponorogo, Pudak, Sambit, Sawoo, Siman, Slahung dan Sooko | ||
Atas Normal (116 – 150%) | Sebagian Kecil : Sampung dan Sukorejo | |
Prakiraan Curah hujan Bulan April 2020 | 151 – 200 mm | Sebagian kecil : Ngrayun, Pulung dan Sawoo |
Sebagian : Jambon, Jenangan dan Sukorejo | ||
Sebagian Besar : Babadan, Balong, Bungkal, Kauman, Mlarak, Sambit, Siman dan Slahung | ||
Seluruh : Jetis dan Ponorogo | ||
201 – 300 mm | Sebagian Kecil : Balong, Bungkal, Kauman, Mlarak, Siman dan Slahung | |
Sebagian: Babadan dan Sambit | ||
Sebagian Besar : Jambon, Jenangan, Ngrayun, Pulung, Sawoo dan Sukorejo | ||
Seluruh : Badegan, Ngebel, Pudak, Sampung dan Sooko |
B. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan Mei 2020
Uraian | Kriteria | Kecamatan |
Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2020 | Normal (85 – 115%) | Sebagian Kecil : Babadan, Jetis, Kauman dan Siman |
Sebagian : Jenangan dan Mlarak | ||
Sebagian Besar : Balong, Jambon, Pudak, Sambit, Sampung, Sawoo, Sooko dan Sukorejo | ||
Seluruh : Badegan, Bungkal, Ngebel, Ngrayun, Pulung dan Slahung | ||
Atas Normal (116 – 150%) | Sebagian Kecil :Jambon, Pudak, Sambit, Sampung, Sawoo dan Sooko | |
Sebagian : Balong dan Sukorejo | ||
Sebagian Besar : Babadan, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak dan Siman | ||
Seluruh : Ponorogo | ||
Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2020 | 51 – 100 mm | Sebagian Kecil : Jambon, Jenangan, Mlarak dan Sampung |
Sebagian : Babadan, Balong, Bungkal dan Jetis | ||
Sebagian Besar : Kauman, Siman, Slahung dan Sukorejo | ||
Seluruh : Ponorogo | ||
101 – 150 mm | Sebagian Kecil : Kauman dan Sukorejo | |
Sebagian : Siman dan Slahung | ||
Sebagian Besar : Babadan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, Mlarak dan Sampung | ||
Seluruh : Badegan, Ngebel, Ngrayun, Pudak, Pulung, Sambit, Sawoo dan Sooko | ||
C. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan JUNI 2020
Uraian | Kriteria | Kecamatan |
Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2020 | Bawah Normal (51 – 84%) | Sebagian Kecil : Babadan, Jetis dan Ngrayun |
Sebagian : Mlarak dan Siman | ||
Sebagian Besar : Jenangan dan Sambit | ||
Seluruh : Ngebel, Pudak, Pulung, Sawoo dan Sooko | ||
Normal (85 – 115%) | Sebagian Kecil : Jenangan | |
Sebagian : Sambit | ||
Sebagian Besar : Babadan, Jetis, Mlarak, Ngrayun, Siman dan Slahung | ||
Seluruh : Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Kauman, Ponorogo, Sampung dan Sukorejo | ||
Atas Normal (116 – 150%) | Sebagian Kecil : Ngrayun dan Slahung | |
Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2020 | 21 – 50 mm | Sebagian Kecil : Balong, Bungkal, Sambit dan Sawoo |
Sebagian : Kauman, Pudak, Slahung dan Sukorejo | ||
Sebagian Besar : Jetis, Pulung dan Sooko | ||
Seluruh : Babadan, Jenangan, Mlarak, Ngebel, Ponorogo dan Siman | ||
51 – 100 mm | Sebagian Kecil : Pulung dan Sooko | |
Sebagian : Jetis | ||
Sebagian Besar: Balong, Bungkal, Kauman, Pudak, Sambit, Sawoo, Slahung dan Sukorejo | ||
Seluruh : Badegan, Jambon, Ngrayun dan Sampung |
MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT
Deret hari tanpa hujan berturut-turut (dry spell) adalah jumlah hari kering (hari tidak ada hujan) berurutan yang tidak diselingi oleh hari basah (hari hujan). Hari basah adalah hari dimana terjadi hujan yang tinggi curah hujannya mencapai 1mm atau lebih. Berdasarkan hal tersebut diatas maka deret hari tanpa hujan berturut-turut didefinisikan sebagai hari yang tinggi hujannya dibawah 1mm atau tidak terjadi hujan sama sekali.
Analisis hari tanpa hujan berturut-turut bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana suatu wilayah mempunyai tingkat hari kering baik pada tingkat sangat pendek, pendek, menengah, panjang, sangat panjang atau bahkan kekeringan ekstrim yang terjadi pada tiga bulan berturut-turut. Kedepan informasi ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui awal, panjang musim kemarau/hujan maupun prakiraan peringatan dini tingkat kekeringan suatu wilayah untuk antisipasi dan mitigasi bencana kekeringan, puso, kekeringan sumber mata air dan sebagainya.
Kriteria yang digunakan dalam analisis deret hari tanpa hujan berturut-turut memuat 7 kriteria, yaitu :
No | KELAS (Hari kering berturut-turut) | KRITERIA |
1 | 1 – 5 | Sangat Pendek |
2 | 6 – 10 | Pendek |
3 | 11 – 20 | Menengah |
4 | 21 – 30 | Panjang |
5 | 31 – 60 | Sangat Panjang |
6 | >60 | Kekeringan Ekstrim |
7 | HH | Masih Ada Hujan |
Berdasarkan Analisis Hari Tanpa Hujan Berturut-turut Maksimum Bulan Desember – Februari 2020, Kabupaten Ponorogo mengalami hari kering berturut-turut 1 – 5 (sangat pendek) terjadi di sebagian kecil Ponorogo dan 6 – 10 hari (pendek) terjadi di sebagian besar wilayah Ponorogo.
INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN METEOROLOGIS
Berdasarkan data dari 197 stasiun (pos hujan) sampai dengan awal bulan Maret 2020, dapat diinformasikan Analisis Indeks Kekeringan dengan metode SPI bulan Desember 2019 – Februari 2020 di Wilayah Ponorogo yaitu Agak Kering terjadi di sebagian kecil Ponorogo dan Normal terjadi di sebagian besar Ponorogo.
Sedangkan Analisis Indeks Kebasahan dengan metode SPI bulan Desember 2019 – Februari 2020 adalah Agak Basah terjadi di sebagian kecil Ponorogo.
Prakiraan Indeks Kekeringan dan Kebasahan dengan metode SPI bulan Februari 2020 – April 2020 di wilayah Ponorogo adalah Normal terjadi di sebagian besar Ponorogo.
PENUTUP
Cuaca merupakan salah satu unsur penentu dalam melaksanakan kegiatan usahatani, karena kecenderungan terhadap cuaca sangat mutlak bagi petani dalam mengambil keputusan atas pilihan budidayanya. Informasi prakiraan cuaca bisa dijadikan sebagai kalender musim yang bisa terbaca dalam satu tahun.
Semoga analisis dan prakiraan bermanfaat bagi petugas pertanian dan petani dalam merencanakan kegiatan usahataninya untuk periode bulan April sampai dengan Juni 2020.