Mlarak (30/6/2020), Pada era pandemi corona covid-19 ini sektor pertanian tidak terlalu besar terkena dampaknya dibanding dengan sektor lain seperti industri dan pariwisata. Kegiatan tanam dan panen di wilayah Ponorogo tetap berjalan seperti biasa. Pengoptimalan pekarangan oleh ibu-ibu dengan berbagai macam tanaman maupun ternak sehingga lahan lebih efektif dan bermanfaat. Oleh karena itu dicanangkan gerakan program ketahanan dapur khusus untuk kaum hawa oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.
Hari ini dimulai dari KWT Sri Pangudi Ati Desa Nglumpang Kecamatan Mlarak sebagai pelopor program ketahanan dapur. Dipilih Desa Nglumpang karena di desa ini sudah berkembang 3 (tiga) KWT dan sepenuhnya swadaya masyarakat. Selanjutnya sebagai kelompok baru program ketahanan dapur ini akan dikembangkan di KWT Desa Tegalsari Kecamatan Jetis.
Pemanfaatan pekarangan oleh KWT ini diantaranya untuk menanam btoga sayuran budidamber dikombinasi dengan kangkung. KWT lain sudah banyak yang melakukan usaha pemanfaatan pekarangan dengan memanfaatkan barang bekas misalnya memakai tong, botol bekas dan sekarang merambah ke budidaya jamur.
Dalam kegiatan ini juga diberikan bantuan antara lain : tanaman buah-buahan sebanyak 180 pohon ( belimbing, jambu, dan kelengkeng) yang diberikan kepada KWT Sri Pangudi Ati Desa Nglumpang Kec. Mlarak sebanyak 90 pohon dan KWT Desa Tegalsari Kec. Jetis sebanyak 90 pohon. Selain itu juga diberikan bantuan benih ikan lele, kolam terpal, pakan, dan probiotik yang diberikan kepada KWT Sri Pangudi Ati Desa Nglumpang Kec. Mlarak sebanyak 10 kolam dan KWT Desa Tegalsari Kec. Jetis sebanyak 20 kolam. Bantuan yang diberikan dipilih benih ikan lele karena selain sebagai sumber protein juga relatif mudah dalam budidayanya.
Hari ini Selasa tanggal 30 Juni 2020 secara bersamaan di launching program ketahanan dapur di KWT yang baru Desa Tegalsari Kecamatan Jetis, dengan harapan KWT lain di semua desa se- Kabupaten Ponorogo dapat mengikuti untuk mengembangkan program ini.
Target program ini adalah seluruh desa di wilayah Kabupaten Ponorogo lewat ibu-ibu melalui tim penggerak PKK /dasawisma atau KWT yang bertujuan semua rumah tangga di wilayah Ponorogo tidak perlu membeli kebutuhan dapur dan jika hasilnya berlebih dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga. Dengan program ketahanan dapur ini diharapkan Ponorogo bisa meminimalisir dampak covid-19.