Gelar Pangan Murah dan Sosialisasi Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA)

PONOROGO-Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo mengadakan Gelar Pangan Murah dan Sosialisasi Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Pendopo Kantor Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Acara tersebut diselenggarakan pada hari Jumat, 26 November 2021.

Tinjauan stand Gelar Pangan Murah oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur bersama Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo

Dalam acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari Kepala Bidang Ketahanan Pangan beserta jajarannya, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo, Camat Badegan, anggota PKK, dan masyarakat.

Gelar Pangan Murah ini merupakan upaya untuk menjaga distribusi pangan dan mengantisipasi lonjakan harga pangan di tingkat konsumen.

“Kegiatan ini merupakan langkah stabilisasi harga pangan dan acara di Kabupaten Ponorogo adalah acara ke-28, yang merupakan acara Gelar Pangan Murah terakhir di tahun 2021,” ucap Pudjiati Ningsih, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, dalam sambutan dan pembukaan acara.

Beberapa pengunjung membeli telur ayam di Gelar Pangan Murah

Komoditas pangan yang dijual dalam Gelar Pangan Murah ini antara lain: Bawang Merah Rp.13.000,-/kg, Beras Rp.41.000,-/5kg, Minyak Goreng Rp.15.000,-/liter, Gula Pasir Rp.10.000,-/kg, dan Telur Ayam Rp.19.000,-/kg. Selain komoditas tersebut terdapat juga produk olahan lokal hasil produksi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tergabung dalam Pasar Mitra Tani Ponorogo.

Dalam kegiatan Gelar Pangan Murah dan Sosialisasi Konsumsi Pangan B2SA juga dilakukan pembagian sembako gratis kepada 20 orang janda jompo.

Sesi materi sosialisasi Konsumsi Pangan (B2SA)

Pada sesi penyampaian materi Konsumsi Pangan B2SA, para peserta sangat antusias mengikuti dan menyimak.

“Masalah gizi di Indonesia bermula dari fase emas, saat kehamilan, saat menyusui, dan saat masa MPASI. Peran ibu sangat penting dalam fase ini,” jelas Rofiqi dalam sesi materi.

Antusias masyarakat di stand Gelar Pangan Murah

Sementara itu di bagian stand Gelar Pangan Murah, para masyarakat antusias untuk membeli kebutuhan pangan. Setiap orang dibatasi jumlah pembeliannya agar semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati harga pangan yang terjangkau.

“Saya beli minyak goreng. Alhamdulillah murah, cuma 15 ribu,” ucap Mbah Sarmi sambil tersenyum dibantu oleh panitia untuk menuntun. (ra/kp)