KABAR TERKINI DEMPLOT PISANG CAVENDISH PONOROGO

PONOROGO-Menjelang satu tahun pasca penanaman perdana Demplot Pisang Cavendish di Desa Pulung seluas 2 Ha, Tim dari PT. Nusantara Segar Abadi (PT. NSA) sebagai anak persahaan PT. Great Giant Pineapple (PT. GGP) dan Tim dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo memantau kondisi kebun, rencana pengembangan dan panen raya yang diagendakan akan dilaksanakan pada bulan Februari 2022 mendatang.

Koordinasi antara PT NSA, Dipertahankan dan Penyuluh

Hadir langsung ke lokasi demplot, Rahman selaku Manager Kebun Pisang cavendish Blitar yang ditemani oleh Bambang seorang petugas dari PT. GGP. Kedatangan beliau disambut oleh Sareh selaku Penyuluh Pertanian yang ditugaskan di demplot pisang. Hadir meninjau juga, Medy Susanto selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama Tri Budi Widodo sebagai Pengawas Mutu Hasil Pertanian bersama staf lainnya.

Sareh menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di kebun saat ini adalah penginjeksian calon buah (jantung) untuk mencegah serangan hama ke bakal buah.

“Patroli injeksi ini dilakukan setiap dua hari sekali yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Apabila ada tanaman yang siap diinjeksi maka petugas akan melakukan injeksi insektisida tepat pada jantungnya,” terang Sareh, penyuluh yang ditugaskan di demplot cavendish.

Kegiatan injeksi calon buah pisang

Tanaman yang telah diinjeksi kemudian diberi label. Label ini sekaligus menjadi penanda tahapan perkembangan buah pisang dan bisa membantu menentukan waktu panen buah pisang.

Label yang dipasangkan ke tanaman pasca injeksi

Rahman menyampaikan bahwa kondisi demplot Pulung ini terpelihara dengan sangat baik.

“Kebun ini bagus, bersih semuanya. Tidak ada anakan yang dipelihara. Daunnya juga lengkap,” imbuhnya.

“Anakan pisang sangat mudah dan cepat berkembang, namun pengelola kebun dilarang keras mengambil, memelihara dan memperjualbelikan anakan pisang dari demplot ini, karena status bibit ini merupakan properti yang dipinjami dari perusahaan. Saat ini demplot ini dikelola oleh 3 pekerja dan 1 orang penyuluh lapangan,” lanjutnya.

Pekerja lapangan sedang menyiapkan white tile untuk melindungi buah pisang

Menurut Medy Susanto Kemitraan dengan PT. GPP ini potensial untuk dikembangkan di Ponorogo, karena menguntungkan petani. Petani mendapatkan kepastian harga dan kepastian offtaker. Petani juga bisa mengembangkan kebunnya untuk menjadi nursery yang malakukan grading dan packing secara mandiri.

“Para petani dan pemilik lahan yang berminat untuk turut serta dengan kemitraan ini bisa menghubungi Dipertahankan Ponorogo untuk proses lebih lanjut,” pungkasnya.