PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PETANI MILENIAL MENUJU PERTANIAN MAJU, MANDIRI, MODERN

PONOROGO–Sebanyak 100 orang perwakilan petani dari 21 Kecamatan di Kabupaten Ponorogo mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo. Adapun Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial ini dilaksanakan di Aula Bidang Penyuluhan Dipertahankan Kabupaten Ponorogo selama dua hari mulai dari tanggal 21 – 22 Maret 2022. Kegiatan ini dimulai pada hari Senin, 21 Maret 2022 dan dibuka secara resmi oleh Endah Widuri selaku Kepala Bidang Penyuluhan.

Peserta pelatihan semangat mengikuti kegiatan

Beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berpesan agar peserta Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial mengikuti kegiatan dengan khidmat dan sungguh-sungguh mengingat banyaknya manfaat dan ilmu yang dapat diperoleh dari kegiatan ini sehingga diharapkan segala bentuk informasi dan pengalaman dapat ditularkan ke anggota kelompok tani di wilayahnya.

“Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial ini dibagi menjadi dua hari, dimana pada hari pertama dan kedua, masing-masing diikuti oleh 50 orang peserta”, ucapnya.

“Pemilihan tema Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial di Kabupaten Ponorogo bukanlah tanpa alasan. Sektor pertanian merupakan sektor yang dapat bertahan, bahkan berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.93% pada masa pandemi. Padahal, pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor lain mengalami penurunan hingga negatif bahkan ada yang harus gulung tikar. Di sisi lain, era industri 4.0 juga menuntut pelaku ekonomi untuk dapat beradaptasi khususnya pada bidang teknologi, yang utamanya didominasi oleh anak-anak muda sehingga sektor pertanian pun harus dapat berkembang melalui petani milenial,” imbuhnya.

“Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial terdiri dari dua macam, yaitu pemaparan materi dan praktek. Kami menghadirkan narasumber dari pihak akademisi dan praktisi yang sudah berpengalaman dan relevan dengan tema  yang diusung sehingga harapannya peserta dapat menyerap ilmu dan mengaplikasikannya di wilayah masing-masing dengan baik,” pungkasnya.

Narasumber pertama saat memaparkan materi

Narasumber pertama pada Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial yaitu Use Etica selaku dosen Prodi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Darussalam Gontor. Beliau memaparkan materi mengenai peluang usaha bagi petani milenial dan analisa potensi diri. Menurut beliau, petani milenial harus berpikir kreatif dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar.

“Pada masa persaingan ekonomi yang ketat seperti ini, petani milenial harus memiliki inovasi agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan melakukan diversifikasi produk yang peluang pasarnya lebih besar jika dibandingkan dengan produk pasaran,” jelasnya.

Narasumber ke dua ketika memaparkan materi

Adapun, narasumber ke dua pada Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial yaitu Tantowi Yahya. Beliau merupakan praktisi yang berpengalaman dan juga pelaku usaha pertanian hidroponik. Beliau telah memasarkan produknya sendiri di wilayah Ponorogo.

“Sebagai petani kita harus tekun dan berani mengambil resiko agar dapat bersaing di pasar,” pesannya.

Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Dipertahankan Kabupaten Ponorogo melalui Seksi Kelembagaan di Bidang Penyuluhan sebagai pelaksana kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di tingkat kecamatan dan desa.

Peserta pelatihan mengunjungi lahan hidroponik

Kelembagaan kelompok tani merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk melaksanakan program di bidang on farm maupun off farm sehingga seiring dengan adanya otonomi daerah, maka kelompok tani lebih aktif dalam penyaluran aspirasi dari petani.

Peserta antusias melihat langsung dan praktek sistem pertanian hidroponik

Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial pada hakikatnya memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan petani secara berkelanjutan; meningkatkan kompetensi pengurus kelompok tani / petani di bidang pengelolaan sarana prasarana produksi pertanian dalam persaingan ekonomi di era industri 4.0; serta memberikan motivasi dan meningkatkan kinerja kelompok tani / petani sebagai kelembagaan pelaku utama pembangunan pertanian di pedesaan.

Selain itu, dengan adanya Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial, peserta diharapkan dapat membuahkan inovasi yang dapat menunjang pembangunan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. (M. Adhi Bhaskara, S.T.P./Penyuluh Pertanian Ahli Pertama)