APLIKASI AGEN HAYATI-PENGENDALIAN KARAT DAUN TANAMAN KACANG TANAH

PONOROGO-Penyuluh Pertanian dan POPT dari BPP Kecamatan Kauman melaksanakan gerakan pengendalian karat daun pada tanaman kacang tanah dengan menggunakan agen hayati Trichoderma, sp. Kegiatan dilaksanakan pada Kamis, 25 Agustus 2022 bersama dengan Kelompok Tani Soko Makmur Desa Ngrandu Kecamatan Kauman. Gerakan Pengendalian karat daun pada tanaman kacang tanah ini dihadiri oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kauman, Koordinator Wilayah beserta tim dari Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura, Koordinator POPT Kabupaten ponorogo, POPT Kecamatan Kauman, PPL Kecamatan Kauman, serta pengurus dan anggota Kelompok Tani setempat.

Persiapan pengaplikasian agens hayati

Ketergantungan terhadap bahan-bahan kimia dalam mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman harus kita kurangi, banyak mikroorganisme dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertanian yang ramah lingkungan. Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas yaitu Trichoderma, sp yang memiliki peran sebagai organisme pengurai, agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.

Arahan dari petugas kepada petani sebelum pengaplikasian agens hayati

Kegiatan gerakan pengendalian tersebut diawali dengan pengarahan dari POPT Kecamatan Kauman yang dilanjutkan dengan Koordinator Wilayah dari Laboratorium  Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura tentang cara pengendalian/antisipasi karat daun pada tanaman kacang tanah dan juga aplikasi pada tanaman (dosis, waktu dan metode penyemprotan), dilanjutkan dengan penyerahan agen hayati dari petugas pada kelompok tani, persiapan penyemprotan agen hayati serta aplikasi penyemprotan pada tanaman kacang tanah.

Penyerahan agens hayati kepada petani

Edy Mulyono mengatakan bahwa Trichoderma, sp. berperan dalam upaya pengendalian berbagai macam penyakit tanaman pangan hingga hortikultura.

“Kemampuan agen hayati Trichoderma, sp. yaitu dapat membelit hifa patogen beberapa tanaman,” ucapnya.

“Sifat antagonis Trichoderma, sp. terhadap karat daun dapat melalui beberapa mekanisme yaitu melakukan persaingan nutrisi dengan patogen, memproduksi senyawa antibiotis untuk merusak selaput patogen, serta dapat memproduksi antibiotika yang berguna untuk menguraikan dinding sel patogen” imbuhnya.

Pengarahan dari petugas untuk kelompok tani

Tarmuji menjelaskan bahwa penggunaan agen hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman perlu dilakukan untuk kelestarian lingkungan.

“Aplikasinya pada tanaman pangan juga harus dilakukan secara tepat agar memberikan dampak yang baik yaitu dosis, waktu dan metode penyemprotan,” lanjutnya.

Pengaplikasian agens hayati untuk kacang tanah

Pengendalian karat daun pada tanaman kacang tanah ini dilakukan dengan aplikasi agen hayati Trichoderma, sp yang telah dilarutkan pada air kemudian disemprotkan secara serentak pada tanaman kacang tanah oleh petani. Tanaman kacang tanah yang disemprot yaitu sekitar umur 30 hari. (Dora Dwi J, PPL Kec. Kauman)