DIPERTAHANKAN PONOROGO MENGADAKAN SERTIFIKASI DAN SURVEILANS PROFESI PENYULUH PERTANIAN

PONOROGO – Sebanyak 60 (enam puluh) orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo mengikuti Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian yang diselenggarakan dengan kerja sama dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementerian Pertanian. Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian ini dilaksanakan di Aula Bidang Penyuluhan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 08 sampai 10 Agustus 2023. Turut hadir dalam pembukaan cara, yaitu Perwakilan LSP Kementan, M. Apuk Ismane; Kepala Tempat Uji Kompetensi (TUK) BBPP Batu, Hardi;  Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ponorogo, Andi Susetyo; serta Sekretaris Dipertahankan Kabupaten Ponorogo, Arief Efendi.

Kegiatan sertifikasi dibuka oleh laporan Kepala Bidang Penyuluhan, Ika Niscahyani, yang juga selaku penanggung jawab kegiatan. Menurut Ika, sertifikasi profesi penyuluh pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi penyuluh pertanian sesuai dengan standar yang berlaku. “Adapun kegiatan sertifikasi ini diikuti oleh 55 (lima puluh lima) orang penyuluh pertanian PPPK dan 5 (lima) orang penyuluh pertanian PNS,” pungkasnya. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala TUK BBPP Batu, Hardi, yang menyampaikan bahwa kegiatan sertifikasi profesi penyuluh pertanian terdiri dari 3 (tiga) A, yaitu Asesi, Asesor, dan Asesmen; serta 3 (tiga) hal, yaitu Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill), dan Sikap Perilaku (Attitude). Selain itu, Hardi juga menambahkan bahwa kegiatan sertifikasi ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis kelompok berdasarkan kualifikasi pendidikannya. “Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Fasilitator untuk Pendidikan SMA dan Diploma III (D3) dan Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Supervisor untuk Pendidikan Sarjana (S1),” ucapnya.

Penyematan Tanda Peserta oleh Sekretaris Dipertahankan

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Andi Susetyo yang menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Dipertahankan Kabupaten Ponorogo karena berhasil menyelenggarakan Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian di Ponorogo. “Adanya sertifikasi profesi penyuluh pertanian ini secara langsung turut meningkatkan indeks profesionalitas ASN di Ponorogo. Maka dari itu, saya berharap hal ini juga dapat diikuti dengan pemenuhan hak tunjangan kinerja dan tambahan penghasilan pegawai oleh Daerah,” tuturnya. Kegiatan sertifikasi dibuka secara resmi oleh Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Arief Efendi selaku Sekretaris Dinas. Beliau berpesan kepada peserta untuk dapat mengikuti kegiatan dengan khidmat dan dapat mengikuti seluruh rangkaian sertifikasi dengan baik. Adapun kegiatan pembukaan sertifikasi ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan cindera mata dari Dipertahankan Kabupaten Ponorogo kepada BBPP Batu.

Sesi Foto Bersama Pembukaan Sertifikasi Profesi Penyuluhan Pertanian

Rangkaian kegiatan Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian dimulai dengan pembagian kelompok peserta dari 60 (enam puluh) orang menjadi 5 (lima) kelompok. Masing-masing kelompok akan diuji oleh 1 (satu) orang Asesor dengan susunan sebagai berikut.

  1. Sugino                                (Kelompok 1)
  2. Pararto Wicaksono        (Kelompok 2)
  3. Eko Fendi Baskoro       (Kelompok 3)
  4. Ir. Umi Wahjuti                  (Kelompok 4)
  5. Indah Sahkyekti            (Kelompok 5)

Kegiatan dilanjutkan dengan melaksanakan ujian kompetensi dan skenario untuk mengetahui tingkat pengetahuan (knowledge) peserta. Selain itu, pengetahuan peserta juga diuji dalam penyusunan Evaluasi dan Pengkajian Penyuluhan Pertanian.

Asesi Saat Melakukan Unjuk Kerja

Hari kedua pelaksanaan kegiatan sertifikasi profesi penyuluh pertanian dilanjutkan dengan unjuk kerja dari peserta. Pada kesempatan tersebut, peserta diharuskan untuk menunjukkan kemampuannya dalam melakukan penyuluhan. Peserta menyiapkan berbagai instrumen penyuluhan, yaitu materi penyuluhan, lembar persiapan menyuluh, sinopsis, serta alat dan bahan unjuk kerja. Adapun sesi unjuk kerja dilakukan untuk menilai keterampilan (skill) peserta dalam melakukan penyuluhan. Kegiatan hari kedua diakhiri dengan pengujian programa penyuluhan dan validasi barang bukti.

Validasi Barang Bukti oleh Asesor Sekaligus Pernyataan Kompeten

Hari ketiga dilaksanakan untuk kegiatan Surveilans (Perpanjangan) Sertifikasi Penyuluh Pertanian yang diikuti oleh 16 (enam belas) orang peserta, yang terdiri dari 4 (empat) orang Level Advisor dan 12 (dua belas) orang Level Fasilitator. Kegiatan Surveilan ini bertujuan untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat profesi penyuluh pertanian yang habis masanya setiap 3 (tiga) tahun. Acara kemudian dilanjutkan dengan penutupan kegiatan sertifikasi dan surveilan profesi penyuluh pertanian. Eko Fendi Baskoro selaku koordinator asesor menyampaikan pengumuman hasil sertifikasi dan surveilans. Kepada 60 (enam puluh) orang peserta sertifikasi semua dinyatakan Kompeten (K) dan 16 (enam belas) orang peserta surveilans juga dinyatakan Kompeten (K) untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat profesinya. Setelah itu, acara ditutup secara resmi oleh Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo, Masun yang menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf apabila dalam penyelenggaraan kegiatan sertifikasi ini masih terdapat beberapa kekurangan. “Kami berharap ke depannya kerja sama seperti ini, antara Dipertahankan Kabupaten Ponorogo dan BBPP Batu dapat terus berlanjut,” ujarnya. Masun juga mengatakan bahwa masih terdapat 25 (dua puluh lima) orang penyuluh pertanian yang belum mengikuti Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian dan berharap dapat dilakukan kerja sama serupa di kemudian hari. (M. Adhi Bhaskara)