PRAKIRAAN HUJAN

Ponorogo (7/10/2019), Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang, dalam Buletin Tahun XXVI  No. 232  Bulan September 2019, Berdasarkan pemantauan, perhitungan serta analisis aktivitas dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya sampai awal bulan September 2019 untuk Wilayah Ponorogo dapat diprakirakan sebagai berikut :

1. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan Oktober 2019

Uraian Kriteria Kecamatan
Sifat Hujan Bulan Oktober 2019 Bawah Normal (30 – 50%) sebagian Kecil : Ngebel
Bawah Normal (51 – 84%0 Sebagian Kecil : Bungkal dan Siman

Sebagian : Babadan, Jetis, Kauman, Slahung

Sebagian Besar : Balong, Jambon, Jenagan, Mlarak, Ngebel, Ngrayun , Sambit, Sukorejo

Normal

(85 – 115%)

Sebagian Kecil : Jambon dan Sambit

Sebagian : Balong, Jenangan, Mlarak, Ngrayun, Sukorejo

Sebagian Besar : Babadan, Bungkal, Jetis, Kauman, Siman, Slahung

Prakiraan Curah hujan Bulan Oktober 2019 21 – 50 mm Sebagian kecil : Babadan dan Pulung
51 – 100 mm Seluruh : Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngrayun, Ponorogo, Pudak, Sambit, Sawoo, Siman, Slahung dan Sooko

 

 2. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan November 2019

Uraian Kriteria Kecamatan
Sifat Hujan Bulan November 2019 Normal

(85 – 115%)

Sebagian kecil : Badegan
Sebagian : Sukorejo
Sebagian Besar : Babadan, Jambon, Kauman, Ngrayun, dan Slahung
Seluruh : Balong, Bungkal, Jenangan, Jetis, Mlarak, Ngebel, Ponorogo, Pudak, Pulung, Sambit, Sawoo, Siman, dan Sooko
Atas Normal (116 – 150%) Sebagian Kecil : Babadan, Kauman, Ngrayun dan Slahung
Sebagian : Jambon
Sebagian Besar : Badegan dan Sukorejo
Seluruh : Sampung
Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2019 151 – 200 mm Sebagian kecil : Badegan, Jambon, Pulung dan Sooko
Sebagian : Slahung
Sebagian Besar : Balong, Bungkal, Jenangan, Kauman, Sambit, Sampung, dan Sawoo
Seluruh : babadan, Jetis, Mlarak, Ponorogo, Siman dan Sukorejo
201 – 300 mm Sebagian Kecil : Kauman dan Sawoo
Sebagian : Balong, Bungkal, Jenangan, Sambit dan Sampung
Sebagian Besar : Badegan, Jambon, Pulung, Slahung dan Sooko
Seluruh : Ngebel, Ngrayun dan Pudak

 

3. Prakiraan Sifat Hujan dan Curah Hujan Bulan Desember 2019

Uraian Kriteria Kecamatan
Sifat Hujan Bulan Desember 2019 Bawah Normal

(51 – 84%)

Sebagian kecil : Sawoo
Normal

(85 – 115%)

Sebagian : Ponorogo
Sebagian Besar : Babadan, Bungkal, Jenangan, Kauman, Sawoo, Siman, Slahung dan Sukorejo
Seluruh : Badegan, Balong, Jambon, Jetis, Mlarak, Ngebel. Ngrayun, Pudak, Pulung, Sambit, Sampung dan Sooko
Atas Normal (116 – 150%) Sebagian Kecil : Babadan, Bungkal, Jenangan, Kauman, Siman dan Sukorejo
Sebagian : Slahung
Sebagian Besar : Ponorogo
Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2019 201 – 300 mm Sebagian kecil : Ngebel
Sebagian : Pulung
Sebagian Besar : Jenangan, Ngrayun, Sooko
Seluruh : Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jetis, Kauman, Mlarak, Ponorogo, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Slahung dan Sukorejo
301 – 400 mm Sebagian Kecil : Jenangan dan Ngrayun
Sebagian : Sooko
Sebagian Besar : Ngebel dan Pulung
Seluruh : Pudak

  

A. Sifat Hujan

Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan normal atau nilai rata-rata dari bulan tersebut di suatu tempat.

Sifat hujan terbagi menjadi 3 kriteria :

  1. Atas Nomal (AN)

Jika nilai perbandingan rata-rata lebih besar dari 115 %

2. Normal (N)

Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata antara 85% – 115%

3. Bawah Normal (BN)

Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata kurang darai 85%

 

B. Normal Curah Hujan

  1. Rata-rata curah hujan bulanan

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode min 10 tahun.

  1. Provisional normal curah hujan

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode waktu yang dapat ditentukan secara bebas dan disyaratkan min 10 tahun

  1. Normal curah hujan bulanan

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun

  1. Standart normal curah hujan

Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun, dimulai dari tahun 1901 s/d 1930, 1931 s/d 1960, …….dst.

 

C. Standardized Precipitation Indek (SPI)

SPI adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam suatu periode waktu yang panjang    (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, ….. dst).

Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai berikut :

a. Tingkat Kekeringan

  1. Sangat kering : nilai SPI<< -2,00 dengan probabilitas 2,3%
  2. Kering : nilai SPI -1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4 %
  3. Agak kering : nilai SPI -1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2 %

b. Normal             : nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2 %

c. Tingkat Kebasahan

  1. Sangat Basah : nilai SPI > 2,00 dengan probabilitas 2,3%
  2. Basah : nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4 %
  3. Agak Basah : nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabiltas 9,2%

Kekeringan Meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan,dua bulan,tiga bulan, …dst)

Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung SPI.

Cuaca merupakan salah satu unsur penentu dalam melaksanakan kegiatan usahatani, karena kecenderungan terhadap cuaca sangat mutlak bagi petani dalam mengambil keputusan atas pilihan budidayanya.