GERAKAN PENGENDALIAN OPT BLAS DI KECAMATAN JENANGAN

Jenangan (12/2/2020), Penyakit blas telah menyerang beberapa area persawahan di Kecamatan Jenangan. Oleh karena itu, team BPP Kec. Jenangan bersama POPT Kec. Jenangan/Ngebel melakukan gerakan pengendalian (GERDAL) OPT blas. Gerdal telah dilaksanakan di Desa Plalangan (Kelompok Tani Sido Makmur II tanggal 5 Februari 2020, Kelompok Tani Sidodadi tanggal 10 Februari 2020, dan Kelompok Tani Ngesti Maju tanggal 12 Februari 2020). Adapun bahan yang digunakan untuk penyemprotan berasal dari bantuan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Ponorogo dengan bahan aktif Metyl Tiofanat serta Hexa Conazol. Selain di Desa Plalangan, gerdal juga akan dilakukan di desa lainnya di wilayah Kecamatan Jenangan, seperti di Desa Kemiri, Sraten, dan Plalangan.

Tanaman padi yang terserang jamur Pyricularia oryzae

Seiring dengan datangnya musim penghujan, beberapa OPT (organisme pengganggu tanaman) menyerang tanaman pertanian, diantaranya adalah tikus, wereng coklat, ulat grayah, dan penyakit blas. OPT blas sendiri perlu mendapatlkan perhatian karena mudah menyebar secara luas dan dapat menyebabkan gagal panen.

Penyakit blas atau biasa disebut potong leher merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae (P. grisea). Jamur ini dapat menginfeksi bagian tanaman padi pada setiap tahapan pertumbuhan dengan membentuk bercak pada daun, ruas batang, leher malai, dan malai. Jamur ini menyerang tanaman padi pada masa vegetatif menimbulkan gejala Blas Daun (leaf blast) dengan ditandai adanya bintik-bintik kecil pada daun berwarna ungu kekuningan. Semakin lama bercak menjadi besar, berbentuk seperti belah ketupat dengan bagian tengahnya berupa titik berwarna putih atau kelabu dengan bagian tepi kecoklatan. Serangan pada fase generatif menyebabkan pangkal malai membusuk, berwarna kehitaman dan mudah patah (busuk leher/patah leher). Apabila serangan jamur Pyricularia oryzae terjadi sebelum pengisian biji mengakibatkan bulir gabah hampa/tidak berisi dan apabila serangan terjadi pada saat setelah pengisian biji mengakibatkan kualitas biji rendah dan pengisian bulir tidak sempurna. Selain menyerang bagian malai dan daun, jamur ini dapat menyerang batang sehingga batang padi menjadi busuk dan rebah.

Penjelasan mengenai penyakit blas oleh POPT

Selain menjelaskan tentang penyakit blas dan teknis pelaksanaan penyemprotan, pada saat gerdal juga dijelaskan mengenai upaya untuk pencegahan munculnya penyakit blas. Diantaranya adalah penggunaan decomposer untuk menguraikan sisa jerami setelah musim tanam. Tujuannya agar miselia jamur yang ada di jerami bisa mati dan tidak berkembang ke tanaman berikutnya. Selain itu, upaya pencegahan lainnya adalah penggunaan benih yang bebas dari penyakit, pemupukan yang seimbang (tidak menggunakan pupuk urea secara berlebihan), dan menjaga pertumbuhan tanaman lain yang merupakan inang jamur Pyricularia oryzae (seperti tanaman rumput gajah).

Persiapan penyemprotan dalam gerdal penyakit blas

Diharapkan dengan pelaksanaan gerdal ini penyakit blas bisa segera dikendalikan dan petani mendapatkan hasil panen yang berlimpah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.