Farm Field Day / Temu Lapang Padi, Dipertahankan Ponorogo bersama Gubernur Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo Panen Padi KIP

PONOROGO-Pada Selasa (6/4/2021) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo melaksanakan Farm Field Day / temu lapang padi di Desa Bedingin Kecamatan Sambit. Acara dilaksanakan dengan menggelar panen padi galur baru yang dinamai Kreasi Insan Petani (KIP).  

Gubernur Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo beserta jajaran tamu undangan saat persiapan acara FFD

Berkesempatan hadir Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, atau akrab disapa “Kang Giri” beserta Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita. Hadir pula dalam kesempatan ini jajaran pejabat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kepala Divisi Regional Bulog Jawa Timur, Forkopimda Kabupaten Ponorogo, dan Jajaran Pejabat Daerah Kabupaten Ponorogo beserta para petani beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo.

Rombongan hadir dengan disambut iringan musik tradisional Lesung Jumengglung yang dimainkan warga Desa Bedingin Kecamatan Sambit.

Permainan musik tradisional Lesung Jumengglung warga Desa Bedingin

Menjadi perhatian tersendiri bagi Gubernur Jawa Timur dan Bupati Ponorogo saat meninjau display UMKM yang di prakarsai ibu-ibu PKK Desa Bedingin Sambit.

Gubernur Jawa Timur bersama Bupati Ponorogo meninjau display UMKM

Selanjutnya seluruh tamu undangan disuguhi tarian teatrikal dari seniman Ponorogo yang bekerjasama dengan seniman dari Desa Bedingin Sambit, tarian  menceritakan tentang rasa syukur petani kepada Allah SWT atas panen padi yang berlimpah.

Tari teatrikal rasa syukur petani atas hasil panen padi oleh seniman Ponorogo

Acara dilanjutkan dengan panen padi secara manual menggunakan sabit oleh Gubernur Jawa Timur, Bupati, Wakil Bupati Ponorogo beserta beberapa pejabat Provinsi Jawa Timur dan Forkopimda Ponorogo. Selesai panen manual kemudian dilaksanakan panen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) combine harvester.

Gubernur Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo beserta pejabat Provinsi Jawa Timur dan Forkopimda Ponorogo saat panen padi menggunakan sabit
Bupati Ponorogo saat panen padi KIP menggunakan combine harvester

Dalam jumpa pers nya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa acara pada hari ini adalah panen padi yang diproyeksikan menjadi benih. Beliau juga berkesempatan membawa sampel malai padi KIP untuk dibandingkan dengan malai padi varietas lainnya.

Gubernur Jawa Timur membawa sampel malai padi KIP

“Ini merupakan new hope bagi para petani  untuk bisa mengakses bibit yang bisa memberikan guarantee terhadap peningkatan produktivitas yang signifikan,” ungkapnya.

“Data BPS Maret, dari 10 produsen gabah/beras, capaian tertinggi ke-10 adalah Ponorogo.  Kenaikan produktivitas tahun 2020 rilis BPS 2021, Ponorogo memperoleh capaian tertinggi se- Jawa Timur, yaitu sebesar 17 %, padahal di tahun yang sama ada 1 Kabupaten yang justru kontraksi dengan minus 5 %,” terangnya.

“Hal ini dimungkinkan terkait penggunaan benih-benih unggul sehingga memacu peningkatan produktivitas dan terlihat juga dari ikhtiar terkait pemenuhan alat mesin pertanian, sehingga produktivitas meningkat dan profitabilitasnya tinggi,” tegasnya.

Gubernur Jawa Timur didampingi oleh Kepala Dipertahankan Ponorogo saat panen padi

Kang Giri, Bupati Ponorogo juga menjelaskan bahwa Padi galur baru yang dinamai KIP ini belum varietas, tetapi menuju varietas, yang berasal dari silangan beberapa jenis padi.

“Di Ponorogo pengembangan galur baru KIP seluas 35 ha, tersebar di beberapa wilayah, selain di sini juga ada di Desa Ngrupit Kec. Jenangan dan Desa Semanding Kec. Kauman, dalam 1 malai berisi sekitar 713 gabah,” terangnya.

“Langkah kongkrit serapan gabah di tingkat petani,  antara lain dengan mengalihkan tunjangan beras ASN dengan pembelian beras produksi dari petani  melalui Gapoktan. Selain itu BPNT juga wajib menggunakan beras produk Ponorogo, sehingga koordinasi dengan Bulog juga untuk bisa menyerap gabah dari petani Ponorogo, jadi pasca panen juga harus dipikirkan,” imbuhnya.

Andi Susetyo, Kepala Dipertahankan Ponorogo saat menjelaskan beberapa program Dipertahankan

Andi Susetyo, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo dalam kesempatan lain juga menjelaskan beberapa program Dipertahankan. Salah satunya tentang program pengembangan pertanian organik.

“Berdasarkan petunjuk Bupati Ponorogo kedepan tetap mengembangkan pertanian organik berbasis pemberdayaan kelompok tani melalui penggunaan pupuk organik sebagai salah satu solusi alokasi pupuk subsidi yang berkurang,” ungkapnya.