Penanaman Perdana Pisang Cavendish, Dipertahankan Ponorogo-PT. Great Giant Pineapple melalui Kemitraan dengan Petani dan Poktan

PONOROGO- Sabtu (3/4/2021) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo melaksanakan Penanaman Perdana Pisang Cavendish Pengembangan Kawasan Hortikultura Berorientasi Ekspor. Hadir dalam acara ini  Sekretaris Kementrian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Kementrian Perdagangan, Bupati Ponorogo, Bupati Blitar, Wakil Bupati beserta Forkopimda Kabupaten Ponorogo, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis  Hortikultura, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan  Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Direktur Buah dan Florikultura Kementrian Pertanian, Kepala Kantor DJBC Jawa Timur II Kementrian Keuangan, Kepala Balai Besar karantina Pertanian Surabaya, Government and Corporate Affair Director PT. GGP, Jajaran Direksi Bank BNI, BRI dan Mandiri, penjamin KUR, Jajaran Pejabat Daerah Kabupaten Ponorogo, beserta para perwakilan Kepala Desa, Gapoktan dan Petani beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo.

Tanam perdana pisang cavendish oleh Sesmenko Bidang Perekonomian RI

Kegiatan ini sebagai salah satu upaya pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk mendongkrak ekonomi daerah dalam program 99 hari Bupati terpilih. Tidak tanggung-tanggung melalui Dipertahankan Kabupaten Ponorogo membidik potensi peluang ekspor dengan pengembangan Pisang Cavendish. Hal tersebut tidak terlepas dari peluang emas yang diberikan oleh Kemenko Bidang Perekonomian RI dengan turun langsung untuk memfasilitasi pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor tersebut.

Penanaman pisang cavendish oleh Bupati Ponorogo

PT. Great Giant Pineapple (PT.GGP) sebagai salah satu produsen sekaligus eksportir terbesar buah-buah segar di dunia digandeng untuk menjadi offtaker melalui sistem Creating Share Value (CSV) untuk melakukan kemitraan dengan petani maupun kelompok tani atas dasar pemberdayaan serta kerja sama yang menguntungkan untuk budidaya pisang cavendish kualitas ekspor. Desa Pulung Kecamatan Pulung dipilih sebagai lokasi pertama sekaligus dijadikan demplot tanaman pisang cavendish seluas 2 ha.

Bupati Ponorogo menjelaskan tentang sistem kemitraan

Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo menjelaskan melalui penanaman perdana pisang cavendish ini, nantinya dapat diikuti oleh para petani untuk dikembangkan dengan sistem kemitraan.

“Sistem kemitraan dikembangkan supaya dapat menghasilkan produk yang baik dengan pangsa pasar yang jelas dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Pengarahan Sesmenko Perekonomian RI

Susiwijono Moegiarso, Sesmenko Perekonomian yang juga putra daerah Ponorogo menjelaskan bahwa Kemenko Perekonomian sebagai Kementrian penanggung jawab perekonomian di Indonesia menetapkan Tahun 2021 sebagai tahun pemulihan ekonomi.

“Tahun 2020 seluruh negara di dunia sektor perekonomian mengalami penurunan yang luar biasa, tidak terkecuali Indonesia, pada Tahun 2020 pertumbuhan ekonomi minus 2,07 walaupun relatif stabil jika dibanding negara lain namun harus segera dipulihkan,” jelasnya.

“Disisi lain peran sektor Pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional cukup penting dan strategis, kontribusi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) menempati posisi 3 besar,” terangnya.

“Program ini merupakan perwujudan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong komoditas lokal  supaya dapat berkontribusi dalam meningkatkan ekspor, hari ini sebagai Bismillah nya Ponorogo untuk bisa memproduksi komoditas unggulan dan mampu bersaing di pasar global,” tegasnya.

Penandatanganan MoU kerjasama kemitraan pengembangan pisang cavendish

Dalam rangkaian acara yang sama, juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara PT. GGP yang diwakili oleh Welly Soegiono selaku Government Relations and External Affair Director PT. GGP dan Muhammad Maksum selaku Petani yang juga Kepala Desa Pulung terkait kerjasama kemitraan pengembangan pisang cavendish.

Penyerahan bantuan CSR dari perbankan dan lembaga penjamin kepada petani

Pada kesempatan yang sama juga diserahterimakan secara simbolis KUR tani dari Bank BNI 46, BRI, dan Mandiri kepada 6 petani. Selanjutnya diberikan pula bantuan CSR dari beberapa mitra, antara lain pemberian bantuan pembangunan gapura Desa Pulung dari Bank BRI, bantuan 20 unit alat semprot dari BNI 46 kepada Poktan Tani Mulyo Desa Wayang Kecamatan Pulung ,  1 unit R3 dari  Jamkrindo kepada Poktan Pisang Cavendish Desa Wotan Kecamatan Pulung, 1 unit R3 dari  Askrindo kepada Poktan Sido Rukun Desa Ngabar Kecamatan Siman.

Tarian teatrikal seniman Ponorogo

Acara dilanjutkan dengan penanaman pisang cavendish oleh seluruh pejabat yang hadir, yang diawali dengan suguhan tarian teatrikal oleh seniman Ponorogo, dilanjutkan dengan acara makan siang dan ramah tamah di Balai Desa Pulung.

Pada hari yang sama seluruh rombongan dari Kemenko Perekonomian RI, Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo serta jajaran Dipertahankan Kabupaten Ponorogo melanjutkan peninjauan ke Klaster Bisnis Padi di Desa Ngabar Kecamatan Siman.

Sesmenko dan Bupati Ponorogo panen padi menggunakan combine harvester
Andi Susetyo, Kepala Dipertahankan Ponorogo mendampingi Sesmenko Perekonomian meninjau RMU di SP3T Ngabar

Sesmenko dan Bupati Ponorogo melakukan panen padi menggunakan alsintan combine harvester, meninjau toko saprodi, gudang sekaligus Rice Milling Unit yang tengah beroperasi dan terakhir berkesempatan dialog bersama pengurus Bumdesa Arum Dalu maupun petani yang tergabung dalam Gapoktan Berkah Tani.

Sesmenko dan Bupati Ponorogo memperkenalkan beras hasil Gapoktan Berkah Tani

Dalam kesempatan ini, Tarmuji, ketua Gapoktan Berkah Tani menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah atas beberapa bantuan yang telah diterima.

“Gapoktan kami juga membutuhkan traktor roda 4 sebagai salah satu upaya optimalisasi usaha tani, kaitannya dengan pengolahan lahan untuk budidaya padi,” ungkapnya.

“Harapan kami pemerintah daerah dapat memfasilitasi sekaligus menjembatani akses pasar yang jelas karena tidak mudah untuk bersaing dengan para pedagang beras yang sudah ada terlebih dahulu sebelum kami,” harapnya.

Sesmenko dan Bupati Ponorogo melakukan peletakan batu pembangunan pondasi mushola di Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) Ngabar

Sesmenko sangat apresiatif terhadap perkembangan Klaster Bisnis Padi di Desa Ngabar ini, dengan kerjasama yang bagus harapannya dapat berkembang, sehingga pendampatan petani dapat bertambah dan kesejahteraanya meningkat, terkait bantuan akan dicatat dan berjanji untuk diupayakan.

Demikian pula untuk menjawab permasalahan terkait pemasaran, Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo melalui Dipertahankan akan segera melaunching salah satu program, yaitu Gerakan PNS Konsumsi Beras Produksi Petani Lokal, dengan menggandeng Asosiasi Gapoktan salah satunya adalah Gapoktan Berkah Tani dari Desa Ngabar ini.