Dipertahankan Bersama Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya-Surveillance Brucellosis pada Kambing di Kabupaten Ponorogo

PONOROGO-Kamis, 28 Oktober 2021, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda-Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo bersama Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya mengadakan kegiatan pengambilan sampel darah kambing di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo dan Desa Tugu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Kegiatan yang dilakukan adalah pengambilan darah pada kambing yang sebagian besar kambing betina untuk pemeriksaan bakteri khususnya untuk bakteri Brucella militensis.

Tim Kesmavet Dipertahankan Kabupaten Ponorogo bersama Tim Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya

Wikan Dediastuti, Kasi Keswan dan Kesmavet Bidang Peternakan menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan terhadap 75 ekor kambing dalam rangka pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang merupakan kegiatan dari Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya yang secara teknis dibantu oleh tim Keswan yang ada di Dinas.

“Selain pengambilan sampel darah sekaligus juga surveillance penyakit dengan quesioner dan pengumpulan data, baik data lapangan maupun data populasi serta sebaran populasi ternak di Ponorogo,” lanjutnya.

Proses pengambilan sampel darah pada kambing

Membahas sedikit tentang bakteri Brucella militensis, bakteri tersebut adalah bakteri penyebab penyakit Brucellosis, dimana penyakit infeksi ini lebih dikenal dengan sebutan penyakit keluron. Penyakit keluron ini bersifat zoonosis, sehingga manusia bisa terinfeksi secara langsung maupun tidak langsung melalui produk hewan seperti keju dan susu mentah ataupun lewat inhalasi agen melalui udara. Penyakit ini menyerang saluran reproduksi serta dapat menyebabkan keguguran/abortion pada hewan bunting. Setelah hewan sudah terinfeksi maka sulit atau bahkan tidak bisa diobati, sehingga penyakit brucellosis ini sampai dengan sekarang merupakan penyakit zoonosis penting dan strategis. Terdapat 6 spesies yang saat ini dikenal yaitu : B. melitensis, B. abortus, B. suis, B. neotomae, B. ovis, dan B. canis.

Roiin Umayya, Medik veteriner Dipertahankan Kabupaten Ponorogo mengungkapkan bahwa Brucellosis yang disebabkan oleh bakteri brucella tidak bisa diobati hanya dengan pencegahan melalui vaksinasi brucella.

“Kegiatan pengambilan sample darah ini akan dilanjutkan dengan pemeriksaan serologis untuk mengetahui status penyakit hewan daerah tersebut sekaligus surveillance penyakit,” jelasnya.

Harapannya kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkala sehingga Kabupaten Ponorogo tetap bebas dari penyakit zoonosis Brucellosis dan penyakit hewan lainnya. (drh. Roiin Umayya, Medik Veteriner Muda)