Hasil Panen Bantuan Benih Jagung Memuaskan

PONOROGO-Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo mempunyai program bantuan benih jagung untuk petani jagung di Kabupaten Ponorogo. Bantuan benih jagung diberikan untuk bisa meningkatkan produksi jagung, benih sudah diberikan kepada petani pada bulan Juni 2021 dan ditanam pada Musim Tanam MK II. Dengan bantuan benih tersebut diharapkan dapat meringankan petani khususnya petani jagung karena mahalnya harga benih jagung di pasaran.

Penimbangan Hasil Ubinan

Bulan Oktober 2021 adalah bulan dimana benih bantuan jagung sudah memasuki 110 hst, oleh karena itu diperlukan monitoring hasil panen pada benih tersebut. Pada Selasa, 12 Oktober 2021 Dipertahankan Kabupaten Ponorogo melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sukorejo melaksanakan ubinan tanaman jagung benih bantuan di Kelompok Tani “Dewi Sri” Desa Karanglo Lor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.

Ubinan adalah salah satu metode dalam dunia pertanian untuk mengetahui perkiraan dari jumlah hasil yang akan didapat pada saat panen. Ubinan dapat diterapkan pada budidaya tanaman padi, jagung, kedelai dan tanaman pertanian lainnya dengan cara sederhana, kita cukup mengukur beberapa meter untuk dijadikannya tolok ukur atau perwakilan dari jumlah hasil per petak sawah yang ingin diketahui hasilnya.

Kegiatan ubinan ini dihadiri oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukorejo Sri Hartini, Petugas POPT dan Penyuluh Pertanian di Kecamatan Sukorejo beserta anggota kelompok tani “Dewi Sri”. Ubinan dilakukan pada beberapa tempat dalam satu lahan tanaman jagung.

Pengambilan dan Pengukuran Sampel Ubinan

Dari hasil ubinan tersebut diperoleh berat jagung beserta tongkol sebesar 10,55 kg dalam luasan ubinan 2,5 x 2,5 meter, dengan hasil tersebut produksi jagung menghasilkan 9,5 ton dalam satu hektar lahan dan termasuk kategori bagus menilik khususnya di wilayah Kecamatan Sukorejo hasil panen jagung per hektarnya sekitar 8 ton. Pemeliharaan dan pemupukan yang konsisten menjadi faktor lain dalam peningkatan produksi jagung.

Menurut Sri Hartini kegiatan ubinan ini dilakukan dalam menghadapi pelaksanaan panen dan pasca panen supaya tidak mengalami permasalahan, seperti kelengkapan peralatan, rencana pengangkutan hasil panen, penanganan pasca panen serta berapa banyaknya hasil produksi akan dipasarkan, dan juga analisa dari usaha para petani jagung.

“Ubinan pada tanaman jagung ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui peningkatan atau pengurangan hasil panen, terutama analisis usaha bagi para petani setelah mendapat bantuan benih jagung,” ucapnya. © Frendy Ruslly Pratama, Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukorejo