PONOROGO (16/11/2021)-Pelaksanaan Farm Field Day (FFD) dan Ubinan Jagung di BPP Jetis kali ini sedikit berbeda, pasalnya tiga perusahaan besar turut serta memeriahkan acara FFD kali ini. Farm Field Day atau Hari Temu Lapangan Petani adalah sebagai salah satu metode pemberdayaan untuk petani yang dirancang melalui pertemuan antara para petani, peneliti dan penyuluh dengan tujuan untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan diharapkan adanya umpan balik dari petani itu sendiri.
Adapun tiga perusahaan yang terlibat adalah PT. Agri Makmur Pertiwi, PT. Petrosida, dan PT. Pupuk Kaltim. Perusahaan pertama yakni PT. Agri Makmur Pertiwi merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang perbenihan jagung, padi, buah dan sayuran unggul. Yang kedua adalah PT Petrosida merupakan anak perusahaan PT Petrokimia Gresik yang menyediakan produk-produk kimia pertanian (agrokimia) seperti Pestisida, Pupuk serta Bahan kimia untuk penunjang Industri Agrokimia, dan yang ketiga adalah PT Pupuk Kaltim merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero).
Peserta kegiatan merupakan anggota KTNA (Kontak Tani dan Nelayan Andalan) Kecamatan Jetis yang terdiri atas Ketua Gapoktan, Poktan, dan HIPPA dengan total jumlah peserta lebih kurang 80 orang. Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo yang berhalangan hadir diwakili oleh Kepala Bidang PSP dan koordinator penyuluh pertanian kabupaten.
Kegiatan dibuka dengan ubinan jagung di lahan percontohan BPP Jetis, dengan prediksi hasil produksi jagung pipil kering 12,65 ton/ha. Lahan tersebut menggunakan benih dari PT Pertiwi, pemupukan dengan pupuk Kaltim, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman dengan produ- produk dari PT Petrosida. Acara kemudian dilanjutkan sambutan oleh Mahendro Akso selaku kepala bidang prasarana dan sarana Dipertahankan Kabupaten Ponorogo.
“Terimakasih kepada 3 perusahaan ini yang telah mensupport kegiatan ini dan setia mendampingi petani. Petani saat ini dihadapkan pada kondisi keterbatasan pupuk yang pada akhirnya memaksa petani untuk berinovasi,” jelas Mahendro dalam sambutannya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dan product knowledge dari 3 perusahaan. Peserta kegiatan terlihat sangat antusias ditambah dengan adanya doorprise dan produk-produk best price yang bisa dibeli pada saat itu juga.
Salah satu petani yang diwawancarai mengaku senang dengan adanya kegiatan seperti ini. “Acara kali ini sangat berbeda dan meriah, ada doorprise, setiap petani juga mendapat kaos, topi, dan pengetahuan baru. Semoga tidak berhenti sampai disini, saya menunggu narasumber-narasumber yang menarik lainnya,” harapnya. (Wisesa Dwi Wijaya, PPL Kecamatan Jetis)