GERAKAN PENGENDALIAN OPT WERENG BATANG COKLAT (WBC) DI DESA NGRANDU KECAMATAN KAUMAN

PONOROGO (15/3/2022)-Petugas penyuluh pertanian dan POPT dari BPP Kecamatan Kauman melaksanakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (Gerdal OPT) padi. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 14 Maret 2022 bersama dengan Kelompok Tani Soko Makmur Desa Ngrandu Kecamatan Kauman.  OPT yang dikendalikan yaitu Wereng Batang Coklat (WBC). Serangan wereng di lahan sawah menjadi hal yang perlu di waspadai atau perlu mendapatkan perhatian penting bagi petani karena dapat mengakibatkan puso atau gagal panen.

Penyemprotan serentak hama WBC di lahan kelompok tani

Kegiatan Gerdal OPT WBC ini dihadiri oleh Pudjo Utomo selaku Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kauman, Edy Mulyono selaku POPT Kecamatan Kauman, PPL Kecamatan Kauman, serta pengurus dan anggota Kelompok Tani setempat. Kegiatan Gerdal tersebut diawali dengan pengarahan dari Koordinator Penyuluh Pertanian dan POPT tentang cara pengendalian/antisipasi hama wereng dan juga pelaksanaan penyemprotan agar memberikan dampak yang baik (dosis, waktu dan metode penyemprotan), persiapan penyemprotan pestisida serta penyemprotan pestisida pada lahan sawah.

Pengarahan petugas kepada kelompok tani sebelum dilaksanakannya Gerdal OPT

Menurut Pudjo Utomo, Wereng coklat (Nilaparvata lugens) merupakan hama padi yang berbahaya dan merugikan.

“Serangga kecil ini menghisap cairan tanaman padi dan sekaligus juga menyebarkan virus (reovirus) yang menyebabkan tanaman padi terinfeksi penyakit, jika hama tersebut tidak dikendalikan maka akan merugikan petani karena akan menyebabkan puso,” jelasnya.

Persiapan penyemprotan menggunakan pestisida dengan dosis yang tepat

Edy Mulyono mengatakan bahwa pada dasarnya Gerdal OPT adalah suatu langkah sebagai tindak lanjut dari rekomendasi pengendalian tentang keadaan serangan OPT tertentu.

“Gerakan Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan pestisida pada lahan sawah, jenis varietas padi yang paling banyak terserang yaitu Ciherang dengan umur padi sekitar 70 HST. Wilayah terserang OPT WBC mencapai 7 Ha,” imbuhnya.

Petani diajari pengukuran pengaplikasian pestisida dengan dosis yang tepat

“Bahan yang digunakan dalam penyemprotan merupakan pestisida jenis insektisida racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsi. Bahan aktif insektisida yaitu BPMC 500 g/l. Pestisida adalah racun bagi hama wereng coklat sehingga penyemprotan akan efektif jika diarahkan ke bawah, batang/pangkal tanaman padi sehingga akan bekerja tepat mengenai sasaran,” terangnya. (Dora Dwi J, PPL Kecamatan Kauman)