KUNJUNGAN KERJA DIRJEN TANAMAN PANGAN KE PONOROGO

PONOROGO – Senin (11/04/2022) Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI yang diwakili oleh Direktur PPHTP Gatut Sumbogodjati beserta jajarannya melaksanakan kunjungan kerja di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo dalam rangka Monitoring Konstraling dan Sergap di Kabupaten Ponorogo. Hadir juga dalam kegiatan ini Enie Taurusilna Kepala BBPOPT, Pejabat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Jajaran direksi Bank BUMN Kanca Ponorogo, Pimpinan BULOG Ponorogo, Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Ponorogo, Ketua Asosiasi Gapoktan, serta Perwakilan Pengusaha Penggilingan Padi.

Masun, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo menyambut para undangan yang hadir dalam kegiatan

Masun, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo menyambut kedatangan tamu dengan paparannya mengenai angka produksi, konsumsi, serapan dan harga gabah di Kabupaten Ponorogo.

“Angka realisasi KUR Bank BUMN 2022 di Ponorogo sudah lebih dari 500 miliar, BNI sebesar 75 miliar, Bank Mandiri sebesar 4 miliar, Bank Jatim sebesar 12 miliar, dan BRI sebesar 445 miliar,” paparnya.

Gatut Sumbogodjati mengapresiasi capaian Ponorogo, “Ini artinya roda perekonomian Ponorogo bisa berputar dengan baik. Kami juga rencanakan kegiatan di TP Provinsi untuk temu bisnis antara petani dengan offtaker, eksportir dan pemangku kebijakan untuk mendiskusikan mengenai masing-masing komoditas potensial.”

Sambutan Direktur PPHTP Kementan RI

Ponorogo sebagai penghasil porang juga disinggung mengenai registrasi lahan porang yang telah dilaksanakan. Dilaporkan oleh Medy Susanto, Kepala Bidang TPH Dipertahankan Ponorogo, “Sebanyak 300 pemohon telah mangajukan registrasi lahan porang dan 90 diantaranya sudah mendapat surat keterangan registrasi lahan porangnya. Dan jumlah ini masih akan terus bertambah.”

Laporan Kepala Bidang TPH, Medy Susanto

“Porang hanyalah salah satu komoditas yang di registrasi, banyak komoditas utamanya hortikultura yang sudah menerapkan registrasi lahan, budidaya maupun pasca panennya. Hal ini dimaksudkan agar produk-produk pertanian mudah ditelusur asal usulnya dan terjaga kualitasnya. Ini mangajak kita untuk semakin profesional,” imbuh Gatut Sumbogodjati.

Paparan Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Kementan RI

Kementerian Pertanian mengharapkan adanya percepatan pengembangan IP400 di Kabupaten Ponorogo, seperti disampaikan oleh Rachmat, Koordinator Padi Irigasi dan Rawa Kementan RI, “Jika varietas padinya tidak disukai, maka gunakan varietas lain yang sesuai dan tidak bermasalah di pasaran, dan tetap usahakan untuk menggunakan mekanisme budidaya IP400.”

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi semua peserta. Para petani dan pengusaha yang berminat mengajukan KUR bisa segera menghubungi Bank kepercayaan masing-masing dan akan dilayani hingga batas 500 juta sepanjang tidak sedang menikmati modal kerja.

Laporan dari Ketua Perpadi Ponorogo

Ketua Perpadi Ponorogo, Budi, menyayangkan beratnya persaingan di bidang penggilingan padi.

“Ada persaingan berat di penggilingan padi dari salah satu perusahaan swasta, kami meminta adanya komunikasi sehingga bisa tercapai kesepakatan yang baik dengan pengusaha penggilingan padi lokal Ponorogo,” ucapnya.

Laporan dari Ketua Asosiasi Gapoktan dan Ketua Gapoktan Berkah Tani

Ketua Asosiasi Gapoktan se-Ponorogo, Nur Cholis, melaporkan progress pemanfaatan bantuan yang telah diterima.

“Asosiasi Gapoktan kini bertanggungjawab dalam penyediaan beras setiap bulan untuk seluruh PNS di Kabupaten Ponorogo,” jelasnya.

Sementara Widodo, Ketua Gapoktan Berkah Tani, penerima bantuan SP3T melaporkan tentang bantuan yang diterimanya.

“Bantuan yang kami terima bisa dimanfaatkan dengan baik setelah dilakukan modifikasi alat,” jelasnya.

Tamu undangan dan peserta kegiatan mengikuti dengan seksama

Selepas ditutup, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke penggilingan padi di seputar Ponorogo. (RYNS)