PONOROGO-Senin, 12 Desember 2022, suasana berbeda ditemui di SD Negeri 1 Mangkujayan pagi ini. Sekolah yang biasanya khidmat pada jam belajar kali ini terpantau ramai dan sangat semarak. Bersama 500an peserta didik, bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo menggelar gerakan makan telur bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional dalam rangka promosi dan edukasi pangan lokal B2SA. Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal, Sekda Kabupaten Ponorogo Agus Pramono, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo Masun, dan pimpinan lainnya dari instansi terkait. Pembukaan diawali dengan penampilan putra dan putri terbaik SDN 1 Mangkujayan diantaranya devile polisi kecil, tarik suara, hingga penampilan reyog. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan dengan gempita, dilanjutkan dengan doa dan sambutan sambutan.
Dalam sambutannya, Direktur Penganekaragaman Konsumsi menekankan pentingnya konsumsi pangan lokal B2SA. Beliau mengajak anak-anak untuk mengkonsumsi telur rebus.
“Setidaknya sarapan dengan 1 butir telur rebus untuk mengawali hari, karena belajar membutuhkan energi yang banyak, dan telur rebus mengandung gizi yang luar biasa”, jelasnya dengan bahasa yang mudah dipahami. Para murid mendengarkan setiap penjelasan dari ibu Direktur dengan seksama, dan sesekali menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan pangan B2SA yang terdiri atas gethuk, telur, pisang kepada para murid, juga penyerahan materi promosi B2SA kepada pendongeng anak.
Pendongeng anak yang biasa disebut dengan Mas Pras kemudian mengambil alih kegiatan. Sembari mendengarkan edukasi pangan lokal yang dikemas dalam bentuk dongeng, para murid menyantap pangan lokal B2SA yang sudah disiapkan.© Wisesa Wijaya