PONOROGO-Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dpertahankan) Kabupaten Ponorogo bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Perum Bulog Sub Divre Ponorogo dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI – ID Food) kembali mengadakan Gelar Pangan Murah dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Gelar Pangan Murah tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Ramadan 1444 H, pada tanggal 6 April 2023 di halaman kantor Desa Karangan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo. Gelaran acara ini dihadiri oleh perwakilan Forpimka Kecamatan Badegan, Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan jajaran staf Bidang Ketahanan Pangan yang bertugas, PPL Kecamatan Badegan, PPL Kecamatan Sampung, Ibu-ibu KWT, dan masyarakat.
Bazar dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB. Komoditas pangan yang dijual dalam Gelar Pangan Murah ini antara lain: Beras Medium Rp42.500/5kg, Minyak Goreng Rp16.000/liter, Telur Ayam Rp26.500/kg, Tepung terigu Rp10.000/kg, Gula 13.500/kg, dan Bawang Merah Rp25.000/kg. Selain komoditas tersebut terdapat juga produk olahan lokal hasil produksi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tergabung dalam Pasar Mitra Tani Ponorogo.
Sementara itu di bagian stand Gelar Pangan Murah, masyarakat antusias untuk membeli kebutuhan pangan. Pengunjung yang hadir tampak antre untuk mendapatkan beras, minyak, tepung terigu, dan gula.
“Tepung terigu banyak yang borong soalnya masyarakat di sini banyak yang produksi jajanan,” jelas Pujianto, Kepala Desa Karangan, Kecamatan Badegan.
“Aku mbalik lagi, Mbak. Belanja beras,” celetuk Yayuk, warga Watuagung, sambil tersenyum kepada panitia sembari berjalan menuju stand beras kemudian ikut mengantre. Sebelumnya beliau sudah membeli minyak, dan beberapa produk olahan ibu-ibu KWT yang tergabung di Mitra Tani.
Pada Gelar Pangan Murah kali ini, beras yang disediakan Bulog sebanyak 1.5 ton terjual habis dalam waktu kurang dari 2 jam. Untuk pembelian beras, setiap orang dibatasi maksimal membeli 2 kemasan beras 5 kg. Pembatasan ini dilakukan agar beras dapat terdistribusi lebih merata.
“Kami tadi menyediakan 1.5 ton padahal, Mbak,” jelas Weni, perwakilan dari Bulog. (ra/kp)