Pengamatan Petak Tetap sebagai Langkah Dasar Pengendalian OPT

PONOROGO – Pada hari Rabu tanggal 17 Mei 2023 sekitar pukul 11.00 WIB POPT dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Ngrayun melakukan Pengamatan Petak Tetap. Adapun Petak Pengamatan Tetap di wilayah kerja Kecamatan Ngrayun terletak di Desa Baosan Lor, tepatnya di Dukuh Ngembel dan pada lahan sawah milik petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) Banyu Urip.

Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) kerap kali menjadi ancaman bagi produktivitas hasil tanaman Padi di wilayah Kecamatan Ngrayun. Kusharyono selaku Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) mengatakan bahwa seranganOPT dapat dilakukan mitigasi lebih awal dengan cara melakukan Pengamatan berkala pada daerah yang telah ditetapkan sebagai Petak Pengamatan Tetap.

“Upaya ini sebagai bagian awal dalam penyusunan langkah-langkah operasional pengendalian OPT dan mengatasi Dampak Perubahan Iklim (DPI),” ujarnya.

Penyuluh Pertanian dalam hal ini juga ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan Pengamatan Petak Tetap karena menjadi bagian dari tugas Pendampingan di wilayah binaannya.

Diskusi dengan petani saat Pengamatan Petak Tetap

Kadirin selaku Ketua Poktan Banyu Urip sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan pengamatan ini.

“Kegiatan ini sangat membantu dalam mengetahui gejala-gejala perubahan iklim yang akan berdampak pada potensi serangan OPT di lahan sawah nantinya,” ucapnya.

Pengamatan Petak Tetap dilakukan semenjak tanaman berumur 7 Hari Setelah Tanam (HST) dan Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, OPT yang menyerang, keberadaan musuh alami, ketinggian air, dan warna daun. Pelaporan dari hasil kegiatan Pengamatan Petak Tetap ini akan mampu memberikan informasi awal yang diperlukan untuk menyusun rencana operasional perlindungan tanaman pangan, tindakan korektif, serta penyediaan sarana pengendalian OPT dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Dengan adanya Pengamatan Petak Tetap diharapkan petani mampu mendapatkan hasil produksi yang meningkat dengan meminimalisir kegagalan panen akibat serangan OPT maupun DPI dan mampu menekan biaya produksi. (Arief Pandu Wahyuadi)