DUA PULUH LIMA KELOMPOK TANI DAPATKAN SOSIALISASI IRIGASI AIR TANAH DALAM

PONOROGO-Pada Kamis, 22 Juni 2023, Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo mengadakan kegiatan Koordinasi dan Sosialisasi Irigasi Air Tanah Dalam (IATD). Kegiatan ini dihadiri oleh 25 Kelompok Tani penerima manfaat IATD; Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo; Tim Teknis Bidang PSP; Fasilitator Kegiatan IATD; serta Tim Teknis Universitas Tri Buana Tungga Dewi dan Universitas Muhammadiyah Jember. Kelompok tani yang terpilih menjadi penerima manfaat berasal dari beberapa kecamatan di Ponorogo, yaitu Balong, Jenangan, Jetis, Mlarak, Pulung, Sambit, Sampung, Sawoo, Slahung dan Sukorejo.

Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo memberikan arahan kepada Kelompok Tani tentang Pelaksanaan Kegiatan IATD

Kegiatan ini dibuka oleh Masun selaku Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo, dalam sambutannya memberikan arahan kepada 25 kelompok tani penerima manfaat.

“Pada proses pelaksanaan pembangunan irigasi air tanah dalam, setiap kelompok tani didampingi oleh seorang fasilitator. Pendampingan dilakukan agar selama proses pengerjaan, petani melakukan pekerjaan berdasarkan desain gambar yang telah disesuaikan secara spesifikasi,” jelasnya.

“Pekerjaan irigasi air tanah dalam tahun ini, harus mulai dilakukan pengeboran di bulan Juli, sehingga bulan November pekerjaan dan administrasi telah selesai. Pada awal pekerjaan kelompok tani harus melakukan survei harga pasar tentang harga barang yang akan dibeli, sehingga bisa menjadi dasar fasilitator dalam pembuatan RAB. Selain itu, pastikan kelompok tani sudah mendaftar penyambungan listrik, agar memperoleh SLO (Sertifikat Laik Operasi) dan NIDI,” lanjutnya.

Dosen Universitas Muhammadiyah Jember menjelaskan tentang Pendugaan Geolistrik

Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan pemaparan singkat dari Tim Universitas Muhammadiyah Jember, yang akan terlibat secara langsung dalam pendugaan Geolistrik di 10 titik yang tersebar di beberapa kecamatan.

Nanang Saiful Rizal, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember menyampaikan bahwa geolistrik merupakan proses pendugaan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.

“Dengan geolistrik dapat diketahui ketebalan akuifer yang dapat digunakan untuk penentuan kedalaman air tanah dalam,” ujarnya.

“Pendugaan geolistrik akan dilakukan dalam kondisi cerah, dan pada permukaan yang datar. Air tanah akan teridentifikasi, apabila resitivitas air lebih dari 100 p ohm.m,” imbuhnya.

Selain melakukan pendugaan geolistrik, tim Universitas Tribuana Tungga Dewi dan Universitas Muhamadiyah Jember juga melakukan kajian tentang  rekomedasi pengunaan air tanah dan konservasi air tanah yang terdapat di Kabupaten Ponorogo.

Kelompok Tani menerima arahan dari Tim Teknis PSP

Penjelasan tentang administrasi menjadi rangkaian acara terakhir dalam kegiatan ini. Sugeng selaku tim teknis dari Dinas menjelaskan bahwa, “Tahapan lanjutan dari kegiatan ini adalah pembukaan rekening Bank Jatim, bagi yang belum memiliki. Adapun syarat pembukan rekening adalah Surat Permohonan Pembukaan Rekening, FC NPWP Kelompok, FC NPWP Ketua dan Bendahara, Stempel kelompok, KTP Asli ketua dan bendahara beserta fotocopynya”. Sebagai penutup acara, Slamet selaku analis prasarana dan sarana pertanian menyampaikan,  “Kegiatan sumur dalam ini bersifat swakelola, jadi segala proses pelaksanaan dan pertanggungjawabannya harus dilakukan sendiri oleh kelompok tani”. (Rizka/psp)