KTNA Sebagai Wadah Aspirasi dan Ujung Tombak Peningkatan Kesejahteraan Petani

PONOROGO – Pada hari Kamis, 3 Agustus 2023, telah diadakan pertemuan rutinan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sooko. Pertemuan ini dihadiri oleh anggota dan pengurus KTNA yang merupakan perwakilan dari Kelompok Tani serta penyuluh pertanian di wilayah tersebut. Dalam pertemuan ini dibahas beberapa hal mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di tingkat petani yang berkaitan dengan bidang pertanian.

Sambutan Koordinator PPL Kecamatan Sooko

Salah satunya yaitu mengenai kelangkaan pupuk yang dirasakan oleh petani. Mereka mengaku bahwa saat ini semakin sulit mendapatkan pupuk kimia di pasaran. Selain itu, harga pupuk kimia non subsidi yang semakin mahal juga menjadi salah satu permasalahan di tingkat petani. Jatah pupuk subsidi yang diberikan pemerintah juga dirasa masih belum dapat memenuhi kebutuhan akan pupuk. Dalam upaya mengatasi hal tersebut, koordinator penyuluh pertanian lapang (PPL) Kecamatan Sooko, Sugeng Priyadi mendorong petani untuk menggunakan pupuk organik. “Penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi dan diganti dengan pupuk organik yang bahan bakunya memanfaatkan limbah di sekitar kita,” ujarnya. Selain sebagai alternatif pengganti pupuk kimia, pupuk organik juga dirasa dapat memberikan manfaat yang baik bagi tanah dan pertanaman dalam jangka panjang.

Selain masalah pupuk, dalam pertemuan rutin tersebut juga dibahas mengenai program kerjasama Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo dengan PT. Agrofarm dan Corteva terkait pembenihan jagung. Meski belum ada sosialisasi resmi dari pihak yang bersangkutan, tetapi Sugeng Priyadi selaku koordinator PPL Kecamatan Sooko sudah menyampaikan bahwa perwakilan Kelompok Tani (Poktan) bisa mengusulkan anggotanya jika ada yang berminat menjalin kerjasama tersebut. “Bisa diusulkan melalui Ketua atau pewakilan Poktan jika memang ada petani yang berminat,” ujarnya.

Perwakilan Poktan Menghadiri Pertemuan Rutin KTNA

Dalam pertemuan ini juga dibahas mengenai beberapa usulan dari anggota dan pengurus KTNA seperti bantuan benih jagung dan pengadaan kegiatan studi tiru. Mereka berharap bahwa dengan adanya kegiatan studi tiru nantinya akan dapat menambah pengetahuan dalam bidang pertanian. Selain itu, hasil dari kegiatan studi tiru itu nanti diharapkan dapat disebarluaskan dan dipraktekkan kepada anggota Kelompok Tani masing-masing. (Yossi Putri)