BBPPTP Jawa Timur Lakukan Sosialisasi dan Monitoring di Poktan Among Kismo VIII Kecamatan Slahung

PONOROGO – Rabu, 7 Juni 2022 tim dari BBPPTP (Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan) Jawa Timur melakukan kunjungan ke Desa Tugurejo Kecamatan Slahung, khususnya ke Kelompok Tani Among Kismo VIII Desa Tugurejo. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan monitoring program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim yang dimulai pada bulan Maret 2023 dan masih berlangsung sampai saat ini. Selain monitoring, juga dilakukan kegiatan sosialisasi serta praktek terkait pemangkasan kopi dan pembuatan rorak. Kegiatan  tersebut berlangsung di kediaman Parlin selaku ketua Kelompok Tani Among Kismo VIII dan menghadirkan kurang lebih 25 petani kopi yang ada di wilayah tersebut.  Kegiatan ini, selain  dihadiri oleh tim dari BBPPTP Jawa Timur, juga dihadiri oleh tim dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo serta kontraktor yang bertanggung jawab.

Saat kegiatan tersebut, kontraktor yang bertanggung jawab menyampaikan bahwa progress program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim yang berupa pembuatan embung sudah mencapai 90 %. Dari pihak BBPPTP berharap agar pembangunan tersebut segera selesai dan dapat bermanfaat bagi petani sekitar. Adanya aplikasi teknologi mitigasi dan adaptasi pada subsektor perkebunan perlu dilakukan agar produksi dapat dipertahankan akibat dampak perubahan iklim.

Praktek pemangkasan kopi

Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dari pihak BBPPTP tentang pemangkasan kopi yang baik sekaligus pelaksanaan praktek. Wahyu selaku pemateri dari pihak BBPPTP menyampaikan bahwa pemangkasan dilakukan supaya pertumbuhan tanaman kopi lebih optimal, dan tanaman kopi mendapatkan cukup cahaya untuk menunjang produktivitas. “Pemangkasan tanaman kopi, dilakukan pada tanaman yang telah mencapai tinggi kurang lebih 120 cm dan dipangkas minimal 2 mata tunas dari pangkal cabang sekunder,” lanjutnya.

Selain sosialisasi tentang pemangkasan, juga dilakukan sosialisasi tentang pembuatan rorak. Rorak adalah galian yang dibuat di sebelah pokok tanaman untuk menempatkan pupuk organik dan dapat berfungsi sebagai lubang drainase. Pembuatan rorak ini bertujuan agar kebutuhan air dan hara pada tanaman kopi dapat terpenuhi sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat maksimal. Pembuatan rorak ini dilakukan di samping tanaman kopi, dengan ukuran 80 cm x 40 cm dengan kedalaman 40 cm.

Praktek pembuatan rorak

Kelompok Tani Amomng Kismo VIII menyambut baik kegiatan tersebut. “Pendampingan dan bimbingan yang berkelanjutan dari pihak BBPPTP Jawa Timur dan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo menjadi harapan kami,” ungkap Parlin, selaku ketua Kelompok Tani tersebut. (Yuliana S)