GERAKAN PANGAN MURAH SERENTAK NASIONAL DAN PECAHKAN REKOR MURI

PONOROGO-Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo bekerja sama dengan Perum BULOG Sub Divre Ponorogo dan P.T. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI – ID Food) kembali mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diinisiasi oleh Badan Pangan Nasional (National Food Agency) guna menjaga ketersediaan bahan pangan pokok dan daya beli masyarakat terhadap komoditas pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 1444 H.

Masun Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo meninjau stand gelar pangan murah

GPM ini diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2023 serentak Nasional di 342 titik lokasi yang tersebar di 301 Kabupaten/Kota se-Indonesia. Lapangan Desa Mojorejo Lestari, Desa Mojorejo Kecamatan Jetis dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan GPM kali ini. Gelaran ini dihadiri oleh Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo, Forpimcam Jetis, Perangkat Desa Mojorejo, Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan jajaran staf Bidang Ketahanan Pangan yang bertugas, Ibu-ibu KWT, serta masyarakat.

Suasana antre masyarakat untuk membeli sembako pada gelar pangan murah
Piagam Penghargaan MURI untuk Gerakan Pangan Murah Serentak di Lokasi Kabupaten/Kota terbanyak

Pelaksanaan GPM serentak ini resmi diluncurkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional melalui zoom meeting. Dalam kesempatan tersebut sekaligus dilaksanakan pemecahan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Rekor Gerakan Pangan Murah Serentak di Lokasi Kabupaten/Kota terbanyak.

Masun Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo saat membuka bazar pangan murah
Masyarakat antusias membeli beras dan bahan pokok lainnya

Bazar dibuka oleh Masun selaku Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo pada pukul 08.00, dan gelaran berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Komoditas pangan yang dijual dalam GPM ini antara lain: Beras Medium Rp42.500/5kg, Minyak Goreng Kita Rp14.000/liter, Minyak Goreng Camar Rp16.000/liter, Telur Ayam Rp28.000/kg, Tepung terigu Rania Rp10.000/kg, Gula kemasan 13.500/kg, dan Bawang Merah Rp 32.000/kg. Selain komoditas tersebut terdapat juga aneka sayur dan buah-buahan serta produk olahan pangan lokal hasil produksi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tergabung dalam Pasar Mitra Tani Ponorogo. Olahan pangan lokal tersebut meliputi tape singkong, gatot instan, tiwul instan, kopi jahe gula palem, madumongso/dodol porang, dawet cendol porang dan bakso porang.

Masyarakat berbondong-bondong untuk membeli bahan pangan murah

Sementara itu di bagian stand Gerakan Pangan Murah, Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo mulai meninjau berbagai gelaran yang dijual, disusul para masyarakat yang antusias untuk membeli kebutuhan pangan. Pengunjung yang hadir tampak antre untuk mendapatkan beras, minyak, dan telur.
“Saya belanja ini lo mbak, minyak, gula, sama telur,” ungkap Tutik warga Desa Mojorejo sambil mengangkat hasil belanjaannya. (js/kp)