Budidaya Padi Sehat di Poktan Tani Mulyo Desa Pulung Merdiko, Kurangi Pupuk Kimia Hingga Delapan Puluh Persen

PONOROGO – Selasa, 18 Juli 2023, Poktan Tani Mulyo Desa Pulung Merdiko Kecamatan Pulung telah melaksanakan ubinan padi sehat milik anggotanya yang tergabung dalam Sub Kegiatan Pro Organik. Sub kegiatan ini beranggotakan 11 Orang. Ubinan Padi Poktan Tani Mulyo dilaksanakan oleh POPT Kecamatan Pulung, Soeprapto (54), PPL dari BPP Pulung, dan petani pemilik lahan, Tukirun (37) dan Prayitno (43). Budidaya padi organik ini menggunakan pupuk kimia seminimum mungkin. Adapun pengurangan penggunaan pupuk kimianya mencapai 75 sampai dengan 80 persen.

Go Organik adalah jargon Kelompok Tani Tani Mulyo. Kelompok Tani ini merupakan salah satu perintis pertanian organik di Kecamatan Pulung sejak 4 tahun silam. Sebagai pengganti pupuk kimia, kelompok ini menggunakan pupuk organik buatan sendiri. Kelompok ini memproduksi Pupuk Organik Cair (POC), mengolah kotoran hewani menjadi pupuk kandang, serta membuat pestisida nabati, jakaba, dan PSB (Photo Synthetic Bacteria). 

Pembuatan POC Poktan Tani Mulyo

Penggunaan bahan bahan organik dalam budidaya pertanian menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan. Jamur jakaba adalah salah satu sumber organik yang dapat dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Jamur jakaba umumnya digunakan dalam bentuk pupuk cair yang diaplikasikan ke bagian tanaman. Jamur jakaba memiliki bentuk seperti koral karang yang bertekstur renyah. Jamur ini memiliki warna cokelat pada bagian atasnya dan berwarna kehijauan serta bertekstur kenyal tetapi mudah patah pada bagian bawahnya.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan jakaba antara lain akar-akaran (seperti akar bambu), air leri, dan pelet ikan. Bahan-bahan dimasukkan dalam sebuah wadah ditutup dan dibiarkan selama kurang lebih 14 hari, hindarkan dari gerakan karena akan merusak jamur. Setelah dibiarkan selama kurang lebih 14 hari jamur akan mulai tumbuh. Penggunaan pelet pakan ikan berfungsi untuk pancingan jamur. Cara pengaplikasian jamur jakaba bisa dengan cara penyemprotan. Pertama adalah dengan menghaluskan terlebih dahulu jamur jakaba dengan blender dan ditambahkan dengan air leri secukupnya, kemudian diambil sebanyak 800 ml larutan jakaba yang sudah jadi dan dicampurkan dengan air sebanyak 20 liter atau gunakan sesuai dengan kebutuhan. Pengaplikasian bisa disemprotkan ke seluruh bagian tanaman secara merata. (https://pertanian.ngawikab.go.id/2022/08/15/jakaba-jamur-keberuntungan-abadi)

Jakaba buatan Poktan Tani Mulyo

Pupuk PSB atau Photo Synthetic Bacteria dikenal sebagai pupuk organik cair yang membantu proses fotosintetis pada tanaman. Pupuk PSB memiliki banyak manfaat, diantaranya membantu tanaman untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dengan memanfaatkan sinar matahari secara maksimal. Selain pada tanaman, pupuk PSB juga bisa diaplikasikan pada budidaya ikan dan ternak. Manfaatnya antara lain bisa mengurangi gas dan limbah di tempat penampungan hewan, menambah nutrisi sehingga mampu menambah berat badan ternak dan ikan, serta melindungi hewan dan ikan dari bakteri jahat.

Bahan pembuatan pupuk PSB antara lain telor, terasi, dan sedikit micin. Siapkan adonan PSB dengan cara pecahkan 1 telor ayam atau bebek dan tuangkan ke dalam wadah, masukkan juga 3 sachet terasi kemasan, dan 3 sachet atau sekitar 1 sendok makan micin. Kocok semuanya secara merata menggunakan sendok sampai adonan benar-benar tercampur dengan baik. Setelah semua tercampur merata, siapkan botol air mineral 1,5 liter, kemudian ambil 1 sendok makan adonan tersebut dan masukkan ke dalam botol. Tambahkan air kolam ke dalam botol tersebut, tapi jangan sampai penuh. Sisakan sedikit ruang untuk pembuangan gas nanti. Setelah semuanya masuk ke dalam botol, letakkan pada tempat terbuka yang terkena sinar matahari secara langsung. Setelah 1 minggu bisa dicek perubahan warnanya, dan sekali kali dibuka tutup botolnya untuk pembuangan gas. Tunggu sekitar 2 minggu, air di dalam botol akan berubah warnanya menjadi merah tua, hijau tua, atau kuning tua. Semakin pekat warnanya, maka PSB yang dihasilkan semakin bagus.

PSB siap diaplikasikan pada tanaman

Cara aplikasi PSB pada tanaman adalah dengan mengambil 1 tutup botol air mineral, tuangkan ke dalam wadah semprot. Kira-kira 1 tutup botol untuk dicampur dengan 1 liter air. Lebih baik menggunakan air kolam atau air hujan. Jika tidak ada, bisa menggunakan air biasa. Semprot pada daun tanaman pada menjelang siang, sebelum terik sinar matahari muncul. Bisa diaplikasikan setiap hari pada tanaman dengan kadar yang rendah dulu. Kemudian bisa ditingkatkan jika tanaman tetap sehat dan segar daunnya. Selain disemprot bisa juga dikocor ke media tanam. Lakukan hal ini seminggu sekali. (https://signal.republika.co.id/posts/165622/cara-membuat-pupuk-psb-super-murah-dijamin-berhasil)

Tukirun menjelaskan bahwa beliau melaksanakan penyebaran benih padi jenis Sintanur tanggal 3 April 2023 dan mulai pindah tanam pada umur bibit padi 21 HST di lahan seluas 0,14 Ha. “Di umur padi 21 HST saya aplikasi Pupuk Organik Kompos 1.000 Kg. Pemupukan pertama tanggal 10 April 2023 dengan Pupuk Organik Cair buatannya sendiri sebanyak 1 Liter per tangki 14 Liter pada umur seminggu setelah tanam,” ujarnya. Adapun pemupukan kedua pada tanggal 12 April 2023 dengan aplikasi Agens Hayati (Trichoderma sp. dan Lecanisium sp.). Pada umur padi 31 HST aplikasi Pupuk PSB dan POC sebanyak 400 mL/tanki. “Demikian seterusnya hingga umur padi mencapai 60 HST, aplikasi rutin penyemprotan seminggu sekali dengan 400 mL POC, PSB, dan Jakaba per tanki 14 liter,” lanjutnya.

Tukirun mengklaim budidaya padinya sebagai budidaya padi minim kimia (hanya 0-0.5 % pupuk kimia), karena menggunakan Pupuk Kompos dari bahan organik, Pupuk Organik Cair, PSB, Jakaba, Agens Hayati (Trichoderma sp. dan Lecanisium sp.) dan Pestisida Nabati buatan sendiri. Adapun hasil ubinan pada lahan Tukirun rata-rata didapatkan hasil 3,375 Kg atau 5,4 Ton/Ha. “Jumlah rumpun rata-rata 168. Jumlah bulir padi rata-rata per malai 127 bulir,” ujar Tunjung Bayu, PPL Desa Pulung Merdiko.

Penimbangan padi hasil ubinan

Sementara itu, Prayitno mengatakan sistem budidaya padi miliknya merupakan budidaya padi Semi Organik. Padi yang ditanam di lahan seluas 0,28 Ha itu hanya menggunakan Pupuk Kimia sebanyak 30 Kg saja, yaitu Phonska 10 Kg dan Urea 20 Kg. “Setelah itu hanya menggunakan Pupuk Organik Cair, PSB, Jakaba, Agens Hayati (Trichoderma sp. dan Lecanisium sp.), dan Pestisida Nabati buatan sendiri,” ungkapnya. Setiap kali penyemprotan seminggu sekali menggunakan POC, PSB, dan Jakaba 400 ml per tanki 14 liter. Penyemprotan sejak awal tanam hingga padi berumur 65 HST. Menurutnya hanya 20% penggunaan Pupuk Kimia di lahan sawahnya, sehingga dapat dikatakan budidaya padi Semi Organiknya mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia sebesar 80%. Tunjung Bayu mengungkapkan bahwa hasil ubinan di lahan Prayitno rata-rata sebesar 2,875 Kg atau 4,6 Ton/Ha. “Jumlah rumpun rata-rata 132 rumpun padi dan jumlah bulir padi rata-rata per malai 108 bulir,” lanjutnya. (Farida)