Kegiatan Ubinan, Perkirakan Hasil Produksi Padi di Desa Jabung

PONOROGO – Kamis, 06 Juli 2023, telah dilaksanakan ubinan padi di Kelompok Tani Kartini Desa Jabung Kecamatan Mlarak. Kegiatan ubinan padi tersebut dilaksanakan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo dan petani Kelompok Tani Kartini Desa Jabung Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Luas lahan Kelompok Tani Kartini Desa Jabung Kecamatan Mlarak yaitu 29,10 hektar.

Pelaksanaan ubinan bertempat di lahan sawah Tholkah dengan lahan yang dimiliki seluas 5.600 m2. Varietas padi yang diubin adalah varietas IR-64 yang adaptif dan mudah dibudidayakan oleh petani. Varietas IR-64 merupakan salah satu varietas padi sawah yang hemat dalam mengkonsumsi air, sehingga cocok ditanam pada musim kemarau seperti sekarang ini.

Penandaan lokasi ubinan ukuran 2,5×2,5 m

Menurut Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat, Endah Nurfayanti, kegiatan ubinan ini rutin dilakukan di Desa Jabung setiap kali musim panen padi tiba. Karena dengan kegiatan ubinan ini para petani bisa mengetahui perkiraan hasil dari tanaman padinya. “Walaupun kegiatan ini hanya sekedar menghitung, namun secara sosial hal ini bisa berdampak pada perubahan yang sangat baik bagi kesadaran petani yang masih mempunyai pola pikir ijon,” lanjutnya.

Pemotongan padi di lokasi ubinan

Hal senada disampaikan oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Mlarak, Sudjono. Kegiatan ini memang rutin dilakukan tidak hanya di Desa Jabung saja, akan tetapi di seluruh desa se-Kecamatan Mlarak. Dikatakan juga kegiatan ini bisa menjadi sarana bagi Penyuluh Pertanian dalam membuka wawasan pola pikir tentang teknologi pertanian, karena metode ubinan juga menerapkan metode dan teknik-teknik yang membutuhkan pembelajaran terlebih dahulu. Tidak hanya itu saja, beliau juga menambahkan bahwa ubinan juga bisa menjadi tolak ukur keberhasilan dalam melakukan usaha tani. Peningkatan hasil ubinan menunjukkan adanya dampak penerapan teknologi yang telah dilaksanakan. “Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan evaluasi bersama untuk perbaikan usaha tani yang akan datang,” paparnya.

Perontokan padi hasil ubinan

Ubinan adalah salah satu cara memprediksi jumlah produksi padi yang masih ada di lahan melalui penentuan sampel, pengukuran, dan penimbangan. Padi yang akan dilakukan kegiatan ubinan adalah padi yang sudah siap dipanen.

Kegiatan ubinan ini memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui. Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam kegiatan ubinan secara sederhana adalah alat ubin padi, alat panen padi, hand thresher, terpal, kantong, dan timbangan. Secara garis besar, tahapan dalam kegiatan ubinan yaitu :

1. Menentukan petak sawah/lahan yang akan dilakukan kegiatan ubinan. Kegiatan ubinan minimal dilakukan di 2 titik dengan ubinan (petakan) berukuran 2,5 m x 2,5 m per hektar sawah/padi.

2. Memetakan atau memberi tanda pada hasil pengukuran dari kedua lokasi tersebut dengan menggunakan alat ubinan.

3. Memotong padi yang ada di dalam petakan yang telah diukur lalu memasukkannya ke kantong.

4. Keluarkan padi yang sudah dipanen dari kantong dan meletakannya di terpal, lalu memisahkan bulir padi dari batangnya.

5. Bulir padi yang sudah terpisah kembali dimasukkan ke dalam kantong untuk kemudian ditimbang.

6. Setelah ditimbang hasil ubinan di kedua titik dibagi 2 lalu dikali 1600 untuk memperkirakan produksi gabah kering panen (GKP) per hektarnya.

Penimbangan padi hasil ubinan

Adapun rincian hasil ubinan di Kelompok Tani Kartini Desa Jabung Kecamatan Mlarak adalah sebagai berikut :

PLOT 1

1. Rata-rata jumlah anakan = 18

2. Rata-rata tinggi tanaman = 75 cm

3. Rata-rata jumlah rumpun = 99

4. Rata-rata jumlah bulir = 137

5. Panjang/tinggi malai = 23

6. Hasil ubinan = 3,920 kg x 1600 = 6272 kg (6,272 ton/ha)

7. Harga GKG = Rp. 5.700,-

PLOT 2

1. Rata-rata jumlah anakan = 19

2. Rata-rata tinggi tanaman = 75 cm

3. Rata-rata jumlah rumpun = 99

4. Rata-rata jumlah bulir = 138

5. Panjang/tinggi malai = 23

6. Hasil ubinan = 3,970 kg x 1600 = 6352 kg (6,352 ton/ha)

7. Harga GKG = Rp. 5.700,-

Dari kegiatan ubinan tersebut dapat dihasilkan nilai rata-rata pada petak 2,5 m x 2,5 m yaitu sebesar 3,9450 kg atau sama dengan 6,312 ton/ha. (Sri Astuti)