BPP KECAMATAN SLAHUNG ADAKAN PELATIHAN TEMATIK PERTANIAN

PONOROGO – Pada hari Rabu, 13 September 2023, telah diadakan pelatihan tematik pertanian yang bertempatkan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Slahung. Pelatihan tematik tersebut mengambil tema pembuatan pupuk organik padat (Bokashi). Kegiatan pelatihan tersebut dihadiri oleh perwakilan kelompok tani di Kecamatan Slahung serta para penyuluh pertanian dari Kecamatan Slahung, Bungkal, Balong, dan Ngrayun. Selain petani dan PPL, kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Bidang Penyuluhan, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo.

Sambutan dari Koordinator PPL Kec. Slahung

Kegiatan tersebut dibuka oleh Endang Fitri selaku MC, lalu dilanjutkan sambutan oleh Juni Indarto selaku Koordinator PPL Kecamatan Slahung. “Pengambilan tema pembuatan pupuk organik padat pada kegiatan pelatihan ini sudah menyesuaikan dengan kondisi di Kecamatan Slahung. Apalagi dengan fenomena harga pupuk yang semakin tinggi di masyarakat,” tutur Juni Indarto dalam sambutannya. Beliau juga berpesan agar setelah kegiatan pelatihan ini, nantinya petani dapat membuat sendiri pupuk organik sehingga dapat meminimalisir biaya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah dan murah untuk didapatkan.

Penyampaian materi pembuatan Bokashi

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang pembuatan pupuk organik padat bokashi oleh Sih Mintarsi selaku Penyuluh Pertanian Kecamatan Slahung. Dalam penyampaiannya, beliau menuturkan jika jenis-jenis pupuk organik padat terdiri oleh beberapa jenis, yaitu pupuk kompos, pupuk hijau, serta pupuk kandang atau bokashi. “Pupuk organik memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan pupuk kimia, diantaranya dapat menjaga kesuburan tanah, ramah lingkungan, kandungan unsur hara lengkap, serta mampu meningkatkan aktivitas mikroorganisme dalam tanah,” ungkapnya. Sih Mintarsi selaku pemateri juga menjelaskan alat dan bahan apa saja yang diperlukan serta tata cara pembuatannya sebelum dilakukan praktik secara langsung.

Pembuatan larutan molase dan EM4

Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik secara langsung pembuatan pupuk bokashi. Bahan yang diperlukan diantaranya kotoran sapi, dedak/bekatul, arang sekam, dolomit, molase/tetes, serta EM4 sebagai starter. Adapun alat yang digunakan diantaranya sekop, cangkul, ember, gembor, serta terpal sebagai penutup. Sebagai langkah awal, kotoran sapi diratakan di atas lantai dengan tinggi +- 30 cm. Lalu siramkan campuran antara EM4, molases, dan air bersih secara merata. Selanjutnya menaburkan dedak diatas campuran kotoran sapi tersebut lalu diaduk menggunakan cangkul sampai merata. Setelah itu, dolomit dan arang sekam ditaburkan dan diaduk lagi sampai merata.

Bahan Bokashi ditutup dan terpal dan disimpan selama 2 minggu

Setelah tercampur merata, selanjutnya campuran bahan-bahan tersebut ditutup menggunakan terpal dan diamkan selama 2 minggu atau lebih. Indikator jika pupuk bokashi tersebut jadi dan berkualitas baik yaitu diantaranya beraroma tanah, berwarna coklat kehitaman, bertekstur remah, serta memiliki suhu rendah dan stabil.

Dalam kegiatan pelatihan ini terlihat antusiasme yang tinggi dari petani yang terlibat. Hal tersebut dibuktikan dengan partisipasi dan juga para petani yang aktif mengajukan pertanyaan saat kegiatan berlangsung. (Yuliana S)