GUNAKAN DRONE, PERTANIAN MUDAH DAN MENYENANGKAN

PONOROGO – Pada Senin (30/10/2023) bertempat di Desa Glinggang Kecamatan Sampung dilakukan uji coba penyemprotan Pestisida ramah lingkungan dan pemupukan dengan menggunakan teknologi drone. Kegiatan ini diselenggarakan oleh PT. Agrofarm. Uji coba dilakukan di lahan sawah milik Tri Hariyanto (65 tahun) dan Imron (36 tahun) pengurus kelompok tani Tani Makmur Desa Glinggang Kecamatan Sampung.

Hadir di kesempatan ini direktur dari PT. Agrofarm-Tien Trisna Mardiana, General Manager, supervisor dan semua crew lapang field inspector dan agronomist dari PT. Agrofarm,  hadir juga POPT Kecamatan Sampung-Damun, Koordinator PP Kecamatan Sampung-Pramono, dan Koordinator PP Kecamatan Badegan-Arif Hariadi, beserta seluruh tim PPL, dan crew tekhnis drone dari PT. Smartect Indonesia. Tak ketinggalan seluruh petani peserta program P4 (Program Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT) turut hadir menyaksikan kegiatan uji coba.

Direktur PT. Agrofarm Tien Trisna Mardiana bersama Koordinator PP Kec. Sampung & Kec. Badegan serta PPL

Kegiatan uji coba ini merupakan pengenalan teknologi yang siap menjawab tantangan sektor pertanian ke depan. Yaitu bahwa tenaga kerja di sektor pertanian makin berkurang dan minat generasi muda makin menurun. Dengan penggunaan drone untuk menyemprotkan pupuk dan pestisida pada tanaman maka akan mempermudah kerja petani dan dapat meningkatkan ketertarikan generasi muda pada dunia pertanian. Tien Trisna Mardiana menyebutnya sebagai terobosan, mensiasati tenaga kerja dengan teknologi.

Drone yang di uji coba merk AGRAS T20P ringan dan gesit, memiliki tangki berkapasitas 35 liter dengan mampu menyemprotkan hingga 12 L/menit. Lebar semprotan hingga 7 m,  kemampuan operasi terbang lapangan hingga 21 jam dengan jangkauan efisiensi pengoperasian seluas 4 ha/jam. Drone dapat dioperasikan dalam jarak 400 meter. Perangkat ini juga dapat dikendalikan dengan sistem autopilot.

Teknisi persiapan pengoperasian drone

Gordon, teknisi dari PT. Smartech Indonesia sebagai penyedia drone, menerangkan bahwa alat drone dilengkapi dengan system penyemprotan Atomisasi Ganda. “Dengan sistem ini drone dapat terbang dalam lintasan yang telah ditentukan secara otomatis. Juga dilengkapi radar Array bertahap aktif dan penglihatan teropong,  radar mampu mendeteksi hingga 50 m,” ungkapnya. Sistem ini mendukung banyak operasi melalui survey, pemetaan, penyemprotan dan penyebaran pupuk. Selain itu, drone juga dilengkapi sensor pada tangki supaya saat isi tangki mulai menipis maka drone otomatis mendarat untuk pengisian ulang. Modul Pengisian daya dapat dilepas sehingga dapat dihubungkan ke daya listrik.

Persiapan pupuk dalam tangki drone

Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari jejaring Kemitraan dari PT. Agrofarm melalui program Ortani kepada petani mitra di kelompok tani Tani Makmur Desa Glinggang, Kecamatan Sampung, serta pengenalan kawasan lahan dari Kegiatan Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT (P4). Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan motivasi, partisipasi dan kemampuan petani dalam pengelolaan agroekosistem sesuai dengan prinsip dasar PHT dan pertanian yang ramah lingkungan.

Saat uji coba drone di lahan seluas 1 Ha milik Tri Harianto, drone hanya membutuhkan waktu 21 menit, sedangkan percobaan pemupukan menggunakan pupuk NPK C1 sebanyak 25 Kg dari PT. Agrofarm di lahan Imron seluas 1 Ha hanya membutuhkan waktu penyebaran 20 menit.

Drone sedang beroperasi

Uji coba penyemprotan yang mengkolaborasikan antara penggunaan pupuk yang ramah lingkungan dengan teknologi drone untuk efisiensi tenaga kerja adalah gambaran yang ideal pertanian maju dan modern. Seperti ungkapan dari Damun selaku petugas POPT Kecamatan Sampung, menjadikan pertanian yang mudah dan menyenangkan.

(ULFA/PPL Sampung)